Haura terbangun dari tidurnya, ia memegangi kepalanya karena merasa pusing saat hendak untuk bangun dari tidurnya.
Azzam bangun dari duduknya dan berlari ke arah Haura "Hauraa?"
Haura terseyum melihat kekhawatiran di raut wajah Azzam "Maaf mas udah buat mas panik"
Azzam menggenggam lembut tangan Haura dan tangan sebelahnya lagi ia belai lembut ubun ubun Haura, sebuah kecupan mendarat di keningnya "Maaf kan mas Haura" Azzam meneteskan air matanya.
Namun lagi lagi Haura hanya tersenyum melihat suaminya, begitu cintanya ia padaku? Haura hanya dapat tersenyum karena perilaku Azzam yang menurutnya begitu manis.
Azzam menenggelamkan wajahnya di pinggir bedrest yang tengah Haura duduki, namun tangisnya semakin menjadi jadi, Azzam tak dapat menahan rasa sedihnya yang sangat mendalam ini.
"Maas maafin Haura, maaf Haura pergi tanpa izin dari mas, maaf mas" Haura sangat merasa bersalah pada Azzam, melihat Azzam menangis seperti itu membuatnya meneteskan air mata tak henti henti sambil meminta maaf pada suaminya.
"Hauraa dengarkan aku" Azzam menangkup wajah Haura dengan kedua tangannya.
"Kamu baru saja bangun setelah dua hari""Apaa? Maksud kamu? Aku cuma sakit perut biasa doang mas gak mungkin aku baru bangun setelah dua hari?" Haura sangat panik dan tidak bisa menyangkal perkataan Azzam, ia memegangi perutnya yang tiba tiba keram.
Azzam sangat panik melihat Haura yang meringis sambil memegangi perutnya, ia berlali ke luar memanggil perawat.
"Tenang aja pak, ini cuman keram, hal yang biasa yang dialami pasca melakukan kuret.
Haaa? Siapa yang kuret mas?
Haura memegangi perutnya, ia dapat merasakan tak ada kehidupan lagi disana, ia membuka sedikit bajunya dan terdapat balitan perban disana yang masih tidak ia sadari karena masih dalam pengaruh obat.Menangis? Sudah pasti, Haura bahkan menangis dengan menggila, seorang anak yang selama ini selalu ia nanti nantikan, sang Buah hati dan matahari di dalam rumah tangganya.
"Istighfarr Hauraaa, Allah belum mengizinkannya bersama kita, ikhlaskanlah bayi kita, kelak ia yang akan mengantar kita di syurga dan kita akan hidup bahagia di jannahNya insyaAllah."Haura gagal jadi ibu, ini semua karena kelalaian Haura, Haura pergi tanpa izin Mas huhuuu, andai Haura menuruti perkataan Mas"
"Haura waktu tidak bisa diputar tak ada seorangpun yang bisa, Mas tidak marah, kamu gak salah ini sudah takdir yang telah Allah tetapkan pasti ada hal yang diluar dugaan kita akan terjadi, Allah maha adil"
Azzam merangkul Haura dalam pelukannya dan menyeka air mata Haura""Aku tak melarangmu menangis namun sewajarnya saja, aku menyayangimu"
✨✨✨
Haura sudah mendapatkan izin untuk pulang ke rumah dikarenakan kondisinya sudah membaik, namun tetap saja ia masih murung, pikirannya kosong, matanya membengkak serta bibir yang pucat namun untungya ia masih mau makan jika disuapi oleh Azzam walau hanya beberapa suap.
Azzam berinisiatif mengajak Haura ke Mall untuk membeli barang barang couple yang lucu untuk mereka kenakan.
"Sayang jalan jalan yuuk"
"Mmm dirumah aja"
Azzam menghela nafas panjang dan duduk di samping Haura sambil memegangi kedua tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRE [revisi]
EspiritualHati Haura remuk ketika mengetahui lelaki yang ia cintai akan meminang sahabatnya sendiri. Namun tak pernah sekalipun ia berfikir akan di jodohkan dengan lelaki itu, Azzam!? Aku tidak bisa menikahi orang yang tak kucintai, namun ada apa dengan keny...