Stigma [KTH]

•18• Awal segalanya

.

.

Eunha menganga begitu melihat Taehyung yang sudah menuntun sepeda milik Eunha keluar dari pekarangan toko, lalu laki-laki itu langsung menaikinya.

"Kau serius?"

Laki-laki itu mengangguk yakin.

"Memangnya kenapa kalau naik bus?"

Taehyung terlihat berfikir, "Aku tidak suka."

"Ta-tapi naik sepeda ke pasar Dongmyo namanya bunuh diri!"

Pagi ini sesuai janji Eunha kemarin, keduanya akan pergi ke pasar Dongmyo lagi untuk membeli beberapa baju untuk Taehyung. Namun laki-laki yang memang memiliki takaran otak yang melebihi batas itu bersikeras untuk melaksanakan idenya dengan pergi menggunakan sepeda menuju pasar yang bahkan bisa dibilang cukup jauh.

"Kalau begitu ayo naik taxi saja." Eunha yang sama sekali tidak berniat naik dibangku belakang sepeda itu memilih melangkahkan kakinya pergi.

Buru-buru Taehyung mengayuh sepedanya untuk mensejajarkan langkah Eunha.

"Naik sepeda saja, lagipula aku yang mengendarainya, kau tidak akan lelah."

Eunha menghentikan langkahnya, "Aish seolma."

Perempuan itu melipat kedua tangannya dibawah dada sembari memperhatikan tubuh kurus Taehyung yang katanya akan mengendarai sepeda sampai pasar, dan bahkan tubuh kurus itu harus membawa dirinya juga dibelakang.

"Kau yakin? Dengan tubuh seperti cosplay cumi kering itu?"

Taehyung mengedipkan matanya berkali-kali, merasa tidak terima di bilang mirip dengan makanan yang bahkan tidak dia sukai itu.

"Aniyo! Kau lihat saja, aku akan kuat membawamu sampai kesana!" Ujar Taehyung dengan wajah seriusnya.

Hingga 30 menit kemudian dan kini mereka masih berada di tengah-tengah perjalanan menuju kepasar, tapi Eunha sudah kasihan melihat laki-laki yang menggoncengnya.

Ayuhan sepeda yang semula stabil bahkan sempat kencang kini sudah terlihat melambat, keringat sudah mengalir di pelipis laki-laki yang bahkan terlihat belum menyerah itu.

"Hmm.. tapi kurasa kau tidak kuat." Ujar Eunha dengan nada mengejek.

"Aku.. baik.. baik saja.." Ucapan Taehyung diselingi dengan nafas yang ngos-ngosan.