#07 - Why? (Kenapa?)

915 116 0
                                    

"Tzuyu.. Bangun nak."

Tzuyu membuka kelopak matanya yang terasa berat.

"Taehyung ada di bawah. Dia sudah menunggumu. Ayo bangun cepat!" kata Taeyeon sambil membuka gorden kamar Tzuyu.

"Iya.." Tzuyu bergerak menuju kamar mandi.

•••

"Ini dia. Baru bangun. Dasar. Kau mau kita ketinggalan bus?" Taehyung memakai jas sekolahnya yang tadi Ia lepas karena panas.

"Iya iya. Sabarlah.. Ini juga sudah bangun." Tzuyu sedikit kesal.

"Kau sudah sarapan?" Taeyeon pada Taehyung.

"Sudah." Taehyung mengacungkan jempolnya.

"Mau makan lagi? Ada roti."

"Tidak terimakasih bibi.

"Ayo berangkat." kata Tzuyu.

"Kau tidak sarapan dulu nak?"

"Tidak usah bu. Kami pergi dulu."

"Baiklah. Hati-hati ya!"

--

Sepanjang perjalanan menuju halte bus, Tzuyu hanya diam. Tidak seperti biasanya.

"Kau kenapa?" tanya Taehyung.

"Hm?"

"Kau ada masalah ya?"

"Tidak."

"Aku yakin sekali kau biasanya sarapan."

"Ya ampun. Apa karena aku tidak sarapan saja aku terlihat seperti orang yang punya masalah? Memangnya orang yang punya masalah itu tidak sarapan ya? Iya? Makanya kau tanya begitu?"

"Tidak. Bukan begitu. Sikapmu agak aneh."

"Aku tidak apa-apa. Mood ku hanya sedang kurang bagus saja."

"Kau lagi pms ya?"

"Tidak.. Aku memang kurang mood."

"Um.. Begitu?"

"Iya."

Setibanya di sekolah, Tzuyu duduk diam. Bahkan membaca buku pun tak dilakukannya.

"Kau kenapa?" tanya Mina.

Tzuyu menjawab tetapi dalam posisi menelungkupkan kedua kepalanya di meja, sehingga Mina tak dapat mendengarnya dengan jelas. (tau posisi yg aku maksud kan? ya kaya gt lah)

"Hah? Kau bilang apa?"

"Aku tidak apa-apa Mina..."

"Oohh.." Mina menganggukkan kepalanya tanda mengerti.

"Ayo bolos." ajak Tzuyu.

"Tunggu. Apa aku tidak salah dengar? Seorang Chou Tzuyu baru saja mengajakku membolos? Yang benar saja!"

"Ayolah.. Mood ku tidak bagus."

"Wah wah.. Jadi bila mood mu buruk kau ingin bolos? Kau ini anak yang cukup ekstrim."

"Eungh...... Aku merasa tidak enak sekali Mina... Rasanya capek marah sedih kesal jadi satu.."

"Bacalah bukumu. Menurut artikel yang aku baca.. Mood kurang bagus itu wajar, dan cara mengatasinya adalah dengan melakukan hal yang kita suka."

---

"Ayo minum susumu."

"Bu? Wajah ibu kenapa?"

"Tidak apa-apa. Ayo minum dan segeralah berangkat. Nanti kau terlambat." Yoona segera berbalik ke dapur. Menghindari tatapan putranya. Tapi Seokjin mengikutinya.

"Bu? Apa pipi ibu terluka? Lihat aku." Seokjin memaksa ibunya untuk menatap wajahnya.

Terlihat jelas olehnya. Pipi ibunya terlihat ungu.

"Siapa yang lakukan ini bu?"

"Bukan siapa-siapa. Ibu hanya ceroboh sedikit."

"Jangan bilang... Ayah." Seokjin menyipitkan matanya.

"Bukan. Ini bukan perbuatan ayahmu."

"Tidak. Ini pasti perbuatan ayah. Keterlaluan! Bu! Dia sudah berani bersikap seperti ini pada ibu!! Tinggalkan saja dia bu!!"

"Seokjin.. Tolong nak.. Jangan.. Ibu baik-baik saja. Jangan marah pada ayahmu. Ibu mohon.." Yoona memohon dengan mata berkaca-kaca.

Seokjin menghembuskan nafasnya panjang-panjang dan kemudian berlalu pergi ke sekolah.

Sering kali ia berpikir, ia merasa iri. Iri dengan orang-orang yang memiliki keluarga yang bahagia. Sejak kecil, ia tak pernah merasakan hal-hal seperti itu. Saat Seokjin masih sangat kecil, ia sudah dipertontonkan dengan pertengkaran orang tuanya. Selalu begitu. Terkadang ia tak mengerti mengapa ibunya dan ayahnya tak pernah menjadi sosok orang tua seperti yang Seokjin inginkan. Ia tumbuh besar menjadi seperti sekarang ini, menyimpan kebencian mendalam pada ayahnya. Ia selalu dilanda ketakutan, bila suatu saat nanti, ia melakukan hal yang sama pada kekasihnya atau istrinya. Melakukan kekerasan seperti yang ayahnya lakukan pada ibunya. Ia tahu, bagaimanapun, sosok yang ia benci adalah ayahnya. Darah ayahnya mengalir dalam dirinya. Pasti ada sifat ayahnya yang menurun padanya juga. Dan itu memang terjadi. Saat Seokjin marah, ia akan kehilangan kendali akan dirinya. Persis seperti ayahnya.

SKY FULL OF STARS 1 (FINISHED-REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang