•13• Mimpi buruk

455 58 2
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.
.

Hujan turun dengan rintik ringan setelah turun dengan deras sebelumnya, seorang laki-laki bertudung hitam dengan jaket hitamnya tengah berjalan menyusuri aspal yang basah dengan genangan air dimana-mana, tidak memperdulikan rintik hujan yang mengenai tubuhnya.

Langkahnya terhenti tepat di depan rumah sederhana dengan pagar kecil yang sudah karatan. Menghela nafas kasar sebelum kakinya melangkah memasuki halaman rumah tersebut.

Ada rasa malas dan takut pada dirinya setiap kali mau memasuki rumah yang bahkan tempat tinggalnya sendiri itu.

Laki-laki itu membuka pintu kayu berwarna cokelat itu perlahan, meneguk ludah saat samar-samar ia mendengar suara teriakan wanita, walaupun mendengar teriakan seperti itu sudah biasa baginya, hampir setiap hari ia harus menahan dirinya saat mendengar teriakan itu.

Laki-laki itu melangkah masuk perlahan, berusaha tidak menciptakan suara tapak kaki yang masih mengenakan sepatu itu, suara yang di dengarnya semakin jelas, sampai suara pecahan kaca menyusul, membuat telinganya pengang, laki-laki itu sedikit meringis mendengarnya.

Laki-laki itu melewati ruang tamu yang gelap dan berantakan, langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, ia mengintip kedalam kamar dengan tatapan nanar.

Laki-laki itu melewati ruang tamu yang gelap dan berantakan, langkahnya terhenti tepat di depan pintu kamar yang sedikit terbuka, ia mengintip kedalam kamar dengan tatapan nanar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"AGRRH! LEPASKAN!"

Laki-laki itu kembali menelan ludah saat suara teriakan seorang wanita memenuhi seisi kamar, matanya membulat saat dilihatnya Kaka perempuannya tengah di jambak dengan seorang pria paruh baya yang sampai mati akan di bencinya.

Penampilan wanita itu terlihat kacau dan berantakan, tubuh dan wajahnya penuh lebam, matanya membengkak karena menangis terus-menerus.

Plak!

"AKHH!"

Melihat kakanya di tampar laki-laki bertudung itu langsung meringis sambil menunduk dan memejamkan matanya, ia tidak tahan lagi melihat pemandangan seperti itu, nafasnya mulai terasa sesak.

Stigma [KTH]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang