•07• Badluck or lucky?

552 78 0
                                    

Topi putih, Cek✓
Kacamata hitam, Cek✓
Masker Hello Kitty, Cek✓

Tunggu, masker Hello Kitty?

Eunha melirik ke arah masker yang menutupi hidung dan mulutnya itu, masker itu berwarna pink dan bergambar kucing putih menggemaskan tanpa mulut idola anak-anak perempuan itu.

Ah, molla. Memangnya kenapa kalau Hello Kitty? Ini terlihat cocok dengannya yang juga menggemaskan ini. Ah, tapi itu tidak penting sekarang, yang terpenting adalah agar laki-laki di sebrang sana tidak mengetahui keberadaanya, sehingga Eunha harus menyamar seperti ini dan mengumpat di balik Mang sambil berjongkok begini.

Mau tahu dapat darimana benda-benda keren untuk menyamar yang ia dapatkan ini? Jawabannya adalah..

"Jeogi.."

Eunha memutar kedua bola matanya malas mendengar Ajhussi sang pedagang di sampingnya yang terus menerus mengganggu konsentrasinya untuk mengawasi bayi besar di sebrang sana.

"Apa anda--"

"Ssst!" Eunha mengerucutkan bibirnya dan menaruh telunjuknya di depan bibirnya kearah Ajhussi itu.

Namun Ajhussi itu tak menyerah dan kembali bicara, "Apa anda tidak ingin membayarnya dulu?"

"Eoh?" Eunha menoleh, dan melihat Ajhussi itu menunjuk-nunjuk kacamata hitam dan masker pink yang di kenakannya.

"Ah.. majja." Eunha menyengir tanpa dosa lalu mengeluarkan uang dari saku celemeknya dan memberikannya kepada Ajhussi sang penjual kacamata dan masker yang di sambarnya tadi. (Ah benar)

"Memangnya anda sedang memperhatikan apa, sih?" Tanya Ajhussi itu lagi.

"Itu, saya sedang mengawasi target saya, jadi Ajhussi diam saja dan jangan berisik, arraseo?" Ucap Eunha tanpa mengalihkan perhatiannya pada targetnya di sebrang sana. (Okay?)

Ajhussi itu mengikuti arah pandang Eunha, "Oh, laki-laki itu.."

Eunha langsung menoleh, "Ajhussi kenal?" Tanyanya bersemangat.

"Saya tidak mengenalnya, tapi sejak dua jam yang lalu laki-laki berkemeja biru itu tidak pergi-pergi dari sana." Sang penjual masker Hello Kitty menjelaskan.

"Benarkah?"

Ajhussi itu mengangguk.

Lalu Eunha kembali memperhatikan Taehyung dengan seksama, bahkan Eunha sempat gemas sendiri melihat laki-laki itu, kerena dia benar-benar tidak bergerak sama sekali dari posisi awal saat Eunha tak sengaja melihatnya.

Julukan lelaki patung memang cocok untuknya!

Namun tanpa sadar Eunha sudah senyum-senyum sendiri di balik masker pinknya itu, terasa lucu dapat melihat wajah lugu itu lagi, apalagi wajah lugu itu terihat mengharapkan sosis yang sedang di bakar di kedai yang tepat berada di sebelahnya.

Eunha semakin mempertajam penglihatannya saat melihat pergerakan dari targetnya, bahkan kacamata hitam itu ia peloroti sedikit ke ujung hidungnya agar targetnya terlihat lebih jelas.

Taehyung berdiri dan semakin mendekati kedai sosis itu, sehingga Ajhumma sang penjual sosis menyadari keberadaannya.

"Aigoo tampannya.." Ucap Ajhumma dengan senyum manisnya.

Membuat Eunha yang masih dapat mendengarnya berdecih.

"Mau beli apa, tampan?" Tanya Ajhumma bertubuh gempal itu.

Stigma [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang