***
"Sudah ku bilang aku ingin merebutmu darinya," ucap Lisa di dalam salah satu bilik toilet pada pria yang menelponnya– Seunghyun. "Aku harus mengawasinya dari dekat agar dapat merebutmu darinya, aku harus tahu kelemahannya,"
"Lisa-ya-"
"Aku baik-baik saja, lakukan saja seperti biasa oppa memperlakukannya, jangan sampai dia tahu mengenai kita," bohong Lisa, mencoba menenangkan Seunghyun agar pria itu membiarkannya tetap disana. Agar Seunghyun tidak meminta Lisa untuk pulang. "Aku tidak akan marah padamu, bahkan walaupun kau menciumnya di depanku, sungguh,"
"Aku tidak akan melakukannya,"
"Kalau begitu aku tidak perlu khawatir," jawab Lisa sembari memandangi pintu bilik toilet yang tertutup di hadapannya. "Aku tidak benar-benar bisa bermain tennis, jangan menertawakanku, ya?"
"Aku tahu... Kau hanya tahu caranya menari," jawab Seunghyun di tempat parkir, bersama Sekretaris Kang. "Bagaimana kalau Senin malam nanti kita pergi ke kelab malam dan menari? Sudah lama aku tidak melihatmu menari,"
"Hm... Itu ide bagus, ayo pergi Senin malam nanti," jawab Lisa yang akhirnya mematikan panggilan tersebut, bergegas mengganti celananya dan kembali ke lapangan. Jiyong dan Yuri sedang bicara ketika Lisa berjalan menghampiri mereka. Tanpa tahu apa yang sedang di bicarakan sepasang saudara sepupu itu, Lisa mendekat.
"Kau tidak kesini untuk melacur bukan?" tanya Jiyong begitu ia tiba tepat di hadapan Lisa. Dengan santai, seakan mereka benar-benar dekat, Jiyong mengulurkan tangannya untuk memasang resleting jacket hitam Lisa. Jiyong membuat tiga per empat bagian dari rok Lisa ikut tertutup oleh jacketnya. "Ikat rambutmu, ayo bermain," ajak Jiyong.
Lisa mengikat rambutnya, menggelung rambutnya menjadi dua tanduk kecil di kanan dan kiri kepalanya, membuatnya terlihat sangat manis hingga Seunghyun yang baru saja datang terkekeh melihatnya. Lisa, Jiyong dan Yuri menoleh ketika Seunghyun datang sembari terkekeh karena melihat Lisa, namun pria itu buru-buru berpura-pura batuk untuk menyembunyikan kekehannya. Hampir saja ia memuji Lisa dengan gaya rambutnya itu dan membuat Yuri curiga– pikir Seunghyun.
"Oppa!" seru Yuri kemudian, menunggu Seunghyun sampai di hadapannya kemudian meminta pria itu untuk mengikatkan rambutnya. Ingin menunjukan pada Lisa dimana posisinya. Ingin menunjukan pada Lisa kalau pria yang hampir saja memuji rambut gadis lain itu sudah menjadi suaminya.
"Kau ingin memperjelas perbedaan umur disini?" tanya Jiyong dan Lisa menganggukan kepalanya.
"Hmm... Bisa jadi? Pria seusiamu selalu tertarik pada gadis muda, bukan begitu, oppa?" jawab Lisa, tentu saja itu adalah sebuah serangan balik untuk Yuri. Lisa ingin memberitahu Yuri kalau Seunghyun menyukai seorang gadis manis seperti Lisa.
"Ya ya ya baiklah... Hanya kau gadis muda disini," jawab Jiyong sembari meremas kedua tanduk kecil gadis itu dengan tangannya sembari tertawa dan membuat Lisa mengeluh karenanya– karena Jiyong membuat rambutnya kembali berantakan. "Augh! Kenapa kau sangat menggemaskan, hm?"
Jiyong menikmatinya, melihat Yuri dan Lisa yang diam-diam bersaing untuk siapa yang lebih baik juga melihat Seunghyun yang tengah berpura-pura tidak kesal ketika melihatnya menyentuh Lisa. Jiyong menikmatinya, drama satu babak dimana Yuri yang ingin menunjukan statusnya sebagai pemilik sah dari Seunghyun membuat Lisa iri dan melampiaskan rasa iri itu pada Jiyong. Diantara semua adegan itu, melihat Seunghyun yang berusaha menutupi keinginannya untuk mendekati Lisa adalah yang terbaik.
Seunghyun tidak ingin Yuri mengetahui hubungannya dengan Lisa dan membuat Lisa berada di posisi yang dirugikan, membuat Lisa berada dalam bahaya karena kemarahan Yuri. Hingga mau tidak mau, Seunghyun harus benar-benar berusaha menjaga sikapnya dan menutupi hubungan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Joker
FanfictionPada suatu hari, aku adalah orang baik, sampai sesuatu terjadi.