Chapter 55

8.2K 264 3
                                    

Hallo!!
Ada yang kangen Ava dan Al,kalau kalian pada penasaran cuss segera baca.

Happy reading!!

Pesawat telah lepas landas beberapa menit yang lalu.Saat Pesawat takeoff,Ava merasa takut karena teringat Rey mengalami kecelakaan pesawat dan Al menenangkannya sehingga Ava kembali tenang.Sekarang Ava menikmati pemandangan awan-awan cantik yang terkena sinar matahari pagi,dan dia baru sadar hanya ada Al,Aiden dan pria yang dipanggil Sean tadi oleh Al.

"Kak Al,Rafa dimana?" tanyanya memecah keheningan diantara mereka berdua.

"Mungkin sedang tidur dikamar" jawabnya singkat sambil menyeruput kopi.

"Disini ada kamar" kata Ava tercengang dan dia baru sadar bahwa ini adalah pesawat pribadi milik keluarga Al.Dan sekilas Ava membaca tulisan dibagian badan pesawat menunjukan nama Wallten atau hanya perasaannya saja.

"Ada disana" jawab Al sambil menunjuk kearah belakang dimana ada sebuah pintu.

.......

Akhirnya mereka sampai di Spanyol setelah menempuh perjalanan 20 jam dan sebelum sampai di Spanyol mereka bermalam di Turki terlebih dahulu karena perjalanan ke Spanyol sangat lama.

"Wah!!" kata Ava kagum saat menginjakan kaki di negeri matador itu.

"Kamu senang amor?" tanya Al tepat disamping Ava dan dengan sepontan Ava menoleh kearah kanan dan tidak sengaja mengecup pipi Al,seketika pipi Ava merona sedangkan Al tersenyum tipis.

"Hah..ayo jalan" intrupsi sebuah suara dengan segera mereka berdua menoleh kebelakang tepatnya Sean yang memasang wajah bosan.

"Kak Al" panggil Ava dan berjalan mensejajarkan langkahnya dengan langkah lebar milik kekasihnya itu.

"Ya"

"Kenapa dia bisa bahasa Indonesia? Dan ini kok sepi ya?" tanya Ava dan tangannya menunjuk Sean yang berjalan didepan mereka sambil membawa Rafael hasil rampasan dari Aiden yang tidak sadar anaknya dibawa oleh orang lain dan sesekali melihat sekitar bahwa disini tidak ada orang satupun.

"Karena grandpa dan grandma pernah tinggal di Indonesia dulu dan membawa anak-anaknya sehingga otomatis kami para cucunya bisa bahasa Indonesia dan ini landasan pribadi keluargaku" jelas Al sambil mengatur jam menyamakan dengan jam negara ini sekitar lima jam lebih lambat dari Jakarta.

"Oh..jadi aku nggak perlu belajar bahasa Spanyol dan sebenarnya aku nggak lancar amat bahasa Inggrisnya" kata Ava disertai dengan cengirannya.

"Yaudah ayo" kata Al sambil menggiring Ava keluar dari Bandara yang hanya diisi oleh jet mewah dan tiga pesawat yang juga sama mewahnya.

"Anak gue dimana woy!!"jerit Aiden bahwa anaknya tidak ada disebelahnya dengan segera mengedarkan pandangannya kemana-mana sampai pada pria yang menggandeng balita yang tampak berjalan dengan girangnya.

"Sean!!anak gue!!" teriaknya dan dengan segera Sean menggendong Rafael dan berjalan cepat sedangkan Aiden berusaha mengejar dengan dua koper yang berada dikedua tangannya sedangkan sang istri hanya geleng-geleng kepala melihat suaminya yang terkadang seperti anak kecil.

"Te maté!" ancam Aiden dengan suara naik satu oktaf supaya bisa didengar oleh Sean.

Ava bingung apa arti dari ucapan Aiden yang seperti ancaman dan disatu sisi dia penasaran seberapa kaya keluarga Al sampai memiliki landasan pribadi dan banyak pesawat disini.Dan Ava tidak sadar bahwa mereka telah keluar dan sebuah limousine terparkir dengan rapi.

I love Mr.docter[D.S 1]End〽Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang