Memperbanyak Ibadah Sunnah (Nafilah)

133 2 0
                                    


Allah SWT berfirman:
“.... Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan. Di mana saja kamu berada pasti Allah akan mengumpulkan kamu sekalian (pada hari kiamat). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (TQS. Al-Baqarah [2]: 148).

Jika seorang hamba telah melaksanakan apa yang diwajibkan Allah kepadanya, lalu diikuti dengan melaksanakan ibadah yang disunnahkan, dan bertaqarub kepada Allah dengan perkara yang disunahkan, maka Allah akan mendekat kepadanya dan akan mencintainya.

Dalam hadits dari Abu Umamah riwayat ath-Thabrani di dalam al-Kabir, menyatakan:
“.... Hamba-Ku yang terus-menerus mendekatkan dirinya kepada-Ku dengan melaksanakan ibadah sunah, maka pasti Aku akan menjadi lisannya yang ia berbicara dengannya; dan Aku akan menjadi matanya yang ia melihat dengannya. Jika ia berdoa kepada-Ku, maka pasti Aku akan mengabulkannya. Jika ia meminta kepada-Ku, maka pasti aku akan memberinya. Jika ia meminta pertolongan kepada-Ku, maka pasti Aku akan menolongnya. Ibadah hamba-Ku yang paling Aku cintai adalah memberikan nasihat.”

Dalam buku “Pilar-Pilar Pengokoh Nafsiyah Islamiyah” disebutkan bahwa di antara ibadah-ibadah yang disunahkan antara lain adalah:

- Wudlu untuk setiap kali shalat serta menggosok gigi setiap kali berwudhu.
- Shalat dua raka’at setelah wudhu
- Azan, berdiri di barisan pertama dan bergegas untuk shalat
- Menjawab adzan
- Berdoa di antara adzan dan iqamat
- Membangun Masjid
- Berjalan ke Masjid untuk shalat
- Shalat nafilah (sunah) di rumah
- Qiyamullail (shalat malam)
- Mandi pada hari Jum’at
- Shadaqah sunah
- Memberikan pinjaman (al-Qardlu)
- Penangguhan pembayaran hutang untuk orang agn lapang, dan membebaskannya dari orang yang kesulitan
- Memberi makanan
- Memberi minuman kepada setiap yang bernyawa
- Shaum sunah
- Qiyam Ramadhan, terutama pada malam al-Qadr dan sepuluh malam terakhir
- Makan sahur
- Menyegerakan berbuka puasa
- Memberikan makanan orang shaum untuk berbuka
- Mengerjakan amal shalih di sepuluh (pertama) bulan Dzulhijjah
- Memohon kepada Allah untuk mati syahid
- Membaca surat al-Kahfi atau sepuluh ayat pertama, atau sepuluh ayat terakhir
- Murah hati pada saat jual-beli, membayar, dan menagih.
- Membaca shalawat kepada Rasulullah Saw.
- Menutupi kesalahan (aib) orang yang taat
- Memaafkan, menahan marah, dan sabar menanggung beban penderitaan
- Mendamaikan permusuhan antara manusia

Kontinyulah dalam beramal. Yang dimaksud amal di sini adalah amal-amal yang sunah, adapun amal yang wajib sudah merupakan kemestian dan tidak termasuk pembahasan ini. Siapa saja yang memilih suatu ibadah sunah dari sunah-sunah yang telah dijelaskan di atas, hendaklah ia melaksanakan secara kontinyu meskipun sedikit.

Dari ‘Aisyah ra.:
“Sesungguhnya Nabi Saw. masuk untuk menemuinya, sedangkan bersama ‘Aisyah ada seorang wanita. Rasul Saw. pun bertanya: “Siapa orang ini?” ‘Aisyah menjawab, “Ia adalah si fulanah. Ia menceritakan tentang shalatnya.” Nabi berkata, “Tidak boleh begitu! Hendaklah kalian melaksanakan amal yang mampu dilaksanakan. Demi Allah, Allah tidak akan bosan hingga kalian bosan. Agama (amal) yang paling Allah sukai adalah yang dilaksanakan secara kontinyu oleh pelakunya.” (Mutafaq ‘alaih).

Kepribadian IstimewaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang