Jungkook menghela napas panjang dan hatinya berdentum keras. Hatinya senang bukan main saat Hayoung menyatakan bahwa ia secara resmi ingin bersama Jungkook yang berarti menjadi kekasihnya. Ia senang bukan main karena akhirnya, perjuangannya selama ini terbalas. Dia masuk ke dalam bilik toilet lalu mengeluarkan kotak cincin dari saku hoodienya. Ia membuka kotak itu dan mengamati benda bersinar itu dengan gugup. Ia ingin melamar Hayoung hari ini. Entah untuk yang ke berapa kali.“ Semoga ia menerima ini. “ gumamnya.
Setelah memantapkan hati, pria itu keluar dengan senyuman lebar. Tapi senyuman itu luntur ketika ia tak melihat tanda-tanda si gadis yang sebelumnya berada disana. Pria itu menggeram bersamaan dengan tangannya yang gesit meraih ponselnya disaku. Ia tidak tau apakah hari ini Hayoung membawa ponselnya atau tidak. Tapi yang jelas, nomor gadis itu tidak bisa untuk dihubungi.
Alis pria itu menukik tajam dengan garis rahang yang menegas. Gigi-giginya bergemericit karena ia menekan terlalu kuat. Ketika ponselnya tersambung dengan objek lain yang ia hubungi, suaranya mendominasi—menegas dan dingin.
“ Dimana Hayoung? “
“ Kami sedang mencari. Tadi kami mengawasinya dan ia tiba-tiba hilang bersamaan kerumunan yang lewat. “
“ Cepat temukan. Kau akan mati di tanganku bila kembali tidak bersama dengannya. “
Begitulah bagaimana panggilan itu terputus. Jungkook dengan segala amarahnya beranjak pergi darisana. Ia tau siapa yang harus diajak bicara.
***
Taehyung mendesis pelan tatkala merasakan bogeman mengenai rahangnya dengan keras. Ia baru pulang dari minimarket, membeli segala keperluan untuk beberapa hari ke depan dan langsung di sambut pukulan keras ketika pintu apartemen terbuka. Barang belanjaannya jatuh berserakan dan pria itu ditarik masuk untuk diberi pukulan yang kedua kalinya.
“ Yak! Jungkook! “ serunya, tak terima.
“ Dimana Hayoung!? “ Jungkook membentak tepat di depan wajahnya.
“ Apa? Dia pergi bersama-mu. Kenapa kau ma—“
“ Jangan berbohong! “
Jungkook mengetatkan cengkeramannya di kerah Taehyung. Hal ini membuat Taehyung tersulut emosi. Pria itu mencengkeram balik tangan Jungkook dan mendorongnya pergi sambil mengumpat.
“ Lepaskan, sialan! Aku tidak tau apa-apa! “
Melihat Taehyung yang menatapnya bingung, membuat Jungkook mengusak rambutnya frustasi. Pria itu menggeram kemudian meraih ponselnya untuk menghubungi anak buah mereka. Taehyung masih mengamati. Ia dapat melihat bagaimana kacaunya pria itu.
“ Hayoung hilang? “ tanyanya dengan lirih.
“ Bukan urusanmu. “
“ Ayolah, Kook. Hyung bisa membantu. Kau ta—“
“ Kau pikir aku tak tau bagaimana kau memperlakukan kekasihku malam itu? “
Taehyung terdiam.
“ Kau bajingan, hyung. Jika saja Hayoung tak mengigau dalam tidurnya, aku tidak akan tau! “
“ Lalu? “
“ Lalu!? Hyung tidak merasa bersalah!? “
“ Dia menolakku. Gadismu itu menginjakku dengan telak, Mr. Jeon. Apa yang kau khawatirkan? “
Alis Jungkook mengerut dan ia menatap Taehyung tak percaya. Bagaimana bisa ada orang setenang ini setelah melakukan kesalahan yang bisa dibilang besar? Pria itu mencoba merebut gadisnya, bung!
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]
Fanfic[Completed] Melarikan diri dari istana karena memiliki tekanan batin, jelas menjadi kesempatan bagi Jeon Jungkook. Ia membawa Hayoung masuk ke dalam dunianya. Menculik dengan embel-embel kasih sayang namun berakhir dengan menyakiti lebih dalam. Kim...