"Ayo makan siang." Ajak Mina pada Tzuyu.
"Aku tak ingin kemana mana rasanya. Aku disini saja. Aku ingin selesaikan novelku." Balas Tzuyu sedikit malas.
"Ah kau ini. Jangan baca buku terus. Kenapa kau tiba-tiba jadi malas sih?"
"Tidak ada apa-apa. Aku tak ingin kesana saja."
"Sedang menghindari seseorang?"
"Tidak."
"Lalu kenapa? Ayo cepat, nanti waktu istirahat habis." Mina langsung saja menarik lengan Tzuyu agar ia berdiri dari kursinya. Mereka berdua berjalan ke kantin sekolah.
Sesampainya di kantin, mereka mengambil satu nampan yang berisi makan siang lengkap dengan susu dan pudding.
"Kau kenapa sih? Jadi aneh begini?" Tanya Mina sambil memakan makan siangnya.
"Aneh bagaimana?" Balas Tzuyu yang juga hendak bersiap-siap makan.
"Apa kau jadian dengan Seokjin?"
"Apa maksudmu? Tidak kok! Kenapa bawa-bawa dia? Ini tidak ada hubungannya dengan Seokjin. Aku hanya sedang malas kemana-mana."
"Ya sudah. Bersikaplah yang wajar. Kau seperti sedang diincar hantu saja." Mina. melanjutkan makannya.
"Hai!"
Taehyung datang dan membawa nampannya dan duduk di samping Tzuyu.
"Ayo nanti ke rumah." Taehyung mulai bicara pada Tzuyu.
"Nanti?"
"Iya. Ibuku membuat sup kentang. Dia ingin kau datang."
"Baiklah. Aku akan datang." Kata Tzuyu.
"Kau tidak mengundangku?" Tanya Mina dengan wajah kesal.
"Kau makannya banyak. Kasihan Ibuku harus siapkan 3 karung kentang untuk porsimu sendiri."
"Lihat kau. Kau sendiri yang gendut." Mina mencibir candaan Taehyung.
Mereka bertiga berbincang-bincang seru sampai jam istirahat hampir habis.
"Sudah. Ayo masuk kelas saja. Nanti kita terlambat." Ajak Mina.
"Oke." Ucap Taehyung setuju.
"Kalian duluan saja. Aku mau ke perpustakaan sebentar." Kata Tzuyu.
"Baiklah."
Taehyung dan Mina terlebih dahulu pergi ke kelas sedangkan Tzuyu pergi ke perpustakaan. Ada buku bagus yang tidak sengaja Ia lihat kemarin, bila tidak meminjam sekarang, keburu dipinjam orang lain.
Kesukaan Tzuyu pada buku memang sudah akut. Terkadang Tzuyu menjadi merasa seperti kutu buku. Tapi ya sudahlah, Tzuyu tak terlalu memikirkan apa kata orang.
"Selamat siang, Pak." Tzuyu menyapa penjaga perpustakaan.
"Selamat siang."
Tzuyu segera menuju ke rak buku yang Ia inginkan.
"Ini dia."
Saat Tzuyu mengambil bukunya, tempat buku tadi jadi kosong dan apa yang ada di seberang rak dapat terlihat melalui celah seukuran buku tadi. Terlihat di seberang rak, Seokjin sedang membaca sebuah buku. Tzuyu menatapnya dan saat Seokjin menatapnya juga, Tzuyu segera mengalihkan pandangannya dan pergi dari perpustakaan.
"Apa begitu caranya menatap semua orang? Menyeramkan. Kenapa juga aku harus selalu bertatapan dengannya sih?"
•••
"Bu nanti aku mau pergi ke rumah Taehyung."
"Mau mengerjakan tugas?"
"Bukan. Aku hanya diajak kesana untuk makan. Tak enak rasanya kalau ditolak."
"Oh.. Ya sudah. Ibu dan Ayah mau pergi sebentar. Nanti kalau kau mau berangkat, jangan lupa kunci pintu."
"Nanti Ibu tidak bisa masuk."
"Ya kan Ibu bawa kunci cadangan."
"Benar juga. Baiklah." Ucap Tzuyu sambil tertawa kecil.
•••
"Seokjin. Kau jangan bermain game saja. Mengapa kau tidak belajar."
"Kenapa? Siapa kau?" Mata Seokjin tetap pada layar game di ponselnya. Ia tak peduli lagi pada Ayahnya.
"Sudah berapa kali kukatakan padamu agar kau bersikap sopan?!"
"Maaf. Ayahku tidak mengajarkan sopan santun padaku." Seokjin berlalu melewati ayahnya dan pergi keluar rumah.
Suho merasa kesal sekali pada kelakuan Seokjin. Ia sama sekali lupa bahwa kelakuannya pun sama tak baiknya dan Seokjin jadi begini karenanya.
Seokjin berjalan tak tentu arah. Hari sudah malam, mau cari orang untuk ditanyai alamat sudah tidak ada. Ia memang tidak mengenal wilayah ini. Belum ada satu bulan Ia tinggal di sini.
Ia duduk di salah satu kursi taman yang kosong. Tiba-tiba, Ia melihat Tzuyu, Tzuyu juga melihatnya. Tzuyu mendekat.
"Hai, kau." sapa Tzuyu.
"Kau ini suka menyapa ya?"
"Kenapa? Memangnya kau tidak menyapa bila bertemu seseorang?"
"Tidak." Katanya dengan nada datar. Terkesan cuek.
"Kau harus belajar menyapa. Rasanya akan menyenangkan bila orang yang kau sapa membalas. Ngomong-ngomong, apa yang kau lakukan disini? Apa kau menunggu seseorang?"
"Tidak."
"Lalu apa yang kau lakukan?"
"Bukan urusanmu."
Tzuyu tetap diam di tempatnya. Seokjin segera menyadari bahwa Tzuyu tak akan pergi kemana-mana sebelum Ia cerita padanya apa yang terjadi. Seokjin menyerah dan memilih sedikit terbuka pada Tzuyu walaupun Ia sangat benci bercerita pada orang lain tentang perasaannya.
"Keadaan di rumah membuatku muak. Jadi aku memutuskan keluar. Tapi aku lupa kalau aku belum mengenal wilayah ini."
"Kau kabur?"
"Andai saja aku bisa. Tapi tidak. Aku tidak kabur."
"Hm.. Aku sedang mau ke rumah Taehyung. Ibunya masak. Aku diundang makan. Kau mau ikut?"
"Pacarmu?"
"Teman."
"Kelakuannya seperti dia pacarmu saja."
"Ayolah, tidak apa. Daripada kau disini sampai malam dan kelaparan. Ibunya orang yang sangat baik. Pasti Ia senang mengenalmu."
(End of Chapter)
•••
Apakah Seokjin mau makan malam dengan Tzuyu dan Taehyung? Apakah Seokjin mulai percaya dengan Tzuyu?
KAMU SEDANG MEMBACA
SKY FULL OF STARS 1 (FINISHED-REVISI)
Random"Dua laki - laki mencintaimu, keputusan di tanganmu." ••• q : gimana sih isinya? a : ini awal awal kaya school 2015 ya, tapi maaf nanti lama lama jadi kaya sky castle gitu diada-adain ceritanya 😭👍 tapi janji bikin penasaran kok 😔 q : genre? a : r...