Akhirnya hukuman dari pak Tejo selesai. Setelah dari kantin untuk membeli jus jeruk, Dycal berjalan menuju kelas. Masa bodo dengan bajunya yang sudah basah akibat keringat, tapi asal kalian ingat.
Keringetannya orang ganteng mah beda.
Lagi lagi matanya menangkap dua manusia itu, kalian pasti bisa nebak, ya.. yang pastinya Aileen dan Darfa. Apa sih hubungan mereka berdua? kenapa keliatannya deket, ya.. walaupun nggak banget.
Brukk..
"Aw, maaf!" ahh pake nabrak segala, tumpah kan jus jeruknya. Kena baju nih cewek lagi
"Dycal?"
"Gabriel?"
"Sorry" ujarnya lirih sambil menunduk membersihkan bajunya, karena bajunyapun terkena jus jeruk. Tanpa fikir panjang, Dycal menarik lengan Gabriella menuju loker, dan tepatnya melewati Aileen dan Darfa yang sedang tertawa, entah mentertawakan apa. Tapi ketika Aileen melihat Dycal menggenggam tangan Gabriella, seketika tawanya terhenti. Dan menatap Dycal sampai punggungnya benar benar hilang terhalang tembok.
"pake jaket gue dulu" Dycal menyodorkan jaketnya pada Gabriella
"ah ng.. nggak usah"
"kalo lo mau pake baju kotor gitu terserah" Dycal memasukan kembali jaketnya kedalam loker
"Eh eh i.. iyah deh, siniin jaketnya" akhirnya Dycal memberikan ralat meminjamkan jaketnya pada Gabriella, kalo bukan Dycal yang numpahin jus jeruk adegan ini tidak akan ada dicerita ini
***
"Lenn!" Verin terus membujuk Aileen untuk ikut menemaninya membeli poster poster EXO atau BLACKPINK yang terbaru
"ngga, Ve. Gue ngga suka kaya gituan" sudah terhitung beberapa kali Aileen menolak, tapi tetap saja Verin memaksa
"Len, ayolah gak lama ko"
"Ve.."
Verin berdecak sebal, kemudian menenggelamkan kepalanya kedalam tas yang berada diatas meja, ngambek ceritanya
"Ve" tak ada sahutan
"Len, sepulang sekolah anter gue--"
"Nggak!!"
Darfa terkejut karena ucapannya terpotong, dan dihadiahi bentakan Verin.
"Hahahahaa.." Rayhan tertawa melihatnya
"Diem!!" Kicep! Rayhan langsung kicep saat Verin membentaknya juga
"Veve minjem--"
"Gada!!"
Verin juga membentak Sila teman sekelas. Wah wah sepertinya kepala Verin akan meledak sebentar lagi. Aileen menatap Sila yang matanya sudah berkaca kaca, Sila ini memang baperan orangnya, dibentak dikit langsung nangis.
Hening.
Suasana kelas sangat hening, padahal saat ini sedang jamkos. Haha mungkin akibat bom dari mulut Verin. Verin ini memang type orang yang jarang marah, tapi jika sudah marah, behh.
Cewek biasanya kalo marah banting banting barang atau diem, tapi kalo Verin beda. Dia lebih suka bentak bentak orang kalo marah
"Len.." Lirih Verin, Aileen menoleh kesamping
"Anter ya.. bentar doang ko, janji deh gak lama" Verin menjulurkan jari kelingkingnya
"habis itu kita ke toko buku terus kita beli eskrim di kedai samping toko buku. Gue yang bayarin deh, mau ya.."
Aileen menghela nafas, dan mengangguk pasrah. Toh jika menolakpun Verin akan tetap merengek
"Serius?"
"hmm"
"Yeay, yuhuuuuu" Verin langsung berdiri dan menggebrak gebrak meja, sambil tertawa gak jelas, Verin kan emang gak pernah jelas, eh kapan sih Verin jelasnya.
"Ray ketawanya lanjutin aja, Sila mau pinjem apa tadi? tapi Darfa, lo gak boleh minta anter sama Ay karena nanti pangerannya bakalan..."
Verin menggantung ucapannya dan melirik Dycal yang sedari tadi sibuk dengan ponselnya. Verin mengangkat sebelah tangannya kesamping mulut dan berbisik
"Marah"
kemudian tertawa nggak jelas lagi, kan. Ehh tapi tadi itu lebih terdengar bukan bisikan, toh Dycal dan yang lain juga denger ko.
Aileen hanya menggeleng gelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya ini.
Mata Aileen menangkap manik datar milik Dycal, kemudian Dycal berdecih dan membuang muka, kenapa dengan Dycal? kenapa Dycak bersikap sangat jutek? ah masabodo.
***
Sepulang mengantar Verin membeli poster Oppa oppa Korea. Aileen menemukan Mamanya yang sedang termenung disebuah bangku halaman belakang
"Ma.." tak ada sahutan, pandangan Mamanya kosong menatap kolam renang
Aileen menyentuh bahu Mamanya, dan membuat Mamanya terkejud dan menoleh kearah Aileen
"eh kamu sudah pulang?" Ailen mengangguk
"Mama kenapa melamun disini?"
"Ah engga, yaudah Mama siapain makan buat kamu dulu ya" kemudian Nita melenggang pergi meninggalkan Aileen.
Tapi mata Aileen menangkap sebuah foto yang jatuh dibawah, karena penasaran Aileen mengambil foto itu dan betapa terkejutnya Aileen melihat foto itu adalah foto Mama dan Papanya yang sedang saling merangkul.
Air mata tiba tiba menetes, seketika Aileen teringat Papanya yang sampai sekarang belum pulang juga. Sebelumnya, Aileen sudah berusaha untuk menelpon Papanya namun nihil, tak ada jawaban sama sekali.
~
Next??
tinggalkan jejak, plis:)
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego
Teen FictionRank #1-Alterego Luka yang belasan tahun lamanya ditutupi, kini terbuka kembali karena suatu insiden. Gadis dengan kepribadian yang berbeda. Dissosiative Identity Disorder atau biasa disebut kepribadian ganda. Jiwanya sering diambil alih oleh altern...