10.Hurt.

2.5K 103 8
                                    

"Mas Azzam!!! "

Azzam yang mendengar ada suara yang memanggilnya pun menoleh ke arah sumber suara dan sangat terkejutnya Azzam melihat Haura ada di depannya.

"H-Haura kamu ngapain disini? "

"Mas yang sedang apa disini?"Ujar Haura dengan lembut dan tenang.

"Aku hanya..."Azzam tak tau lagi harus berkata apa pikirannya seakan akan buntu.

"Tidak usah munafik kamu lihat sendiri kan apa yang sedang kami lakukan.. Ya tentunya bermesraan lah"Lanjut Badra.

Azzam begitu terkejut atas apa yang baru saja diungkapkan oleh Badra
Arsyadpun yang ada disitu diam membisu bingung atas apa yang baru saja ia saksikan.

Haura menatap Azzam lemah matanya kian berkaca kaca dan air matanyapun mulai berjatuhan membasahi pipi chubby milik Haura.

Sambil tersenyum Haura berkata.

"Mas"
"Makasih kamu udah mau membuka hati kamu buat aku walau aku tahu sakit ini yang akan menghampiriku, tapi aku akan selalu ikhtiar,berikan aku luang mas"Ujar Haura sambil menangis teriaak isak.

Azzam terdiam memdengar perkataan Haura yang seolah olah menusuk dadanya entah kenapa ia tak tahan melihat Haura nangis dan tersakiti, Azzam benar benar bimbang akan perasaannya sendiri.

Haura berlari pergi meninggalkan semua orang yang ada di tempat itu
Hanya ada teriakan suara Azzam dan Arsyad yang memanggil namanya mencoba menhentikan langkah Haura.

Namun tak ada satupun yang dapat mendahuluinya,sesampai di parkiran ia langsung menaiki dan mengendarai mobilnya dengan derai tangisan air mata yang tak dapat ia kontrol sampai sampai matanya memerah dan sedikit perih Haurapun mengucek ngucekkan matanya dan tanpa sadar dengan kelajuan yang masih tetap kencang ia menerobos lampu merah.

Tiit.....

Tiiiit.......

Tiiiiiit.........

Bruk...

Haura mengerjap ngerjapkan matanya mencoba mengstabilkan keadaannya namun kepalanya terasa sangat pusing ia pun memegangi kepalanya dan ia melihat darah yang berada di jarinya Haurapun mencoba membuka pintu mobil namun badannya terasa remuk tak dapat bergerak terlalu banyak ia rasa tulang belakangnya seperti patah .

Berteriak saja ia tak mampu.

Ya Allah jika ini akhir dari hidupku mohon maafkan hamba ya Allah dan Mas Azzam serta Mama dan Papa jagalah mereka sayangilah mereka Ya Allah,kumpulkan lah kami bersama sama di syurgamu ya Rabb.

Tubuh haura semakin lama semakin melemah dan darah dari kepalanya tak henti henti menetes mengaliri wajahnya sehingga Haurapun telah kehilangan sadarnya.

Di lain tempat Arsyad yang sedari tadi mengejar Haura dengan mata kepalanya sendiri ia menyaksikan kecelakaan yang sangat memilukan tersebut.

"Hauraaaaaa!!!!" Teriak Arsyad.

Dengan cepat Arsyad menghampiri Haura dan menggendongnya ke mobil untuk segera di bawakan ke rumah sakit yang kebetulan tak jauh dari sini.

~♥~~♥~~♥~~♥~~♥~

Hanya tangis dan luka yang arsyad rasakan ia sangat takut jika terjadi sesuatu kepada Haura karena ia sangat mencintai sahabatnya itu.

Dulu Arsyad bersahabat dengan Haura dari saat ia masih kecil namun Arsyad harus pindah ke malaysia saat ibunya meninggal karena ayahnya harus bekerja di malaysia sedangkan ibunya lebih memilih di jakarta dan alhasil ayahnya yang harus bolak balik ke jakarta. Dan kini ayahnya sudah menikahi wanita lain di malaysia kini Arsyad pindah ke rumah lamanya karena kini ayahnya tak sendirian lagi ketika di rumah.

SECRET ADMIRE [revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang