"Maaf, tapi ada perlu apa ya mbak?"
gadis itu mengeluarkan kartu namanya untuk menunjukkan identitasnya."Saya perlu membahas pengeluaran bisnis yang sedang kami jalani"
"Baiklah mbak, silahkan tunggu di dalam, sebentar lagi pak Kausar akan sampai"
Gadis itu berjalan memasuki ruangan kerja Kausar dengan didampingi oleh sekretarisnya.hampir sepuluh menit gadis itu menunggu di ruang kerjanya, gadis itu dapat mendengar samar samar suara kausar yang sedang berbicara dengan sekretarisnya.
tak lama kemudian bunyilah ceklekan pintu terbuka, benar dugaannya bahwa itu adalah Kausar.
"Firts time, ada perlu apa?" Ujarnya sambil jalan dan duduk di kursi yang berhadapan dengan gadis itu.
"lo bisa gak menjauh dari hidup gue, cewek di dunia ini bukan gue seorang, gak gantle man banget tahu gak cowok yang mau aja dijodoh jodohin gajelas begitu"
Kausar mendengus remeh, ia sama sekali tidak paham apa yang dimaksud oleh gadis calon tunangan di depannya itu. "sebenarnya kamu ngomongin siapa? aku atau suami orang yang kamu idola idolakan itu?"
"Haah? wah parah ya lo, pokonya gue mau lo batalin tunangan kita nanti malam"
"Badra, kalau kamu yang mau membatalkan tunangan kita, ya kamu saja, aku sih tidak masalah bertunangan dengan gadis sepertimu, enggak tahu kalau yang lain!"
"lo mau apasih? lo pikir kita bakal bahagia kalau aja kita nikah?lo sadar gak sih ini itu cuman permainan pernikahan demi menjaga peusahaan kita masing masing"
"Memang itu tujuan awalnya, tapi kenapa kita tidak mengubahnya menjadi pernikahan yang sesungguhnya?"
"Gue gak minat!" Badra langsung berdiri dari duduknya dan memilih pergi keluar dari ruangan yang membuat ia sesak itu, ia sungguh tak dapat berkata kata dengan omongan kausar itu.
Badra menghentikan langkahnya tepat di depan pintu keluar.
"Walaupun kita menikah tapi aku tidak akan pernah memberi hatiku!"
🌾🌾🌾
Haura sangat sibuk hari ini, butiknya sangat ramai dengan pembeli karena sudah dua hari yang lalu mereka launching baju dengan model dan motif yang berbeda dari sebelumnya.
Drrrt...Drrtt...
"Assalamualikum" ujar Haura dengan mengaktifkan speaker tanpa melihat siapa yang menelfonnya terlebih dahulu.
"Waalaikumsalam"
"Ada perlu apa ya?"
"Kamu kenapa formal sih? Sayaang?"
"Ya Allah mas azzam maaf, Haura lagi nulis nulis pemesanan via online"
"Iya sayang gakpapa, kamu udah makan belum?"
"Belum mas, bentar lagi aja"
"Bentar ya, aku matiin dulu assalamualaikum"
"Waalaikum salam"
Azzam menggeser pintu kaca butik Haura, ia dapat melihat para pelanggan yang melihatnya aneh, mungkin mereka bertanya tanya dan merasa aneh mengapa seorang pria pergi ke butik perempuan sendirian tanpa pasangannya.
Seorang pegawai disana menyapa Azzam dan ia tahu bahwa itu adalah suami dari pemilik butiknya, ia pun memberi tahu keneradaan Haura dan Azzam pun segera menghampirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRET ADMIRE [revisi]
ДуховныеHati Haura remuk ketika mengetahui lelaki yang ia cintai akan meminang sahabatnya sendiri. Namun tak pernah sekalipun ia berfikir akan di jodohkan dengan lelaki itu, Azzam!? Aku tidak bisa menikahi orang yang tak kucintai, namun ada apa dengan keny...