Hayoung
Mataku menatap langit-langit kamar tanpa berkedip. Aku tidak bisa tidur. Jarum jam sudah menunjukkan pukul 2 pagi namun mataku belum bisa memejam. Di ranjang lain, aku bisa melihat Hyun dan SeoYoo sudah tertidur dengan lelap. Sementara aku masih terjaga sendirian di ranjang kecil dekat jendela. Pikiranku berkecamuk hebat. Kejadian di mobil tadi masih membayang-bayangi aku. Sejujurnya, itu adalah ciuman pertama ku. Ah, mengingatnya saja membuat jantungku kembali meledak. Jika terus seperti ini, aku tidak bisa tidur sampai pagi!
" Woah! Menyebalkan sekali! " gerutu ku yang sudah beranjak dari ranjang.
Mendadak tenggorokan ku terasa kering. Kebetulan juga, minum yang ada di kamar sudah habis. Mau tak mau, aku harus pergi ke dapur untuk mengambil minum. Dengan langkah malas, aku berjalan ke lantai bawah. Suasananya begitu gelap karena tidak ada orang yang masih terjaga. Aku bisa menebak bahwa mereka semua pasti kelelahan.
Ketika langkahku mencapai dapur, aku tersentak kaget ketika tak sengaja menabrak seseorang. Selanjutnya terdengar bunyi pecah keras karena gelas yang ia bawa jatuh berceceran. Aku sempat memekik karena pecahannya mengenai kakiku dan sepertinya ia juga kena—terdengar dari bagaimana ia menggeram.
" Astaga, kau ceroboh sekali! " desisnya, yang segera kuketahui bahwa ia adalah Taehyung; dari suaranya.
" Maaf, aku tidak sengaja. "
Taehyung memutar bola matanya kesal lalu segera menunduk dan membereskan pecahan gelas itu. Aku juga hendak membantu nya namun ia menahanku.
" Aku saja yang bereskan. Jika kau terluka, Jungkook bisa menghajarku. "
Aku menggigit bibir bawahku pelan lalu segera menyingkir. Buru-buru aku mengambil minum lalu segera ingin kembali ke kamar. Namun Taehyung terlihat sedikit kesulitan membersihkan pecahan nya sehingga membuatku membantunya dengan sedikit paksaan.
" Auch! "
" Astaga! Kau ini. Kan sudah aku larang. Lihat! Kau menginjak pecahan gelasnya! " desisnya dengan sebal.
Ia semakin cepat membereskan pecahannya dan aku memandang telapak kakiku ngeri. Pecahan gelas itu menancap di kakiku dan aku memberanikan diri mencabut nya. Tidak terlalu dalam namun cukup mampu untuk mengalirkan darah keluar. Aku berjalan terpincang-pincang ke kursi terdekat dan Taehyung sedang keluar untuk membuang pecahan gelas itu. Tiba-tiba saja suara berat lain menginterupsi.
" Apa yang kau lakukan disini? "
Aku menolehkan kepalaku dan mendapati Jungkook tengah berdiri dengan mata menelisik tajam.
" Oh, aku mengambil minum. " ujarku sambil mencoba menyembunyikan kakiku yang terluka.
Setelah itu, Taehyung datang dengan tergesa tanpa menyadari keberadaan Jungkook. Dia bertanya apakah aku baik-baik saja dan segera mengambil kotak obat lalu meletakkannya di depanku. Kemudian, dia baru sadar bahwa Jungkook ada disana.
" Hei, Jung! Kebetulan sekali kau ada disini! Urusi pacar mu ini! Dia ceroboh sekali! Begitu menyusahkan! " gerutunya lalu pergi begitu saja menuju kamar.
Jungkook hanya diam. Ia sempat memandang sosok Taehyung yang berjalan pergi lalu tatapannya kembali mengarah ke arahku tanpa ekspresi. Aku sendiri mencoba tak menghiraukannya. Dengan cemas, ku buka kotak obat itu lalu mencari sesuatu yang pas untuk menutup luka ku. Jungkook sendiri masih berdiri disana saat aku meringis kesakitan sewaktu membersihkan luka ku.
" Sini, aku akan membantu mu. " ujarnya.
Jungkook segera mendekat. Ia meraih kakiku dan membantu untuk mengobatinya. Aku sendiri hanya tertunduk tanpa bisa berkata apa-apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]
Fanfiction[Completed] Melarikan diri dari istana karena memiliki tekanan batin, jelas menjadi kesempatan bagi Jeon Jungkook. Ia membawa Hayoung masuk ke dalam dunianya. Menculik dengan embel-embel kasih sayang namun berakhir dengan menyakiti lebih dalam. Kim...