Sudah lama Taehyung tidak merasakan kegelisahan mencekam semacam ini. Seperti ada rasa cemas yang mencengkeram kuat organ dada, dan Taehyung ingin sekali merendam kepala dalam air dingin agar bisa berpikir jernih.
Bukan, ini bukan karena landing barusan yang membuatnya gelisah. Yunho justru sangat lihai membawa pesawat, sehingga landing pun berjalan mulus dan tidak menyebabkan mual perut akibat goncangan. Perasaan ini lebih cenderung ke arah khawatir. Menunggu kabar dari seseorang yang tidak menghubunginya sama sekali, bahkan sampai Taehyung berhasil mendarat dengan sempurna di pulau Jeju.
Ada apa ini? Kenapa tumben sekali?
Taehyung sibuk bertanya-tanya dalam hati. Matanya tidak pernah lepas dari ponsel di tangan sejak kedatangannya di Jeju. Seharusnya Jimin sudah tiba Bandara Daegu satu setengah jam lalu. Perjalanan dari Incheon menuju Daegu seharusnya hanya memakan waktu empat jam lebih lima puluh menit. Seharusnya Jimin juga sudah memberi kabar singkat padanya, seperti biasa. Apalagi pesawat Airbus yang dibawa Namjoon sudah lebih dulu berangkat daripada Taehyung. Tapi kenapaー
"Taehyung-ah!"
Taehyung menoleh, segera memasukkan ponsel kembali ke dalam saku begitu tahu siapa yang memanggil.
"Kapten Jung," ia menunduk hormat.
"Kau sudah dengar info dari rekan-rekan?"
"Info?" Alis Taehyung bertaut bingung. Ia menggeleng, berharap ekspresi cemas di wajah Jung Yunho bukanlah sesuatu yang buruk. Tapi sial, perut Taehyung keburu melilit melihatnya. "Kapten, ada apa?"
Yunho terdiam. Butuh waktu beberapa detik baginya untuk mengatur napas akibat berjalan cepat, dan dengan tergesa Yunho mengambil tab dari dalam tas jinjing yang ia bawa. "Ini, bacalah dulu info yang baru kudapat. Sekalian tolong pegangkan tab-nya, aku akan coba menghubungi staff di Incheon dan Gimhae."
"Gimhae?" Taehyung semakin bingung, namun segera mengangguk patuh ketika Yunho menyodorkan benda elektronik berwarna putih tersebut padanya. Diterimanya tab milik Yunho, sementara sang Kapten langsung mengeluarkan ponsel lain dan terlihat menjauh untuk menghubungi seseorang. Sepasang manik hitam Taehyung mulai menelusuri tulisan demi tulisan yang tertera dalam layar, hingga akhirnya tremor datang menyerang sekujur tubuhnya.
───
Tidings ー Sebuah pesawat maskapai BangtanAir mendarat darurat di Bandara Gimhae, Gangseo-gu, setelah kaca depan kokpit kanan pesawat pecah hingga menyebabkan dekompresi pada ketinggian 27.000 kaki. Kejadian diperkirakan terjadi sekitar tiga jam usai pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Incheon. Insiden ini masih diselidiki otoritas setempat.
Dilaporkan dari media lokal, BusanDaily, Senin (22/4/2019), sang pilot, Kapten Namjoon Kim, berhasil mendaratkan pesawat penumpang jenis Airbus 701 tersebut secara manual. Prakiraan sementara, bahwa pesawat tersebut mengalami kerusakan mekanis, namun belum ada informasi lebih lanjut terkait masalah ini.
Kapten Kim mengatakan, kopilot yang saat itu bertugas dengannya nyaris tersedot keluar dan mengalami benturan hebat di kepala, serta pergelangan tangannya mengalami cedera. Beruntung sabuk pengaman masih terpasang dan kopilot berhasil ditarik kembali ke dalam kokpit. Sementara Kapten Kim hanya mendapat goresan puing kaca pada pipi. Disebutkan juga bahwa dua kru pesawat mengalami luka-luka dalam insiden ini. Namun 114 penumpang yang berada dalam pesawat semua selamat.
Sampai berita ini dibuat, penyelidikan terhadap insiden masih berlanjut hinggaー
───
"K-Kapten..."
Yunho membalikkan badan, sedikit terkejut menemukan tubuh Taehyung bergetar hebat dengan mata merah berair. Segera dihampirinya kembali sang kopilot, dan Yunho menyentuh bahu kurus Taehyung untuk menenangkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Shirushi [シルシ] ✔
FanficJimin felt the proofs that they were connected when he held on tightly to Taehyung's warmth, ーbut then, he choose to neglect it. #minv #topjimin #bottomtaehyung #hurt #romance #fiction