Chapter 11 - Different Story by them

4.3K 582 20
                                    

Votement:)

**

Hayoung

Mataku menatap ke arah Jungkook dan mencoba menyelaminya. Pria yang menculikku berhasil membuktikan perkataan saat awal kami bertemu. Dia bilang akan meluluhkanku sebelum aku benar benar pulang ke Korea. Ternyata benar, hati ini sudah melunak dan aku terlihat seperti gadis bodoh yang mudah terbawa suasana. Kurasa hal ini disebabkan oleh tidak adanya kasih sayang yang penuh setelah kematian Mama. Ayah dan Kakak terus sibuk dengan urusan kerajaan sementara aku hanya gadis biasa yang ingin dimanja dengan kasih sayang, bukan dengan harta. Sepertinya Jungkook sudah mengetahui kelemahan ku dan ini membuatnya dapat melunakkan hatiku dengan mudah.

" Aku tidak tau kuncinya berada dimana. " ujarku dengan suara bergetar.

Jungkook tersenyum saat mendengar jawabanku. Perkataan ku barusan seakan memberi isyarat bahwa aku mau membantu nya. Pria itu kembali mendekat hingga badanku menekan pintu yang tadi ia tendang.

" Ada banyak kekacauan, Nona. Mr. Cho berhasil menemukan diri kami yang sebenarnya. Hal ini sangat buruk untuk relasi kami dengan kerajaan. Kami bisa dipenjara. " jelas Jungkook, panjang lebar.

" Lalu? Aku harus membuatnya hilang ingatan? "

" Tepat sekali. Ada sesuatu di saku celanaku. Ambilah dan campurkan ke minumannya. Hal itu akan membuat nya lupa. Jika kurang, kau bisa mengambilnya di tas hitam. "

" Apa ini aman? Aku tidak mau dicap jadi pembunuh. "

" Pakai sarung tangan. Aku rasa kau punya koleksi sarung tangan yang bagus. "

" Aku sedang tidak berada di rumah, Jungkook! " desisku, tidak suka.

" Kalau begitu tidak perlu, toh mereka tidak akan ingat. "

***

Hayoung tidak membebaskan Jungkook. Tapi ia melakukan sesuatu untuk pria itu. Gadis itu melakukan hal persis seperti yang telah dikatakan Jungkook. Ia mencampur serbuk aneh ke seluruh makanan untuk penjaga. Setelah lebih dari setengah jam, ia mendapati mereka mulai mengeluh sakit kepala dan beberapa langsung jatuh tertidur. Hayoung tidak tau apakah ia terlalu banyak memasukkan obat itu kepada makanan mereka atau malah terlalu sedikit. Ternyata tas hitam yang sebelumnya di ambil Jimin saat ia masih di mobil, berisi banyak obat-obatan dan peluru. Ia mengambil serbuk aneh itu dari sana—mengendap-endap ke kabin Mr. Cho dan mencurinya.

Ketika beberapa orang mulai tertidur, ia kembali menemui Jungkook yang lantas menyuruhnya mengambil kunci untuk membebaskan mereka.

" Aku tidak bisa. " ucap Hayoung dengan serius.

Jungkook menaikkan alisnya, " Kami tidak akan kabur dengan mengancam pilot untuk membawa kami kembali. Hal itu malah semakin membuat relasi kami rusak. Percayalah. "

" Lalu, apa sebenarnya bubuk itu!? "

" Menghilangkan memori jangka pendek. Tidak berakibat fatal kecuali kau memberikan terlalu banyak. "

" A-aku memberikan seperempat bungkus pada Mr. Cho! "

" Wow! " Jungkook tiba-tiba terkekeh dan ini membuat Hayoung sedikit ketakutan. " Dia akan benar-benar lupa! Kerja bagus! "

Gadis itu hanya diam. Ia menatap Jungkook dengan tajam dan tak tau harus berbuat apa lagi. Mendadak memori lama kembali menyelami dirinya. Ia melihat sang Mama, ibu istana yang dulu begitu dikagumi. Hatinya langsung berdetak dengan keras dan wajahnya mulai pucat. Ini bukan seperti yang diharapkan Mama padanya.

" Hayoung? " panggil Jungkook.

" Ya? " Lamunan gadis itu langsung buyar.

" Bisakah kau menyingkir? Jika kau tidak mau mengambil kuncinya, it's okey. "

That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang