Oh my gosh, I'm finally back after hiatus for 2 weeks++??? :(
I'm sorry guys, really :( Ada hal yang bikin aku ga bisa ngurusin wattpad :((
Tapi akhirnya aku kembali :D
Enjoy! <3
***
Jungkook sadar betul bahwa dirinya terlalu serakah. Memiliki Hayoung tak sekedar mendapatkan perhatian dari gadis itu. Namun ia juga ingin agar Hayoung bergantung penuh pada dirinya. Pria itu sadar bahwa selama gadis itu terikat dengan istana, maka banyak peraturan yang akan mengekang mereka. Masalahnya, Jungkook bukanlah pria keturunan bangsawan yang betah menghadapi hal seperti itu . Well, walaupun status sosialnya sekarang sudah cukup tinggi, namun masih ada Pangeran Kim yang menaruh curiga pada mereka.
Jika ia benar-benar menikahi Hayoung, ia akan menjadi anggota kerajaan dan kemungkinan besar kejahatan yang klan Bangtan lakukan dapat terbongkar. Sebenarnya 'permainan' lamaran yang ia lakukan selama ini adalah untuk menarik perhatian si gadis. Agaknya ia memang berhasil.
" Jaga baik-baik dirimu ya. " ujar Jungkook pada si gadis yang bergelayut manja di lengannya.
Hayoung mengerucutkan bibirnya dan menatap Jungkook dengan sebal. Tentu saja ia tidak mau ditinggal berdua dengan Taehyung! Melihat Jungkook selaku anggota termuda saja sudah begitu mengerikan, apalagi hyung-nya. Bisa dipastikan bahwa si manis Jungkook belajar semua hal licik tersebut dari hyung-hyung yang sudah bersamanya sejak remaja.
" Kau janji akan segera kembali kan? " tanya Hayoung.
" Tentu saja. "
" Oke, " Hayoung melepaskan pelukannya dan mendorong Jungkook pergi. " Cepat kembali. "
Jungkook mengusap rambut gadis itu lalu masuk ke dalam mobil diikuti hyung-hyung nya dan kedua wanita selaku pasangan dari antara mereka. Mobil hitam itu pergi meninggalkan Taehyung dan Hayoung yang berdiri di basemen dengan beberapa penjaga di sekitar mereka.
" Cih, klise sekali. " decih Taehyung yang tentu saja ditujukan pada Hayoung.
" Apa urusanmu!? "
" Tak ada. "
Pria itu langsung membalikkan badan dan berjalan menuju lift. Hayoung mengikutinya dengan sebal. Kedua orang itu berada di dalam lift dengan keheningan yang menyerebak. Dan ketika mereka sampai di depan pintu apartemen mereka, barulah Taehyung berbicara.
" Seharusnya aku ikut dengan mereka. Aish, pasti banyak wanita cantik disana. "
Awalnya Hayoung tak menghiraukan ocehan pria itu. Namun lama-lama ia menjadi sebal. Terlebih karena Taehyung berbicara di ruang tengah dengan keras. Seakan-akan memang memancing dirinya.
" Woah, Jungkook meninggalkan pakaian renangnya! Tas-nya ada di meja! " seru Taehyung. " Sayang sekali, padahal mereka ingin berkunjung ke pantai. "
" Kurasa kau harus segera menyusulnya dan ikut pergi. "
" Jika bisa, tapi hyung-hyung brengsek ku memaksa ku untuk tinggal. "
Mata Hayoung langsung memicing. " Rekan kerjamu sendiri kau bilang brengsek? Teman macam apa kau? "
" Kenyataan bukan? Bukankah kau juga berpikir hal yang sama denganku? "
Taehyung menolehkan kepala dan menatap Hayoung yang duduk di sofa sebelah. Gadis itu membawa setoples biskuit dan memakannya dengan perlahan. Cukup jelas bagi Taehyung untuk menebak apa yang dipikirkan si gadis.
" Kesempatan untuk mu hanya hari ini. Aku akan menanggung semuanya. " ujar Taehyung.
Hayoung langsung menatap si pria dengan bingung. Namun setelah Taehyung membuat gerakan kepala yang mengarah ke pintu, Hayoung mengerti. Gadis itu tersenyum tipis. Ia menyilangkan tangannya dan menatap Taehyung dengan alis terangkat—mencoba membuat penawaran lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]
Fanfic[Completed] Melarikan diri dari istana karena memiliki tekanan batin, jelas menjadi kesempatan bagi Jeon Jungkook. Ia membawa Hayoung masuk ke dalam dunianya. Menculik dengan embel-embel kasih sayang namun berakhir dengan menyakiti lebih dalam. Kim...