Aileen sengaja memejamkan matanya kala mendengar suara decitan pintu lemari yang terbuka, pasti ada yang masuk
"Kau tau? Kau sangat berharga untuk disakiti" ujar seseorang, Aileen bisa mendengarnya dengan jelas. Suaranya sama persis seperti suara pria bertopeng yang memberinya roti dijendela. Pria itu mengelus pipi Aileen yang bekas terkena tamparan. Dalam hati Aileen meringis, sedikit perih jika disentuh karena pipinya sudah mulai membengkak
"Ingin sekali membebaskan berlian sepertimu, tapi jika aku lakukan itu sama saja aku bunuh diri" Pria itu meringis
"Aku terjebak ditempat ini bersama para iblis itu" dia tertawa miris
Apasi maksud ucapannya itu? Membingungkan. Aileen menggerakkan tangannya dengan pelan dengan mata yang terbuka dengan sayup
"Sudah bangun?" Aileen terduduk melipat kedua lututnya, pura pura terkejut saja
"Ssstt!" pria itu menempatkan jari telunjuk tepat dibibir topengnya
"Mau pergi dari sini?" tanya pria itu
"Hah?" Aileen membulatkan bola matanya
"Pergi, ah lebih tepatnya kabur"
"Lo mau jebak gue, hem?"
"Maksudnya?"
"Lo jebak gue dengan cara ngajak kabur, setelah itu lo teriak biar gue ketangkep sama orang orang itu?" ujar Aileen dengan lantang
"Heh apa gue seburuk itu?"
"Ya bisa saja"
"Nggak. Kali ini gue serius, malam nanti tepatnya pada pukul dua gue bakal balik kesini" ujarnya dengan serius
"Mau apa?"
"Bantuin lu kabur, bodoh!"
"Lu bilang gue bodoh?"
"Ya. Sudahlah tunggu saja pada pukul dua nanti, bocah" di balik topengnya dia terkekeh
***
"Hey hey…" Pria bertopeng itu menggoncangkan bahu Aileen membuat Aileen terbangun dari tidurnya dan terpaksa menghilangkan rasa kantuknya
"Ayo…"
"Kemana?" tanya Aileen bingung, ya namanya juga baru bangun tidur
"Kabur Ayo"
Rasa kantuknya hilang dengan sigap. Ia berdiri tegak
"Ayo!!" ujarnya semangat
Kemudian pria bertopeng itu berjalan kearah lemari kayu dan memasukinya Aileen membuntutinya dibelakang
Pria bertopeng itu membuka knop pintu dengan perlahan agar tidak menimbulkan suara. Ruangan bernuansa hitam tertangkap dibola mata Aileen
"Lewat sini" bisik pria bertopeng itu, Aileen mengangguk dan terus mengikutinya sampai tiba disebuah lorong panjang yang gelap tanpa penerangan sedikitpun. Pria bertopeng itu menggenggam jemari Aileen, Aileen terkejut dan berusaha menariknya namun pria itu semakin mengencangkan genggamannya
"Stt. Jangan banyak gerak" Aileen diam mengikuti pria bertopeng yabg berjalan didepannya ini
Krek!
Tubuh Aileen dan Pria bertopeng mematung mendengar suara itu
Drap
Drap
Drap
Suara langkah kaki menjauh membuat Aileen bernafas lega, pria didepannya ini melanjutkan langkahnya sampa tiba didepan pintu berwarna coklat ia mengeluarkan sesuatu dikantong jaket yang ia kenakan. Sebuah kunci, kemudian ia memutar kunci itu hingga terdengar suara
Clek!
Aileen menahan nafas sesaat
Srek!
Terdengar suara itu lagi, seperti suara seretan sesuatu
"Cepet!" pria itu melajukan langkahnya kebih cepat Aileen mengikutinya
"Hey jangan kabur!!!" Suara seorang pria dibelakan membuat pria itu dan Aileen berlari secepat mungkin
Hingga terlihat jalan raya pria bertopeng itu meghentikan langkah
"Lo lari kekiri! Gue kekanan, jangan tengok belakang! Lo harus lari secepat yang lo bisa! Paham?" Aileen mengangguk kemudian berlari namun hanya beberapa langkah Aileen menghentikan langkah dan berbalik badan
"Hey?" teriak Aileen pria bertopeng itu menoleh kearah Aileen
"Gue belom tau nama lo!" ujar Aileen
"Itu nggak penting. Sekarang lo lari!!" Aileen terpaksa membalikkan badan lagi dan berlari secepat mungkin ditrotoar yang sepi ini. Aileen berjalan tanpa arah terus berlari hingga matanya menangkap sebuah motor KLX hijau dengan seorang pria --pemiliknya-- sedang duduk dihalte. Aileen mendekati pria itu
"Tolong…" nafas Aileen terpenggal ia memegang dadanya yang terasa sakit akibat berlari
"Loh Aileen" Aileen mendongak ternyata pria itu adalah Althaf dengan sebuah botol air mineral ditangannya
"Al--" ucapan Aileen terpotong, Althaf langsung menyuruhnya duduk
"Al-- gue-- ta--kut" Ujar Aileen dengan terbata
Mendengar itu Althaf memeluk tubuh Aileen yang kecil, memberikan rasa tenang sesaat.
Althaf memeluk tubuh Aileen, Aileen mencium aroma parfum pada jaket Althaf. ia memejamkan matanya sesaat, berusaha menetralkan detak jantungnyaAltahaf mengambil ponselnya, dan mengetikan sesuatu
Althaf: Aileen udah sama gue.
Ainan: langsung bawa rumah gue Al. @Dycal @Rayhan @Zain @Dika kumpul dirumah gue
Dycal: Aileen gapapa?
Rayhan: otw
Zain: otw
Dika: otwAlthaf: @Dycal dia oke, gue otw rumahnya
Setelah itu Aileen melepaskan pelukannya, mengusap air mata dipipinya. Althaf menyodorkan sebotol air mineral yang dibelinya tadi menyuruh Aileen untuk meminumnya, Aileen menurut. Setelah itu Althaf membawa Aileen pergi dari sana, menuju rumah Ainan. Tanpa mereka sadari, sepasang mata melihat kejadian itu semua dibalik tiang listrik. dibalik topengnya pria itu tersenyum
"Aileen namanya" gumam pria bertopeng itu, sebenarnya dia tidak berlari kearah kanan, namun pria bertopeng yang membawa Aileen kabur itu membaku hantam orang yang mengetahui kaburnya mereka. Setelah itu ia mengikuti Aileen dari belakang, sampai insiden Aileen bertemu pria dengan motor KLX itu.
~
Next?
vote/coment dulu:)
coment juga kalo ada hal yang mengganjal dalam cerita iniTbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alter Ego
Teen FictionRank #1-Alterego Luka yang belasan tahun lamanya ditutupi, kini terbuka kembali karena suatu insiden. Gadis dengan kepribadian yang berbeda. Dissosiative Identity Disorder atau biasa disebut kepribadian ganda. Jiwanya sering diambil alih oleh altern...