My Secretary is Fake Namja (Complete)

Rapuh

Happy reading

Voment

Sorry for typo

🌼

🌼

🌼

My Secretary Is Fake Namja

Kim Seokjin gadis cantik itu sedang memasukan pakaiaanya kedalam koper kecilnya, merapihkan dan melipat pakaiannya.

Dirasa semua pakaiannya telah ia kemas lantas Seokjin pun menaruh koper sederhananya dipinggir dekat pintu. Seokjin berjalan keluar kamarnya menuruni tangga lalu berjalan menuju ruang tamunya.

Diliriknya jam dinding sekilas sudah menunjukan pukul 3 sore. Tak lama sebuah decitan pintu terdengar nyaring bersamaan dengan suara seorang namja yang memanggil namanya.

"Seokjin aku pulang.." Seru namja tersebut bergegas mencari gadis yang sedari tadi ingin dia temui.

Karena mendengar suara yang ia kenali lantas Seokjin segera berjalan kearah sumber suara, dilihatnya seorang namja sedang berdiri menenteng tas kerjanya.

"Oppa" Panggil Seokjin sambil tersenyum.

Sang namja yang melihat Seokjin pun lantas segera berlari tak sabaran dan memeluk erat tubuh Seokjin membuat Seokjin sedikit limbung. Untung saja tubuh sang namja kokoh jadi dapat menahan agar tubuh kecil Seokjin tak limbung.

"Kau kemana saja?? Aku mencarimu sejak pagi, aku pulang kau tidak ada dirumah aku khuatir." Seru sang namja sambil memeluk erat Seokjin.

Seokjin hanya diam ia tak tahu harus menjawab apa dan Seokjin hanya mampu berkata maaf pada namja tersebut.

"Mianhe oppa, aku membuatmu khuatir." Seokjin melepaskan pelukan sang namja.

"Kau hampir membuatku gila Seokjin jika kau pergi lagi seperti itu." Sang namja mengerucutkan bibirnya lucu.

Seokjin hanya tertawa melihat tingkah namja yang dua tahun lebih tua darinya ini. "Sudah sudah. Ah ya apa oppa sudah makan siang??"

Sang nanja menggeleng cepat "Belum. Aku bahkan tak sampai memikirkan makan karena terlalu panik ketika kau tidak ada dirumah dan tidak menjawab telepon dariku."

Jujur Seokjin merasa bersalah mendengar perkataan jujur dari namja dihadapannya ini. Rasanya Seokjin merasa sangat jahat padanya tapi mau bagaimana Seokjin tidak mencintai namja yang bernama Eunwoo ini.

"Baiklah oppa ganti baju lalu aku akan memasakan sesuatu untukmu." Seokjin meraih tas Eunwoo dan Eunwoo pergi untuk berganti baju.

Seokjin pergi ke dapur untuk menyiapkan hidangan makan untuk Eunwoo, setengah jam sudah ia berkutat di dapur lalu setelah itu ia menata beberapa piring makanan diatas meja.

Seokjin lupa untuk mengambil piring dan Sendok ia pun kembali ke dapur untuk mengambil. Namun tanpa Seokjin sadari Eunwoo datang tiba-tiba dan langsung memeluk Seokjin dari belakang ia mencium leher Seokjin sehingga membuat Seokjin kaget dan reflek membalikan badannya kedepan.

"Hyaa oppa.. apa yang kau lakukan?!" Teriak Seokjin kepada Eunwoo dengan nada yang sedikit meninggi.

Namun Eunwoo hanya diam memperhatikan wajah Seokjin dan tersenyum simpul.
"Kenapa? aku kan hanya mengecup saja sayang." Eunwoo tersenyum lalu membenarkan kerah baju Seokjin namun matanya menangkap sesuatu yang aneh pada leher Seokjin seperti sebuah tanda keunguan.

"Eoh mengapa lehernya ada tanda bercak keunguan aku kan hanya mengecupnya saja, tidak mungkin kan Seokjin.... haahhh tidak mungkin pasti jangan bodoh." Batin Eunwoo lantas Eunwoo merapihkan baju Seokjin membuat Seokjin sedikit risih.