***
Sekujur tubuh gadis itu sakit karena ulah Jiyong beberapa waktu lalu. Kini Lisa memang sudah mandi, memakai kembali pakaiannya, dan memastikan kalau ia sudah layak untuk keluar dari kamar mewah seorang Kwon Jiyong disana. Kalau Seunghyun menjadi Direktur sebuah rumah sakit, Kwon Jiyong berada di satu tingkat yang lebih tinggi darinya, maka Kwon Jiyong bisa dijadikan salah satu cara Lisa untuk membalas dendam. Mengencani seseorang yang jauh lebih kaya dari Seunghyun, dengan jabatan yang lebih tinggi dari Seunghyun dan seorang teman dekat Seunghyun, Lisa pikir Seunghyun pasti akan sangat terpukul kalau sampai itu terjadi, kalau sampai Lisa mendapatkan Jiyong.
Lisa berdiri di antara dua kebutuhan. Kebutuhan pertamanya adalah mendapatkan Seunghyun untuk dirinya sendiri, dan kebutuhan kedua adalah membuat Seunghyun menyesali perbuatannya. Lisa ingin Seunghyun menyesal karena menikahi Kwon Yuri kemudian memohon sebuah kesempatan kedua padanya. Lisa ingin Seunghyun putus asa akan cintanya. Lisa ingin Seunghyun menangis karenanya. Lisa menginginkan penyesalan seorang Choi Seunghyun yang sempat menyakitinya.
Lalisa, seharusnya masuk ke dalam kamar hotel yang telah Seunghyun siapkan untuk mereka. Gadis itu seharusnya kembali kesana, namun perdebatan di dalam batinnya justru membawanya keluar dari hotel dan pergi menggunakan sebuah taksi. Beruntung tadi gadis itu membawa handphone serta dompetnya, atau ia mungkin akan mengambil jalan ekstrim dengan menawarkan tubuhnya pada si supir taksi.
"Dimana kau sekarang? Kenapa lama sekali?" tanya Seunghyun, begitu Lisa menelponnya. "Perlu ku jem-"
"Oppa, aku lelah," potong Lisa dengan suara parau yang justru terdengar menyedihkan bagi Seunghyun. Tentu saja saat itu Seunghyun sama sekali tidak berfikir kalau Lisa lelah karena bercinta. Saat mendengar Lisa mengatakan bahwa dirinya lelah, hal pertama yang muncul di kepala Seunghyun adalah kesalahannya- meninggalkan Lisa tepat setelah Yuri menelponnya adalah sebuah kesalahan, pikir Seunghyun. "Aku ingin pulang dan tidur,"
"Dimana kau tinggal sekarang? Masih di rumah Jisoo? Ingin aku datang dan-"
"Aku hanya... Ingin sendirian,"
"Baiklah, pulanglah... Dan beristirahat lah," balas Seunghyun, yang hanya yakin kalau Lisa menghindarinya karena kecewa. Seunghyun merasa ia perlu memberi waktu pada Lisa untuk menenangkan dirinya. "Aku akan menyimpan tasmu dan mengembalikannya besok,"
"Terimakasih," balas Lisa sebelum kemudian ia mengakhiri panggilannya. Tidak lama berselang, taksi yang Lisa naiki kemudian berhenti di depan sebuah gedung apartement di dekat rumah sakit. Lisa sudah menyewa sebuah apartemen di dekat rumah sakit, tanpa sepengetahuan Seunghyun. Gadis itu berniat memberitahu Seunghyun hari ini, ia berniat mengundang Seunghyun dan menggoda pria itu di rumahnya hari ini, namun semua rencananya berubah ketika Seunghyun justru menyewa sebuah kamar hotel untuk mereka.
Lisa masih menimbang-nimbang rencananya untuk memanfaatkan Jiyong. Masih berdiri diantara dua pilihan- mendekati Jiyong, menjadi budak dari iblis itu dan menghancurkan perasaan Seunghyun, atau tetap bertahan di sisi Seunghyun dan diam-diam menghancurkan rumah tangga pria itu dengan rencana perselingkuhan biasa. Memanfaatkan Jiyong atau terang-terangan mengatakan pada Yuri kalau suaminya berselingkuh.
Sudah di pukul tiga dini hari, dan Lisa sama sekali belum bisa tidur. Tubuhnya lelah, setelah bertahan berjam-jam dari sentuhan Jiyong, namun ia terus terjaga seakan baru saja menenggak sepuluh botol kafein. Dengan lesu, gadis itu kemudian mengambil handphonenya, hendak menelpon seseorang.
"Halo?" ucap seorang pria begitu panggilan Lisa di jawab oleh si penerima telpon. "Sebentar, disini berisik," ucapan pria itu terdengar seperti sebuah teriakan, dibelakang suaranya terdengar alunan musik yang cukup keras serta riuh orang-orang yang terdengar tengah bersenang-senang. "Lisa-ya? Sudah bisa mendengarku?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Joker
FanfictionPada suatu hari, aku adalah orang baik, sampai sesuatu terjadi.