Chapter 8 - You're My First

5.6K 642 47
                                    

Jungkook duduk di atas kursi sambil memandangi Hayoung yang terlelap dalam tidurnya. Setelah percakapannya dengan Jackson berakhir, pria itu langsung menengok keadaan Hayoung. Kebetulan sekali bahwa gadis itu sudah terlelap tak seperti dugaan Jungkook sebelumnya. Jungkook pikir, gadis itu akan tetap terjaga dengan batin yang mengumpatinya lalu segera mengamuk padanya sesaat setelah ia kembali ke kamar. Tetapi yang di dapati hanya sesosok putri manis yang terbaring di atas ranjang dengan tenang.

Pria itu mengarahkan pandangannya pada Hayoung tanpa berkedip sedikit pun. Sekali kali ia memijit pertemuan alisnya frustasi atau menggigit kuku jarinya dengan cemas. Ah, ini tidak semudah yang ia bayangkan. Mendapatkan Hayoung bukan berarti ia harus menerima resiko dari pemerintah istana saja tetapi masih ada faktor ekstrinsik yang sama sekali tak pernah ia sangka. Seharusnya ia paham bahwa gadis semanis Hayoung pastilah menjadi incaran banyak laki-laki.

Pandangan Jungkook tiba-tiba berfokus pada handphone milik Hayoung yang ia berikan sebelum berangkat ke Belgia. Ia meraihnya dari atas meja lalu mencoba meraup informasi di dalamnya. Untung saja gadis itu tidak menyetel password.

Pria itu mencoba membuka daftar kontak untuk melihat nomor siapa saja yang sudah Hayoung simpan selama di Belgia. Well, Jungkook sempat menaikkan alisnya saat melihat nama nama yang tertulis disana. Kontaknya menjadi salah satu paling atas karena ditandai bintang sementara kontak lain diurutkan abjad.

• Jeon Bastard
• Hyun
• Seoyoo
• Yoonki

Jungkook melihat nama kontak itu dengan heran. Bagaimana Hayoung bisa menyimpan nomor Yoongi? Setaunya, mereka belum banyak bicara. Akan tetapi, Jungkook bisa bernapas lega karena yang ia temukan bukanlah nama Jimin atau Taehyung yang menurutnya merupakan perayu ulung. Sedetik kemudian, ia tersenyum sendiri sambil mengedit nama kontaknya di handphone Hayoung.

'Jeongguk💕'

Jungkook mengangguk saat melihat nama kontaknya berganti. Namun sesaat ia merasa tidak puas karena itu terlihat biasa. Spesialnya hanya ada tambahan emot hati saja. Kemudian ia mencoba menggantinya lagi.

'My husband'

Ah tidak! Terlalu alay, pikir Jungkook

'Jeonggukie sayang 💕🐰'

Batin Jungkook tertawa melihatnya. Ia membayangkan bagaimana gadis itu bereaksi saat nama kontaknya berubah. Pria itu sebisa mungkin menahan tawanya.

Tak lama kemudian, terdengar bunyi ketukan pintu pelan. Jungkook bangkit berdiri dengan malas lalu membuka pintu kamar itu. Lalu, tampaklah sosok Namjoon berdiri dengan tatapan tanpa ekspresi memandang ke arah Jungkook.

" Hyung, aku ta— "

" Kita sudah membahasnya, Jungkook. " potong Namjoon. " Kau menyetujui perihal kontrak Hayoung yang harus ikut bertugas selama ia kau ikut sertakan dalam tur kerja kita. "

" Tetapi tidak dengan cara seperti ini! " bentak Jungkook, cukup keras. Mendadak ia sadar bahwa dibelakangnya masih ada sosok manis yang tertidur tenang. Buru-buru ia menengok ke belakang dan mendapati gadis itu terlihat terusik dari tidur nya. Pun ia cepat cepat menarik Namjoon keluar lalu menutup pintu dengan pelan.

" Hanya kencan sehari, Jungkook. " ujar Namjoon saat keduanya sudah sampai di ruang tengah. Beberapa anggota Bangtan sudah ada disana. Hanya Min Yoongi yang tak hadir. Bisa diduga bahwa pria itu masih berada diluar.

" Sehari? Itu merupakan waktu yang sangat panjang! Kau pikir aku akan membiarkan Hayoung pergi seharian dengan keparat itu!? "

" Yak! Jeon Jungkook! Jaga ucapanmu! "

Jungkook mendengus pelan lalu duduk di sofa. Ia tau ia sudah kelewatan. Tetapi ini tidak bisa dibiarkan begitu saja. Selain rasa cemburunya, ia juga ingin melindungi Hayoung yang merupakan seorang putri. Memang berita hilangnya Putri Korea tidak sampai ke luar negeri karena pemerintah masih menutupinya, tetapi akan sangat rawan bila orang asing mengetahui identitas Stephanie Hwang yang sebenarnya. Jungkook bahkan sudah berusaha susah payah untuk membuat identitas palsu itu!

That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang