" Siapa? " tanya Hayoung dengan alis terangkat.
" Putri kenalanku meninggal. " jawab Namjoon yang sedikit terkejut ketika mengetahui presensi Hayoung.
Hayoung menyemburkan tawa tak percaya. Matanya berkaca-kaca dan ia berjalan mendekat ke arah Namjoon dengan tatapan tajam. Seumur-umur tidak ada orang yang berani menantang Namjoon seperti ini. Apalagi membuat pria itu seperti kehabisan kata. Mungkin aura tajam Hayoung sebagai seorang putri memang tidak dapat dihindari.
Namjoon menghela napas pendek kemudian menatap Jungkook yang hanya terdiam dengan wajah datar. Seharusnya ini menjadi tugas Jungkook untuk menjelaskan. Namun ia tidak dapat menghindar karena sudah membocorkan.
" Katakan dengan jujur. "
" Jadi itulah cara kami membawamu pergi. " jelas Namjoon setelah diam beberapa saat.
Kaki Hayoung bergetar dan ia langsung mundur beberapa langkah.
" Kalian membuatku mati di depan ayah dan kakak? " tanyanya dengan suara serak.
Semuanya terdiam. Tak ada yang menjawab karena mereka tau bahwa suasana semakin buruk bila mereka mengucapkan sepatah katapun.
" KALIAN MEMBUATKU MATI DI HADAPAN SELURUH WARGA KOREA!? " Suara hayoung lebih menekan.
Napas Hayoung terengah. Ia menatap semua orang di sekelilingnya dengan takut. Namun ia mencoba memberanikan diri untuk berbalik lalu berjalan ke arah Jungkook dengan cepat. Ia menampar keras pria itu dan Jungkook tidak menghindarinya. Mungkin ia sadar bahwa itu adalah kesalahannya.
" Bisa-bisanya kau berkata manis setelah melakukan semua ini. Jelaskan padaku secara rinci! JELASKAN! " teriak si gadis sambil mencengkeram kaus Jungkook dengan kuat.
" Kami yang menaruh racun di teh-mu. "
" Lalu? "
" Itu membuatmu terlihat mati sementara karena dapat memperlambat detak jantung dan napas. "
Hayoung menatap Jungkook dengan ngeri. Ia sudah dapat mengerti semuanya tanpa dijelaskan lebih lanjut. Mendengarnya dengan rinci sebenarnya hanya tambah menyakiti hati kecilnya. Kemudian ia bertanya dengan nada lebih menyedihkan.
" Jasad siapa yang dibakar? "
Jungkook terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab, " Orang random yang mirip denganmu. "
Cengkeraman Hayoung melemas. Air matanya menetes begitu saja tanpa ada isakan tangis. Kepalanya menunduk perlahan untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah.
" Kalian membunuh orang untuk menggantikan aku? " lirihnya.
Semua masih kaku di tempat. Hanya Taehyung dan Yoongi yang mencoba terlihat tidak peduli—mengerjakan pekerjaan mereka masing-masing. Namun bisa dipastikan bahwa mereka menyaksikan semuanya dengan baik. Perhatian keduanya pun berhasil teralih ketika tak sengaja melihat tubuh Hayoung ambruk bersamaan dengan Jungkook yang langsung menopangnya.
" Huh, sudah dipastikan akan ada banyak drama. " dengus Taehyung yang langsung mendapat pukulan keras dari SeoYoo.
" Jaga ucapanmu! Jangan memperkeruh suasana! " desis si gadis dengan tatapan tajam.
***
Namjoon menghampiri Jungkook yang sedang duduk di ranjang untuk menunggui Hayoung yang terlelap. Jungkook memutuskan untuk menginap di villa utama karena gadisnya sedang sakit. Hayoung langsung terserang demam dan suhu tubuhnya meningkat. Tentu saja pria itu cemas bukan main. Akan tetapi, ia berhasil menyembunyikan semuanya dengan baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
That Bastard, Jeon ✓ [Book 1]
Fiksi Penggemar[Completed] Melarikan diri dari istana karena memiliki tekanan batin, jelas menjadi kesempatan bagi Jeon Jungkook. Ia membawa Hayoung masuk ke dalam dunianya. Menculik dengan embel-embel kasih sayang namun berakhir dengan menyakiti lebih dalam. Kim...