AlterEgo-Chapter35

6.4K 334 10
                                    

Manik mata milik Aileen kini menyapu seisi ruangan yang sangat gelap ini, dimana ini?  Kenapa gelap sekali. Seingatnya setelah perbincangannya dengan Dycal dibalkon ia langsung tidur dikamarnya. Apa ini dikamarnya? Tapi kenapa semuanya kosong? Apa ini mimpi?

Aileen beranjak dari karpet yang sebelumnya jadi alas, ada sebuah jendela kecil dan lemari kayu berukuran sedang . Tapi disini tidak ada pintu, aneh.  Lantas ia masuk dari mana? Jendela itu? Bahkan jendela itu sagat kecil sekali mana muat.

Ia kembali duduk pada karpet itu dan bingung harus melakukan apa, tiba tiba terdengar seperti suara ketukan jendela. Aileen menghampiri jendela kecil itu kemudian membukanya, menampilkan seorang pria yang wajahnya ditutupi topeng. Pria itu menyodorkan sebungkus roti dan sebotol air mineral

"Ap…apa ini?" ujar Aileen terbata

"Makanlah"

"Siapa kau?"

"Aku hanya disuruh untuk memberikan ini, jadi terimalah cepat!" Aileen mengambil roti serta ir mineral itu, kemudian pria itu berbalik badan

"Tunggu" ujar Aileen

"Kalo boleh tau dimana ini?"

"Sebuah tempat yang jauh dari apapun"

"Siapa yang membawaku kesini?"

"Aku tidak tau, ada lagi yang kau tanyakan? Aku sangat sibuk saat ini"

"Tidak, terimakasih"

Pria itu berdehem kemudian pergi

Aileen memeriksa segel pada roti dan air mineral itu, ternyata masih tersegel. Aileen rasa tak apa jika ia memakannya

***

Ainan berjalan menuju kamar Aileen untuk memastikan kembarannya sudah tertidur pulas, namun begitu membuka pintu nihil tidak ada Aileen disini. Kasurnya sangat berantakan kemudian Ainan berjalan menuju balkon siapa tau ia sedang dibalkon, namun nihil juga kemana dia? Tangan Ainan menyentuh besi pembatas balkon dan matanya menangkap sehelai daun yang ada darahnya. Ini aneh. Ainan menunduk menatap kearah bawah ada sebuah tangga yang menghubungkan dari bawah kebalkon ini. Firasat Ainan tak enak dan fikiran negatif mulai memenuhi kepalanya. Dengan sigap ia berjalan keluar untuk mencari Tante Zahra yang sedang duduk disofa

"Tan, Aileen gak ada dikamarnya" Tante Zahra bangkit dari duduknya dan menampilkan ekspresi terkejut

"Dan dibawah ada tangga"

"Oke, kamu tenang" kemudian tante Zahra menelpon seseorang

"Kita cari, Nan hubungin siapapun yang bisa bantu"

Ainan mengangguk kemudian menelfon Dycal

"Cal, Aileen ilang. Tolong bantu cari, hubungin yang lainnya juga"

"Oke oke"

***

Ainan mengendarai motornya sepanjang jalan, namun belum ada tanda tanda atas keberadaan Aileen. Tante Zahra mengendarai mobilnya dengan cemas, Ainan sengaja memakai motor untuk mencari Aileen dan bisa berpencar dengan Tante Zahra.

Dycal dan Dika melajukan motornya kearah taman kota, siapa tau ada Aileen disana. Ia memarkirkan motornya dan masuk kearea taman dengan berjalan kaki

Rayhan dan Zain menanyai orang yang berada di warung warung pinggir jalan, siapa tau mereka melihat Aileen sebelumnya.

Sedangkan Althaf melajukan motornya sendiri, entah menuju kemana ia hanya mengikuti feelingnya saja.

***

Sebuah suara langkah kaki membuat mata Aileen terbuka, suara langkah kaki tersebut menggema diruangan yang kecil dan gelap ini. Menampakkan seorang pria dengan topeng yang berbeda dari pria yang memberinya roti tadi. Pria itu mendekat dan jongkok tepat didepan Aileen

"Sudah bangun manis?"

"Si--siapa?"

"Hust hust jangan takut" pria bertopeng itu mengelus rambut Aileen, dan Aileen langsung menepisnya dengan kasar

"Mau Main-main sebentar?"

"Nggak bakal ada cewek yang mau main sama pria bodoh!" Aileen mengatakannya dengan gemetar. Pria itu mengangguk-anggukan kepalanya dengan pelan

"Yakin nggak mau?"

"Nggak! Bodoh"

"Apa kau bilang?!"

"Bodoh!"

"Katakan sekali lagi!"

"Bodoh!! Apa kau tak dengar!"

PLAK!

Pria itu menampar Aileen keras, keras sekali sampai Aileen terhuyung kebelakang dan pingsan. Dengan nafas yang terpenggal pria itu mendekatkan wajahnya kearah Aileen, melihatkan mata Aileen yang tertutup rapat.

Pria itu berdecih, dan bangkit menuju lemari kayu itu, dan terdengar suara dari lemari kayu itu yang dibuka. Setelah tak terdengar suara lagi Aileen membuka kedua matanya sebenarnya sedari tadi dia tidak pingsan, ia hanya berpura pura. Tapi soal tamparan yang keras itu benar adanya.

Aileen bangkit dan berjalan menuju lemari kayu itu, dan membukanya pelan ternyata ada sebuah pintu disini. Tangan Aileen meraih knop pintu tersebut dan membukanya, namun pintu itu terkunci.

Aileen mendengar suara disebrang pintu, sepertinya ada yang sedang mengobrol serius. Aileen memfokuskan pendengarannya

"Jadi mau sampai kapan kamu nyuruh ayah buat kurung wanita itu?"

"Sampai aku puas mungkin" kini suara wanita yang terdengar, namun Aileen merasa tak asing dengan suara itu

"Sedang apa dia Jo?"

"Dia pingsan setelah aku menamparnya" pria yanh dipanggil 'Jo' tersebut ia yakini adalah pria bertopeng yang menamparnya tadi.

"Menamparnya?" ujar wanita itu

"Ya"

Kemudian terdengar suara wanita itu yang tertawa kejam, apa kalian pernah mendengar nenek lampir tertawa? Ya seperti itu kira kira.

~

Next?
Vote ★
Comment 💬

Tbc.

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang