Copyright : Moonlight-1222
Seperti cerita Moon yang lain, update setelah votes mencapai minimal 200. Jangan males votes ya biar Moon juga semangat buat updatenya :)
Ditunggu juga komentar kalian tentang cerita ini.
Silahkan follow Moon dan baca cerita yang lain juga. Makasih :)*Maaf updatenya molor lama sekali, waktunya tabrakan TT
.
.
.“Berhenti! Hentikan keretanya!”
Teriakan Diana yang tiba-tiba mengusik Raphael yang sedang pura-pura tidur. Perempuan itu memukul dinding kereta seperti orang yang sedang mengamuk.
“Ada apa, Diana?”
Diana tersenyum tipis dan melembutkan nada bicaranya. “Tunggu disini. Ada seseorang yang ingin kutemui.”
Tanpa menunggu balasan Raphael, Diana turun dari kereta tanpa bantuan. Bahkan dia sampai melompat, seolah sudah tidak menghiraukan apapun lagi. Dari pintu yang terbuka, Raphael dapat melihat kalau Diana mengejar seorang perempuan yang berlawanan arah dengan mereka.
“Mary!” Jeritan itu lantang sampai ke telinga Raphael.
Diana menurunkan rok gaunnya---yang sudah ke luar dari batas kesopanan---setelah berhadapan dengan Mary yang tampak terkejut melihatnya. Mary, sahabat kecilnya dan Logan, sekaligus orang yang di mintanya untuk mencari keberadaan Isabella---atas saran Stephen. (Bab I/1)
“Di-Diana?” Perempuan berambut hitam bergaun abu itu tampak terkejut. Ia berpikir kereta asing yang melintasinya tadi adalah milik dari salah satu tamu Lord Louvain.
“Mary, beritahu aku.”
Kekagetan menyebar di wajah Mary saat Diana mencengkram bahunya. “Be-beritahu apa, Dia?” Ia mendadak tidak nyaman dengan mata Diana yang melotot. Bahkan bukti kelelahan di bawah matanya semakin membuat kondisinya terlihat tidak baik-baik saja. “Ada apa? Kau tampak sakit.”
“Isabella. Beritahu aku pencarianmu tentang perempuan itu.”
Mary terdiam sesaat sebelum menjawab dengan gugup. “Se-semua data tentang Miss Isabella sudah kuberikan pada His Lordship.”
“Beritahu aku. Aku ingin mendengarnya.”
“Dia, tenanglah dulu.” Mary mulai merasa takut karena emosi yang tumpang tindih dalam biru Diana yang sembap sudah membuatnya seperti orang lain. “Bahuku. Ini sakit.”
“Ah!" Tersadar pada perilakunya yang kehilangan kontrol, Diana menarik diri seraya tersenyum canggung. "Maaf. Maafkan aku, Mary.” Ia memperhatikan sekitarnya yang sepi. Hanya ada ladang yang dipermainkan angin dan jalan setapak yang memiliki dua sisi: satu mengarah ke kediamannya dan satu lagi menuju pemukiman penduduk. “Kau hendak pergi ke Chester Hall?”
“Iya.” Mary tersenyum tipis. “Sebenarnya sudah tiga hari ini aku ke sana untuk menemuimu, tapi kau tidak ingin bertemu siapapun. Bagaimana keadaanmu? Apa kau berniat kembali ke London? Syukurlah kita tidak berselisih jalan dan bertemu di sini.”
Ekspresi tegang Diana melunak menyadari Mary selalu mengkhawatirkannya. “Sebaiknya kita bicara di kereta saja.”
Melihat Diana dan perempuan bernama Mary itu berjalan menuju kereta, Raphael langsung turun karena berpikir mereka pasti membutuhkan ruang untuk berbicara. Sementara Mary yang melihat sosok Raphael yang jelas asing baginya langsung terbengong sebelum Diana menariknya masuk.
“Siapa pria tadi? Apa dia tunanganmu? Marquess of Wilford?”
Kekelaman jatuh di wajah Diana. “Bagaimana kau bisa mengetahuinya? Apa Stephen?”
KAMU SEDANG MEMBACA
Diana Rosvell [END]
Historische Romane[Historical Fiction - Mystery] There is hidden secret in her fairytale. Diana Rosvell merupakan segelintir dari kaum bangsawan yang tidak menyukai kehidupan dunianya karena hatinya yang sudah terpikat dalam kesederhanaan. Berbeda dengan Teressa dan...