Tzuyu meminum jus mangganya beberapa kali dan meletakannya gelasnya di sampingnya. Ia duduk di tribun, sedangkan di lapangan basket di bawah, Taehyung dan tim taekwondonya sedang berlatih untuk perlombaan bulan depan.
Ia membuka tasnya. Mencari novelnya yang tinggal beberapa lembar lagi habis.
"Mana buku itu?" Tzuyu membolak-balikkan barang-barang di dalam tas-nya, tapi buku itu masih tak nampak.
"Oh. Apa tertinggal di loker? Mungkin disana."
Ia berjalan menuju kelas, meninggalkan tasnya dan jus mangganya.
"Sekolah ini lumayan seram kalau sudah sore." Ia mengucap dalam hati sambil berjalan di koridor sekolah. Kalau saja sekolahnya lebih berwarna seperti taman kanak-kanak, mungkin Ia tak perlu berjalan setengah takut seperti ini.
Sampai di depan kelasnya Ia mencoba membuka pintunya namun terkuci. Ia lupa kalau kelas-kelas mulai dikunci pukul setengah empat sore.
"Bagaimana ini.. Rasanya mengganjal sekali kalau tidak tahu akhir ceritanya.." Ia bersandar di pintu kelas.
(Cklek!)
Terdengar suara pintu terbuka. Tzuyu melihat sekeliling tapi tak ada siapapun.
(Cklek!)
Suara itu terdengar lagi. Tzuyu berlari kecil pergi dari wilayah itu. Sambil berlari Ia menoleh ke belakang untuk memastikan tidak ada yang mengikutinya.
(Bruukk!!)
•••
"Istirahat 10 menit! Setelah itu latihan satu sesi lagi!" Teriakan sang pelatih membubarkan tim taekwondo itu.
Taehyung melihat ke arah tadi Tzuyu duduk, tapi hanya ada tasnya dan minumannya.
"Hey! Aku pergi sebentar!" Ucapnya pada teman-teman satu timnya.
"Baiklah. Jangan sampai terlambat kembali!"
•••
"Hei. Tenanglah." Balas orang yang Ia tabrak.
"Siapa kau?" Tanya Tzuyu.
"Aku Seokjin."
"Hah? Oh.. Kau murid baru itu?"
"Ya. Apa yang kau lakukan disini?"
"Aku mencari novel."
"Novel?"
"Iya. Aku rasa tertinggal di loker. Apa yang kau lakukan disini?"
"Ada beberapa hal yang harus kuurus."
Tzuyu hanya menganggukkan kepala tanda mengerti.
"Tzuyu?"
Tzuyu menoleh ke sumber suara. Tepatnya dari arah belakang. Ia melihat Taehyung masih dengan seragam taekwondonya.
"Apa yang kau lakukan disini? Dengannya?" Taehyung mendekat dan menatap heran ke arah Seokjin.
"Tadi aku mencari novelku. Tapi kelasnya sudah terkunci. Saat aku hendak kembali ke lapangan, aku tidak sengaja menabraknya."
Taehyung meraih lengan Tzuyu dan menariknya ke belakang punggungnya, menjauhi Seokjin.
"Kau tidak apa-apakan dia kan?" tanya Taehyung dengan tatapan sinis pada Seokjin.
"Kenapa? Memang dia pacarmu? Kalau iya seharusnya jangan biarkan dia berkeliaran di sekolah saat sudah sore. Beruntung ada aku." Balas Seokjin.
"Beraninya kau bicara begitu. Jangan berlagak pahlawan." Kata Taehyung.
"Benar kan apa yang kukatakan?"
"Dasar. Kau ini murid baru sombong sekali."
"Aku tidak sombong. Aku baru saja menyampaikan sebuah realita."
"Sudahlah." Tzuyu menyela Taehyung dan Seokjin.
"Ayo kau kembali dengan urusanmu." Tzuyu mengisyaratkan Seokjin untuk kembali ke urusannya sendiri.
"Dan kau kembali berlatih. Ayo." Tzuyu membawa Taehyung pergi menjauh dari Seokijn.
"Aku tidak suka dengannya." Kata Taehyung.
"Sudah sana." Tzuyu mendorong Taehyung ke tempat latihan, sedangkan ia kembali ke bangku penonton dan meminum jusnya.
Taehyung dan Tzuyu pun kembali ke lapangan basket. Meninggalkan Seokjin sendirian di aula. Seokjin melihat Taehyung dan Tzuyu pergi menjauh sembari bergurau mendorong satu sama lain. Wajah Seokjin tak bisa dibaca. Entah apa yang Ia rasakan soal Taehyung dan Tzuyu. Apakah Ia juga tak suka dengan Taehyung, atau Ia hanya butuh teman, kita tak bisa tahu.
(End of Chapter)
•••
Mungkinkah Taehyung cemburu atau hanya curiga kepada Seokjin? Kalau memang benar cemburu, apa yang sebenarnya Taehyung rasakan pada Tzuyu selain sebagai teman kecil yang baik?
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY FULL OF STARS 1 (FINISHED-REVISI)
Random"Dua laki - laki mencintaimu, keputusan di tanganmu." ••• q : gimana sih isinya? a : ini awal awal kaya school 2015 ya, tapi maaf nanti lama lama jadi kaya sky castle gitu diada-adain ceritanya 😭👍 tapi janji bikin penasaran kok 😔 q : genre? a : r...