AlterEgo-Ekstra Chapter

5.7K 351 36
                                    

Ending yang kemarin menurut kalian menggantung? baiklah baiklah, sesuai kemauan kalian saya akan buat ekstra chapternya. Tapi dibagian akhir cerita ini tolong jangan terlalu mengharapkan kebahagiaan, toh tidak semua kisah bisa berakhir bahagia bukan? jangan terpaku pada ending yang menurut kalian sad, tapi coba kita lihat dari sisi lainnya.

Jadi, selamat baca :)

***

Jakarta, 2 tahun setelah chapter terakhir

Dua tahun, dua tahun sudah Dycal menunggu kepulangan sosok Aileen. Wanita yang pernah membuat dirinya bahagia dengan cara sederhana, wanita yang awalnya memiliki sifat cerewet dan galak. Sungguh, Dycal merindukan sosok itu. Aileen Darvea Gheandra. Satu satunya orang yang membuat Dycal berani untuk terus menunggu tanpa kepastian untuk pulang. Satu satunya orang yang jadi alasan Dycal mengharapkan kepulangannya. Satu satunya orang yang membuat Dycal kuat untuk menunggu tanpa diberi kabar.

Iya betul, tanpa diberi kabar.

Entahlah sampai sekarang dari dua tahun lamanya Dycal masih tak tau jawaban dari pernyataan itu. Sejak malam itu jam dua pagi, ia menyetujui persetujuan dari Tante Zahra yang ternyata membunuh dirinya sendiri.

Waktu itu Tante Zahra bilang "Aileen hanya menjalani operasi disana, setelah semuanya membaik, ia akan kembali kesini" Kalimat yang membuat Dycal yakin untuk menyetuji persetujuan antara Tante Zahra dan Dokter.

Ternyata, alur dari perkataannya saat itu berbeda.

flashback

Sudah tiga jam Dycal terus menggenggam ponselnya, kabarnya hari ini adalah jadwal Aileen untuk operasi disana. Ia terus menimang ponselnya menunggu kabar dari Ainan ataupun Tante Zahra. Namun, sampai saat ini belum ada kabar yang muncul dari notifikasi ponselnya.

Dycal cemas, ia khawatir, ucapan doa terus terucap dari bibirnya. Sungguh, ia bahkan menunda sarapan dan makan siangnya untuk mengurung dirinya dikamar. Berlebihan? tidak. Hanya saja kalian tidak merasakannya sendiri

tak lama, ponselnya berbunyi menandakan pesan masuk, dengan kecepatan kilat ia membukanya. Betapa bahagianya ia ketika melihat siapa pengirim pesannya.

Ainan:
Aileen belum sadar dari koma, dokter mundurin jadwal operasinya sampai Aileen sadar dari koma nya

Hatinya mencelos membaca pesan singkat itu. hampir dua minggu Aileen belum sadar dari koma nya.

Khawatir, pasti. Dycal takut kondisi Aileen semakin parah, jika operasinya terus terusan ditunda tapi mau bagaimana? jika operasi dilakukan dikondisi Aileen yang sedang koma, nyawanya akan terancam jika operasinya gagal.

Sungguh, Dycal begitu dan sangat khawatir. Ingin rasanya ia pergi ke Bangkok saat ini juga. Ia sangat bingung ingin melakukan apa untuk Aileen agar segera sadar dari koma nya

Dycal segera mematikan ponselnya, tak ingin membalas pesannya karena sungguh membacanya saja sangat menyakitkan untuk Dycal

Dycal menghela nafas berat, tiga jam Dycal menanti kabar, ternyata kabar tidak diinginkan yang ternyata tersampaikan padanya.

***

Tiga hari setelah kabar itu, Dycal terus memikirkan kondisi Aileen sampai benar benar tidak peduli dengan sekitar. Ia hanya ingin wanitanya baik baik saja disana. Walaupun ia tau, ia tak bisa melakukan apa apa disini selain mendoakannya

Setelah beberapa hari mengurung diri dikamar, malam ini tepat jam sebelas malam ia memutuskan untuk pergi kesebuah kafe untuk sekedar menghirup udara malam dan sejuknya semilir angin dijalan

Alter EgoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang