Chapter 28 - Hope Not

2.8K 394 13
                                    


Gaes, maafin aku ya karena aku tau beberapa dari kalian bilang cerita ini punya alur yang membingungkan :')

Aku ga akan nyangkal karena sebenarnya aku membuat cerita ini masih dengan alur dadakan alias ide yg baru muncul

Sehingga sebenarnya cerita ini masih dalam bentuk draf

Aku bakal merevisi dan memperbaiki cerita ini setelah chapter terakhir selesai. ^^

Jika kalian ingin mendapatkan alur yg baik, tunggu versi revisi

Terimakasih banyak 💕

Aku senang karena kalian masih perhatian dengan memberi vote dan comment 💕

Luv yaaa





***

Hayoung terduduk pasrah di sebuah sofa dalam ruang keluarga yang cukup besar. Ia tak bisa kabur karena ada banyak penjaga yang berada di sekitarnya. Sialan sekali! Kris bilang ia telah bernegosiasi dengan Jungkook. Namun ia tidak memberitahu keputusannya—sengaja membuat Hayoung tersiksa secara mental.

Pagi ini ia sudah yakin Jungkook akan datang ke hadapannya untuk membawa dia kembali. Tapi kenyataannya, yang muncul di depannya adalah seorang pria yang beberapa hari ini ia benci setengah mati.

Kim Taehyung.

Pria itu berjalan di belakang Paul Yi yang berjalan menghampirinya dengan muka masam. Hayoung sudah merasakan ada hal yang tak beres disini. Kenapa harus Taehyung yang menemuinya untuk pertama kali?

" Kau sudah melihatnya, bukan? " ujar Paul Yi.

" Hmm, jaga janjimu. Oke? "

" Aku selalu menepati janji. "

Taehyung mendecih ketika mendengarnya. Saat itu Hayoung menatapnya dengan heran—sama sekali tak mengerti percakapan mereka.

" Apa yang terjadi? " tanyanya.

" Dia kalah bermain denganku. Jadi, aku meminta imbalan. Dan kau baik baik saja. " jawab Taehyung, enteng.

Mata Hayoung membelalak. " Kau menang dan hanya minta untuk memastikan aku baik-baik saja!? "

" Well, tugas untuk membebaskan dirimu itu milik Jungkook. Aku tidak berhak. "

Emosi Hayoung langsung memuncak. Ia ingin memaki namun ia sudah keburu benci. Lagian kenapa ia harus meminta bantuan dari Taehyung? Ia cukup yakin Jungkook mampu menyelesaikan ini. Namun nyatanya keyakinan itu makin lama mulai mengabur.

Tanpa ia sadari Taehyung mendekat, kemudian mengangkat dagunya dengan lembut supaya menatapnya. Pria itu mengecup bibirnya pelan—membuat si gadis hendak melayangkan tamparan namun langsung ditahan dengan cekatan.

" Suatu saat kau akan berterimakasih padaku. " desisnya.

" Keluarkan saja aku dari sini. Serang mereka dan kita pergi. " bisik Hayoung, geram.

" Jika aku melakukan itu, " Taehyung menolehkan kepalanya hingga menatap salah satu pintu. " Kekasihmu akan mati. "

Pandangan Hayoung mengikuti milik Taehyung. Kemudian ia sadar bahwa pria yang ia tunggu berada disana. Jeon Jungkook-nya.

***

Jungkook pening bukan main. Semalaman ia tidak tidur. Mendapatkan Hayoung tidak semudah yang ia pikirkan. Kali ini harus melewati banyak percakapan dan negosiasi. Pertama, dengan Paul Yi. Kedua, dengan Kris Yi. Kemudian, dengan Mr. Cho—mantan ajudan-sialan milik Hayoung.

Ia sudah mendapatkan kabar dari Taehyung bahwa Paul Yi dan Kris Yi tidak menjadi halangan lagi. Yang tersisa hanya Mr. Cho, seseorang yang harus ia waspadai karena Jungkook yakin betul bahwa pria itu masih memiliki akses kuat di istana.

That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang