.
.
Kendaraan ramah lingkungan itu sudah masuk kedalam pekarangan toko Magic shop, setelah turun dari sepeda Taehyung membantu Eunha turun dan menuntunnya berjalan memasuki pintu kaca toko.Baru memasuki toko, keduanya sudah mendapat sambutan dari Jimin yang berlari turun tangga secepat kilat dan menghampiri keduanya dengan wajah khawatir.
"Ya Eunha-ya, neo gwenchana?" Jimin langsung mengambil alih Eunha dari Taehyung dan mengalungkan lengan perempuan itu di bahunya.
"Gwenchana." Jawab Eunha.
"Tidak ada luka berdarah, kan?"
"Tidak, hanya lebam."
"Benar?" Jimin menunduk berusaha melihat keadaan kaki Eunha.
"Iya.." Eunha menghembuskan nafasnya, ia tahu Jimin sangat mengkhawatirkannya sekarang, walaupun Eunha bilang dirinya tidak apa-apa sekalipun sepertinya Jimin tidak akan percaya kalau belum melihatnya sendiri.
Kini tatapan Jimin mengarah pada Taehyung, "Ya! Kau bodoh ya? Kenapa nekat pergi kesana sendiri tanpa memberitahuku?"
Eunha ikut menatap Taehyung, laki-laki itu hanya diam memandang lurus kedepan padahal Jimin berdiri disampingnya dan lagi sorot mata laki-laki itu terlihat sendu.
"Aku bisa menjemput Eunha dengan mobilku, sedangkan kau malah pergi sendiri seperti orang kesetanan." Jimin tetap mengoceh walau Taehyung tidak sekalipun menatap kearahnya.
Setelah beberapa detik tetap pada posisinya, kini Taehyung perlahan mulai menoleh dan menatap Jimin sepersekian detik dengan tatapan datarnya lalu setelahnya laki-laki berambut cokelat itu melengos pergi begitu saja menaiki tangga.
"Hei kau--" Ucapan Jimin terhenti saat Eunha menahannya, Jimin menoleh dan melihat Eunha menggeleng pelan.
Lalu ekor mata Eunha mengikuti kearah mana Taehyung pergi, memandang bingung punggung laki-laki itu sampai Taehyung tak terlihat lagi, Eunha menghela nafasnya seraya menurunkan pandangannya sedih.
"Kenapa? Ada apa dengannya? Apa ucapanku keterlaluan?" Jimin bertanya heran.
Eunha hanya diam dan mengulum bibirnya lalu mengigit bagian bawahnya.
Jimin terdiam menyadari perubahan raut wajah perempuan itu lalu ia menghela nafas berat, "Yasudah, sekarang kau harus minum obatmu dan istirahat, biar aku antar kekamar." Jimin kembali menuntun Eunha dan membantunya menaiki tangga menuju kamarnya di lantai dua.
Sebenarnya Eunha sendiripun bingung dengan apa yang terjadi pada Taehyung, setelah diperjalanan pulang dari apotik tadi Taehyung jadi lebih banyak diam. Ya memang benar sih biasanya laki-laki itu tidak banyak bicara, tapi kalau Eunha ajak bicara sudah pasti laki-laki itu akan menyahut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stigma [KTH]
FanficKalian tahu Stigma itu apa? Kalau menurut Eunha, Stigma itu "Cap" yang melekat pada seseorang atau sesuatu. Seperti manusia yang di cap kebaikannya atau keburukannya. Tapi bagaimana jika Eunha bertemu dan bahkan mengenal laki-laki bertudung hitam ya...