Stigma [KTH]

•24• Siapa itu?

.

.

"Jung Eunha?"

"Oh?"

"Benar Jung Eunha, kan?" Laki-laki bermata sipit itu tersenyum lebar.

"N-ne annyeonghaseyeo." Eunha menunduk singkat membuat laki-laki itu ikut menunduk memberi hormat. (Iya halo)

"Tahu darimana nama saya?" Tanya Eunha saat laki-laki itu kembali menegakkan tubuhnya.

Jari telunjuk laki-laki itu terulur, menunjuk name tag yang tertempel di celemek cokelat perempuan itu, "Jung Eunha, florist Magic Shop." Bacanya.

"Ah, benar." Eunha tersenyum canggung, bisa-bisanya ia melupakan name tag di celemeknya, "Oh ya, ini ada pesanan bunga untuk pelanggan bernama Rm."

"Yup, its me." Laki-laki yang diketahui namanya adalah Rm itu langsung mengambil bunga yang ada di tangan Eunha sebelum perempuan itu menyodorkannya.

"Tapi itu bukan nama asliku." Ujarnya lagi pada Eunha yang masih terdiam.

"Ah begitu ya." Eunha tersenyum tipis, lagipula ia tidak begitu ingin tahu juga siapa nama asli laki-laki berambut hijau terang itu, tapi caranya mengambil bunga tadi sedikit tidak sopan.

"Soal bayarannya sudah aku transfer, kan?"

Eunha mengangguk dengan senyumnya, "Iya benar, kalau begitu terimakasih telah memesan di toko kami, saya permisi." Setelah membungkuk singkat lagi, Eunha langsung membalikkan tubuhnya.

"Jung Eunha-ssi."

Eunha mengurungkan langkahnya dan kembali menoleh pada laki-laki yang masih setia berdiri di ambang pintu itu.

"Ne?" Eunha mengangkat kedua alisnya.

Laki-laki itu diam cukup lama sambil menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan, membuat Eunha merasa risih.

"Eum.. a-ada apa, ya? Apa ada yang salah dengan bunganya?" Tanya Eunha lagi.

Laki-laki itu tiba-tiba terkekeh, membuat Eunha menyeringit bingung, memangnya ada yang lucu dari ucapannya barusan?

"Tidak ada, bunganya cantik saya suka, terimakasih." Ujar laki-laki itu sambil sedikit mengangkat bucket bunga ditangannya.

"Ah, bagus kalau begitu," Eunha masih berusaha menunjukkan senyumnya, "Kalau begitu saya permisi."

"Ah iya hati-hati."