Chapter 10 - Do You Trust Me?

4.4K 614 25
                                    

Hayoung

Aku terbangun saat mendengar Jungkook menutup pintu dengan keras. Pria itu sudah berada di luar mobil dan sekarang sedang berjalan untuk membukakan pintu bagiku. Ia membuka pintu dengan cepat lalu menyuruhku keluar. Tangannya merangkul bahuku dengan erat seakan aku hendak kabur dari pandangannya.

" Tunggu, " ujar Jungkook dengan pelan.

Tiba-tiba saja ia menahan tubuhku dan maju beberapa langkah untuk menyembunyikan pandangan ku.

" Kau, " lanjutnya dengan napas yang sedikit tercekat. " —masuk ke dalam mobil, ambil ponselku lalu telpon Namjoon hyung. Kalau terjadi sesuatu, kau harus pergi. "

" Ta— "

Jungkook langsung berjalan mundur dan aku tak ada pilihan selain berbalik dan masuk ke dalam mobil. Dengan cepat aku mencari keberadaan ponsel yang dimaksud Jungkook. Semua menjadi berantakan dan aku tidak peduli lagi. Pasti terjadi sesuatu yang tidak aku mengerti. Setelah menemukan apa yang aku cari, aku langsung menghubungi Namjoon.

Saat itu aku menyadari bahwa Jungkook sedang berbicara dengan seseorang di depannya. Aku tidak dapat melihat ataupun mendengar percakapan mereka. Tapi yang kutau, ada Jimin di sisi kanannya—dengan tangan memar dan baju kusut. Ternyata ada banyak orang memakai pakaian hitam dan jas formal berdiri di sana. Semuanya berada di depan Jungkook lalu berjalan untuk mengepung pria itu.

Tiba-tiba saja, Jungkook merogoh kantong belakang celananya. Ia mengeluarkan kartu berwarna kuning dan menunjukkan ke arahku. Aku mengerutkan alis bingung dan mencoba menghubungi Namjoon lagi. Tak ada jawaban.

" J-Jung, " lirihku dengan cemas.

Tiba-tiba Jimin mendekat dan membuka pintu belakang sesempit mungkin. Ia mencoba meraih tas hitam di bangku belakang sambil membisikkan sesuatu ke arahku.

" Lari, Hayoung. Sekarang. Kita bertemu di pohon maple kemarin. "

Ia lalu keluar dan menutup pintu disusul bunyi tubrukan keras karena salah seorang dari mereka mendorong tubuhnya hingga menabrak mobil. Aku melihat Jungkook dan ia masih berbincang dengan sosok di depannya. Saat Jimin mengerang, Jungkook menoleh sedikit dan melirik kepadaku lalu membuat gerakan kepala dan menyuruhku pergi.

" DIA MEMILIKI TUAN PUTERI!!!!! "

Teriakan itu langsung menggema dan perkelahian tak dapat dihindari. Aku melompat ke bangku sopir dan mencoba menyalakan mobil dengan kunci yang sempat dijejalkan Jungkook ke tanganku tadi.

Brum! Mesin mobil sudah menyala dan tanganku gemetaran bukan main. Aku melihat Jungkook dan Jimin yang bertarung. Aku melajukan mobil dan mengambil posisi memutar—berbalik arah. Kemudian, dengan cepat aku membuka jendela mobil bagian depan lalu memanggil mereka.

" Masuk! "

" PERGILAH!!!! " teriak Jungkook kembali.

" Aku akan mengatasi ini. " sela Jimin saat melihat Jungkook masih teguh pada pendiriannya.

Seseorang dari mereka mendekat padaku dan aku semakin kalang kabut.

" Nona Kim! " serunya.

" Menjauh!! Menjauh!!! "

" Kami dari istana! "

Orang itu langsung menunjukkan lencana bintang tanda utusan dari istana dan aku tidak bisa berkata apa apa. Aku tercekat dan hanya menatapnya dengan napas terengah. Astaga, apa yang harus kulakukan?

" HAYOUNG! DON'T TRUST HIM! "

Teriakan Jungkook menggema. Jimin sudah tersungkur di tanah sementara Jungkook ditahan oleh mereka. Aku kembali menatap Mr. Cho yang tak lain adalah ajudan pribadi ku.

That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang