"Kenapa Tom dan Jack lama sekali?" tanya Ethan-sang ketua geng yang dibayar untuk membunuh Sarala- kepada kedua rekannya yang tersisa, Darius dan Edwin.
Yang ditanya hanya menggeleng tanda tidak tahu.
"Mungkin mereka tersesat di suatu tempat." ujar Darius dengan nada konyolnya. "Di dapur mungkin ada makanan lezat. Mungkin mereka makan terlebih dahulu di sana."
"Ini serius bodoh!" hardik Edwin ke arah Darius yang masih bisa bercanda di situasi serius seperti ini.
"Kita susul mereka." titah Ethan sang ketua.
Mereka bertiga pun mencari Tom dan Jack yang tidak juga kembali. Mereka berjalan mengendap-endap sebisa mungkin meminimalisir suara.
"Apa mereka berada di dalam kamar ini?" ucap Ethan seraya menatap pintu satu-satunya kamar di lantai dasar ini. "Kalian berdua masuk periksa!"
Darius dan Edwin mengangguk, kemudian masuk ke dalam kamar. Keadaan kamar gelap. Mereka tidak bisa melihat secara jelas. Mereka berdua berjalan mengendap mencari sakelar lampu.
"Kenapa kau lupa membawa senter?" ujar Edwin kepada Darius dengan nada menyalahkan.
"Kau sendiri?" jawab Darius tidak mau disalahkan.
Sementara di luar, Ethan mendengar suara langkah kaki seseorang dari arah dapur. Merasa penasaran, bisa saja itu Tom dan Jack atau mungkin gadis yang hendak mereka bunuh, Ethan pun pergi ke dapur untuk memastikan.
Setelah Ethan pergi, Sarala muncul. Sejak tadi ia bersembunyi di bawah tangga menuju lantai dua.
Sarala berdiri di depan pintu kamarnya. Di dalam sana, masih ada jasad dua pria malang yang hendak membunuhnya tadi. Jack dan Tom. Dan sekarang, sudah terisi juga oleh dua pria malang lainnya, Edwin dan Darius, yang akan segera menyusul kedua rekannya menuju alam baka.
Dengan seringai kejam di wajahnya, Sarala mengunci pintu kamarnya. Tidak membiarkan kedua mangsa yang telah berada di sarangnya lolos. Kemudian, ia menuju dapur. Mengurus satu mangsa yang berada di sana.
*****
Ethan berjalan mengendap-endap di dapur. Mencari sumber suara yang tadi ia dengar.
"Aku yakin. Tadi mendengar suara dari sini. Tapi, kenapa tidak ada orang di sini." gumam Ethan dengan pandangan menyusuri seluruh ruangan dapur.
"Kau mencariku?" ucap seseorang dari arah belakangnya.
Ethan terkesiap. Ia berbalik ke arah datangnya suara itu.
"Kau! Kenapa kau tiba-tiba ada di sana?" tanya Ethan menunjuk Sarala dengan ekspresi bingung sekaligus ketakutan.
Bukan hanya karena wanita itu tiba-tiba telah berada tepat di hadapannya. Tetapi, karena wanita itu datang dengan keadaan mengerikan. Gaun putih berlumur darah. Di tangan kanannya terdapat sebuah pisau daging yang penuh darah juga. Dan di tangan kirinya ada sepotong daging... bukan, lebih tepat sepotong telinga. Astaga telinga! Apa itu benar-benar telinga?
Tiba-tiba saja lutut Ethan gemetar melihat Sarala.
"Seharusnya aku yang bertanya. Kenapa kau berada di sini? Ini rumahku?" ujar Sarala. Gadis itu memandang Ethan datar.
"Oh... Aku tahu. Kau datang ke sini karena suruhan seseorang. Benarkan?" tanya Sarala. Kali ini dengan seringai di wajah cantiknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sarala Fioriele [TAMAT]
Mystery / ThrillerDia bernama Sarala Fioriele. Usianya baru delapan belas tahun. Gadis cantik dengan mata hijau se-tajam elang. Siap mengawasi siapa saja yang mengusik hidupnya. Di hari sekarang atau pun di masa lalu. Tidak akan melepaskan siapapun yang bersalah. Kau...