Chapter 50

8.3K 275 4
                                    

Ramadan tiba ramadan tiba...
Hai..hai..hai reader!!
Nggak kerasa sudah puasa lagi,semoga amal kita diterima disisi Tuhan yang maha Esa.
Ada yang rindu dengan duo A,kalau gitu langsung saja.

Happy reading!!

Ava masih terus memperhatikan foto dua remaja dan satu gadis kecil yang diapit oleh dua remaja itu dan berlatarkan taman dibelakang mereka.

"Foto siapa ini?" tanya Ava pada diri sendiri dan Ava kemudian mengalihkan pandangannya keluar melihat Al yang masih fokus berbicara dengan orang disebrang sana dan sesekali berbicara dengan bahasa yang tidak diketahui olehnya.

"Allister Walten,Frencessca Anatasya Walten" gumam Ava saat membaca nama dibelakang foto dan satu remaja lagi tidak ada namanya.

Ava bingung yang pasti yang bernama Allister salah satu diantara kedua remaja yang terlihat tersenyum difoto tersebut dan yang membuat Ava semakin bingung adalah kenapa foto ini ada didalam rak mobil Al.Ava memasukkan kembali foto tersebut kedalam beserta barang-barang yang terjatuh kemudian menutupnya kembali dan bertingkah seakan tidak terjadi apa-apa sampai Al kembali masuk kedalam mobil.

"Maaf lama" kata Al merasa bersalah pada Ava yang menunggunya terlalu lama.

"Nggak kok,Kak Al.Yuk antar Ava pulang nanti bang Andra nyari'in aku" kata Ava karna terlalu lama jalan-jalan dan masih memakai seragam sekolah.

Al segera menjalankan mobil menembus kemacetan dan hanya ada kesunyian di sana,sampai Ava memecahkan keheningan.

"Kak Al tadi pakai bahasa apa saat berbicara ditelfon tadi dan maaf aku nggak sengaja mendengar" kata Ava lalu cepat-cepat meralat ucapannya karna dia berada dijalur bukan menjadi urusannya.

"Bahasa Spanyol" jawab Al singkat dengan senyumnya sedangkan Ava dengan mata berbinar seakan kagum.

"Spanyol!!Kak Al bisa bahasa Spanyol!!" kata Ava histeris dengan mata yang menatap Al kagum.

Dan saat itulah tawa Al pecah karna tingkah aneh Ava dan berhasil membuat Ava membeku karna untuk pertama kalinya dia bisa melihat tawa lepas milik Al.

"Saya lahir disana Ava,tentu saja saya bisa bahasa Spanyol" jawab Al setelah meredakan tawanya.

"Jadi Kak Al bule dong!!wah gue pacaran sama bule!" pekik Ava lagi.

"Bukan Ava.Saya blasteran Indo-Spanyol,ibu saya Indonesia sedangkan ayah saya Spanyol" jelas Al pada Ava yang masih menatapnya berbinar.

"Tapi tetap aja,kak Al bule" kata Ava lagi.

"Ya,sekarang kamu turun"kata Al dan hal itu membuat Ava terkejut,apakah Al marah dan akan meninggalkan dirinya dijalanan seperti gembel.

"Kak Al maaf,Ava tadi salah bicara jadi jangan turunin Ava di pinggir jalan kayak gembel"kata Ava dengan muka memelasnya.

"Hahahaha.."tawa Al pecah seketika saat mendengar penuturan kekasihnya itu.

"Amor,coba lihat sekitarmu" kata Al setelah meredakan tawanya sedangkan Ava langsung melihat keluar ternyata sudah sampai didepan gerbang rumahnya.

"Hehehe..sudah sampai ya" kata Ava hanya bisa nyengir lebar dan setelah itu turun dari mobil.

"Selamat malam Ava" kata Al sambil menatap Ava dari dalam mobil.

"Ya,selamat malam juga Kak Al" kata Ava kemudian berlari menuju rumah dengan senyumnya sedangkan Al sudah menjalankan mobilnya.

Ava masuk kedalam rumah, berjalan dengan santai melewati ruang keluarga dan naik kelantai dua menuju kamarnya.

"Senang banget ya dek,sampai nggak tau jam pulang"

Sampai sebuah suara menghentikan langkahnya,kemudian berbalik melihat seseorang tengah duduk santai diruang keluarga.

"Bang Andra,kapan pulang?" tanyanya sambil berjalan mendekati Andra yang tengah menikmati teh sambil menatap televisi yang menayangkan berita.

"Sejam yang la..."

"Nah ini anak baru pulang,kemana aja kamu?" tanya sebuah suara memotong jawaban Andra dan saat Ava berbalik ternyata itu adalah Vera.

"Mama!!" pekik Ava senang dan berhambur kepelukan Vera.

"Aduh nih anak satu,kayak nggak ketemu satu abad aja" kata Vera melebih-lebihkan.

"Ih..mama.Ava kangen nggak ketemu terus sama mama,apa mama nggak kangen sama anak tercantikmu ini?"tanya Ava karena mamanya itu terlihat santai seakan tidak mempunyai anak saja.

"Sayangnya nggak tuh" kata Vera santai kemudian berlalu menuju dapur.

"Dasar anak sendiri dilupain" gerutu Ava sambil berjalan menuju ruang keluarga dimana abangnya itu berada dan mendudukan bokongnya disebelah Andra sambil menyandarkan kepalanya didada bidang abangnya itu.

"Tadi siapa yang nganter kamu pulang Ava?" tanya Wibowo yang ternyata sudah berada disana sambil menyeruput kopinya.

"Itu pa.." kata Ava kemudian dipotong oleh Andra.

"Tadi Ava diantar Al,pa" jawab Andra santai tanpa memperdulikan Ava yang bersandar didadanya yang terlihat pucat.

"Al maksudnya dokter Al Zaiden Faeyza" ralat Andra saat melihat Wibowo mulai bingung.

"Oh..papa merasa ada bau-bau orang jatuh cinta nih" kata Wibowo menggoda Ava.

"Ih...papa mah suka bercanda" kata Ava menutupi mukanya yang sudah memerah.Dan berhasil memecahkan tawa diruangan tersebut.

......

Al keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk melilit dipinggangnya saja sehingga menampilkan otot absnya,kemudian berjalan menuju ruang ganti.Tak lama keluar dari sana dengan piyama berwarna hitam dan tiba-tiba ponselnya berdering menandakan telfon.

"Hol.." belum sempat dia mengatakan salam sudah diseronot oleh ocehan yang memekakan telinga.

"Dasar anak tidak sopan,orang tua lagi bicara malah dimati'in mau dimasukin lagi kedalam perut sekalian digugurin aja" ocehan itulah yang pertama Al dengar.

"Mom,maaf tadi Al lagi dijalan jadi nggak dengerin mom ngomong" kata Al setelah mendekatkan ponselnya ketelinganya lagi.

"Yaudah mommy maafin,kapan kamu pulang?"

"Nanti mom" kata Al santai.

"Nanti terus kamu ini,minggu depan Aniversery pernikahan mom sama ded dan kamu harus hadir,titik nggak pakai koma"

"Iya aku usahain"

"Nggak pakai alasan dan jangan lupa bawa pacar kamu juga ya"

Al langsung kaget saat mendengar penuturan mommynya itu dan dari mana juga tau soal berita itu.

"Mom tau?" tanya Al hati-hati.

"Ya jelaslah,kamu kayak nggak tau aja siapa mom"

Dan Al baru sadar bahwa momnya itu memiliki banyak mata dan telinga.

"Iya,sudah dulu ya mom.Aku mau kerja hari ini aku shif malam" kata Al dan kemudian mematikan telfonnya.

Al keluar dari kediamannya sambil menjinjing tas kerja dan telah memakai jas putih kebanggaan semua dokter,dan menjalankan mobil menuju RS.


Hai reader!!
Gimana chapter ini,makin penasaran dong ya kemana nih alur cerita ini,cukup saya dan Tuhan yang tahu ya.Dan seperti biasa vito and comment,sampai jumpa dichapter berikutnya😘🙌🙋.

I love Mr.docter[D.S 1]End〽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang