Hayoung
Ada hal yang kadang tak bisa orang kenali. Jungkook tidak mengenali rasa takut jika itu berkaitan dengan miliknya—kesukaannya. Malam itu ia langsung pergi ke mansion tempat gadisnya dikabarkan disekap. Dengan mobil hitam kelas atas dan kemeja yang cukup rapi dibandingkan sebelumnya, ia datang dengan senyum keangkuhan sebagai seorang pebisnis. Ia cukup tau siapa yang harus diajak bicara.
Beberapa bodyguard yang berjalan di depannya, menyampaikan maksud mereka ke rumah itu pada penjaga yang berdiri di depan pintu. Setelah beberapa saat, mereka mengijinkan pria itu masuk.
Jungkook melangkahkan kakinya diiringi dengan ekspresi wajah tajam. Tak jauh di depannya, sudah ada Paul Yi yang duduk di sofa kebesarannya dengan kaki menyilang. Pria tua itu sama sekali tak mengancam Jungkook. Malah Jungkook ingin sekali mematahkan kakinya sekarang juga.
" Hai, Jeon! " sapanya, nyaris terdengar ramah. " Kau datang sendiri? Wah, anggota termuda Bangtan mengunjungiku di Jepang. Sungguh hal yang tak diduga. "
" Benarkah? " tanya Jungkook dengan senyum miringnya. " Kukira kau yang memancingku kemari, Tuan Yi. "
" Well, sepertinya cacingnya sangat menggoda hingga si ikan rela menusukkan dirinya pada kail yang tajam. "
" Aku disini tidak untuk main-main. "
" Lalu katakan mau-mu. "
" Hayoung. Mari buat kesepakatan. Aku tau Mr. Cho telah bekerja sama dengan mu. Aku bisa memberikan lebih banyak darinya. "
" Memberikan apa? "
" Uang? Akses gelap ke Korea? Katakan saja mau-mu. "
" Kurasa yang ini kau tidak bisa mengabulkannya, Jungkook. " balas Paul Yi dengan sinis.
" Katakan saja. " Jungkook menggeram.
" Hayoung kembali ke kerajaan. "
" Apa untungnya jika dia kembali ke kerajaan? " Jungkook masih mencoba tersenyum sinis.
" Kejahatan kalian terungkap dan kalian di tangkap. Hahaha. "
***
Jimin menggigit bibir bawahnya frustasi sambil mengetukkan jarinya ke meja berulangkali. Percakapannya dengan Taehyung beberapa detik yang lalu membuatnya kebingungan dan cemas. Bagaimana ia harus menangani ini? Lebih tepatnya, bagaimana ia harus mengatakan ini pada hyung-hyung nya yang lain?
" Jim, hey! " Namjoon berteriak padanya.
Pria itu sempat terlonjak sebelum akhirnya datang ke arah Namjoon dengan langkah tergesa. Sang leader tengah tersenyum gembira sambil menatapnya dengan lesung pipit yang terbentuk manis. Bisa dipastikan sedang ada kabar baik yang datang. Sungguh, Jimin tidak ingin mengacaukan suasana hati Namjoon. Tapi apa boleh buat?
" Masalah bank waktu itu berhasil. " ujarnya.
" Uhm, benarkah? Sudah menemukan orang yang tepat? "
" Yes. Kau yang akan membantuku untuk ke depannya. Sementara itu, Seokjin-hyung dan Hoseok yang akan mengurusi masalah kerajaan. "
" Yoongi-hyung? "
" Mengurusi pemindahan kita. "
Alis Jimin mengerut heran. Selama ini Yoongi lah yang terobsesi dengan bank kerajaan. Mengapa ia tak mengurus ini? Ia menepis pemikiran itu jauh-jauh. Masih ada hal penting yang perlu ia bicarakan.
" Hyung, "
" Hmm? "
" Hayoung diculik lagi. "
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]
Fanfiction[Completed] Melarikan diri dari istana karena memiliki tekanan batin, jelas menjadi kesempatan bagi Jeon Jungkook. Ia membawa Hayoung masuk ke dalam dunianya. Menculik dengan embel-embel kasih sayang namun berakhir dengan menyakiti lebih dalam. Kim...