Chapter 48

7.6K 286 9
                                    

Hai reader!!!
Bertemu lagi dengan saya dan para karakter didunia khayalan ini,nggak kok saya mah orang asli.
Langsung aja yang pada kangen Ava.

Happy reading!!

Hubungan Al dan Ava telah berjalan selama lima minggu,mereka berdua tidak seperti pasangan-pasangan lainnya yang membuat panggilam sayang tersendiri seperti honey,sayang,babe,atau semacamnya malah panggilan mereka seperti kakak adik.

"Ava lo dengerkan?" tanya sebuah suara menyadarkannya dari lamunan.

"Iya gue denger kok" jawabnya singkat sambil mengunyah permen karet.

"Lo lulus nanti mau kuliah dimana?''tanya Anggi.

"Mungkin disini-sini aja deh,tapi yang ada jurusan Disainernya gitu" jawab Ava enteng dan kembali meniupkan balon dari permen karet yang dia kunyah.

"Lo mau jadi Disainer,va?''tanya Anggi sambil mengangkat sebelah alisnya dan menatap kearah sahabatnya yang tengah sibuk mengunyah permen karet.

"Ini sih keinginan mama,lo tau nggak mama gue selalu bilang" kata Ava setelah itu berdehem.

"Ava setelah lulus nanti kamu masuk jurusan disainer,karna kamu harus nerusin butik punya mama" kata Ava meniru cara bicara Vera dengan dilebih-lebihkan kalau mamanya itu tahu Ava meniru omongannya mungkin Ava udah mati ditempat.

"Bosan juga yah,kita nggak belajar lagi" celetuk Anggi dan langsung mendapat lirikan tajam dari Ava,mereka berdua sedang berada di kantin sekolah dan kebanyakan siswa seangkatan Ava yang berada disini karna mereka tinggal menunggu UNBK saja.

"Lo nih labil amat dah,kita belajar terus salah,nah sekarang kita bebas dari semua pelajaran karna sebentar lagi UNBK lo malah bosan"celoteh Ava dan hanya dibalas cengiran oleh Anggi.

Ava bangkit dari duduknya dan memakai hoodie berwarna hitam miliknya,Ava memang aneh kebanyakan perempuan memilih warna yang cerah seperti biru,merah muda atau warna cerah lainnya.

"Kalau lo dandan kayak gini,lo macam Psychopath atau pembunuh bayaran Va" celetuk Anggi melihat Ava yang memakai tudung jaketnya.

"Benarkah dan kebetulan gue bawa pisau lipat.Lo mau nggak jadi korban pertama gue,Nggi?''tanya Ava dengan senyum manisnya sedangkan Anggi sudah merinding melihat senyum itu terbit semakin lebar.

"Nggak,gue masih sayang nyawa dan masa depan gue masih panjang"kata Anggi dengan gelengan.Tiba-tiba ponsel Ava berbunyi menandakan pesan masuk.

Ava,saya sudah ada didepan.

"Kamu beruntung kali ini Ferguso,aku mau pulang dulu" kata Ava sambil berjalan menjauh.

"Hati-hati dijalan!!" kata Anggi dan hanya dibalas oleh acungan jempol dari Ava.

.....

Ava telah berada diluar dan mengedarkan mata mencari seseorang sampai menemukannya dengan santai dia masuk kedalam mobil dan disebelahnya hanya diam saja memandang penampilan Ava yang seperti pembunuh berantai yang beraksi ditengah malam untuk mencari korbannya.

"Kamu kenapa lihatin aku terus?" tanya Ava curiga.

"Nggak,setiap hari dandanan kamu kayak Psychopath begini Ava?" tanya peria itu dan langsung mendapat cubitan dari Ava entah kemana hilangnya sisi preman pasarnya itu.

"Aduh..sakit Ava" kata peria itu sambil mengelus lengan yang terbalut kemeja biru dan jas hitam.

"Kak Al sih" kata Ava kesal.

"Kak Al nggak pakai baju dokter,kok pakaian kak Al resmi gitu kayak orang kantoran" kata Ava yang baru sadar dengan gaya Al saat ini.

"Emang saya belum bilang kalau saya adalah CEO sebuah perusahaan?" tanya Al sambil menjalankan mobil keluar dari area parkiran.

"Kak Al CEO,wow!!emang CEO dimana?"tanya Ava mulai kepo.

"Perusahaan keluarga" kata Al lagi dengan senyum tipisnya sambil melirik Ava yang masih dalam keadaan kepo berat.

"Kok kak Al malah jadi dokter sih,bukannya jadi CEO itu penghasilannya banyak?"tanyanya lagi.

"Jadi dokter adalah cita-cita saya dari dulu dan saya jadi CEO hanya untuk perusahaan keluarga saja"kata Al menghentikan laju mobilnya karna lampu lalu lintas berubah merah.

"Kak Al bisa kita berhenti di toko buku dulu,soalnya Ava mau cari-cari novel" kata Ava dengan tangan memegang jas Al.

"Apasih yang tidak buat kamu"kata Al dengan senyum menggodanya sedangkan Ava sudah seperti kepiting rebus.

"Kak Al cepet jalan" kata Ava dengan senyum malunya dan Al tertawa kecil melihat Ava yang malu-malu kucing.

"Gemes deh" kata Al dengan senyumnya sambil mencubit pipi Ava dengan sebelah tangan sedangkan satunya lagi untuk mengemudi.

"Ih...kak Al!!" kata Ava sambil memukul pundak Al dan hanya dibalas oleh tawa kecil oleh Al.

"Ava,saya sedang fokus.Kamu mau kita masuk RS atau mau masuk kedalam tanah sekalian" canda Al.

"Kak Al itu nggak lucu!!" kata Ava kesal.




Ciee..ciee..Ava ama Al romantisan,yang jomblo mah hanya bisa ngayal aja,iya nggak?
Sama seperi saya, joba(jomblo bahagia)😁😁😁.Dan saya hanya ngumumin bahwa tidak bisa up sering-sering karna harus fokus belajar untuk ulangan akhir untuk naik kekelas 12.
Yah,seperti biasa saya minta vito and comment okey,sampai jumpa dichapter berikutnya🙋🙋🙋✋✋


I love Mr.docter[D.S 1]End〽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang