2. Misunderstand

752 70 1
                                        

Yuna berkali-kali menatap bergantian jam tangan dan ponselnya. Dia menanti sahabatnya, Jungkook untuk menemuinya sebelum pesawatnya take off sekitar 20 menit lagi.

CheeseCookies🐰
Kamu beneran gak bakal nemui aku lagi?
(Sent)

10 jam dari sekarang kupastikan kamu akan menyesal
(Sent)

halo
(Sent)

Yak!
(Sent)

Kookie...
(Sent)


Yuna sudah mengirimkan pesan pada Jungkook sekitar 3 jam yang lalu, namun tak ada tanda-tanda bahwa lelaki itu telah membacanya. Membuat Yuna bimbang. Yuna khawatir Jungkook benar-benar kecewa padanya hingga malas untuk menemuinya bahkan di saat-saat terakhir. Namun Yuna mencoba berpikir positif, mungkin Jungkook memiliki kegiatan lain mengingat Eunbi, wanita yang dinikahi Jungkook hampir setahun yang lalu itu sedang hamil muda tentunya harus ada penjagaan ekstra dari Jungkook.

Entahlah..

Pengeras suara di bandara telah memanggil para penumpang untuk memasuki kabin pesawat karena pesawat akan segera lepas landas. Yuna mendesah putus asa, sepertinya Jungkook tidak akan datang.

Tepat ketika Yuna akan memasuki loket pemeriksaan suara Jungkook terdengar lantang memanggil Yuna. Yuna reflek berbalik, terlihat Jungkook berlari tergesa-gesa. Di belakang Jungkook menyusul Eunbi yang sedang kesusahan berlari.

"Yak. Apa yang membuatmu terburu-buru begini. Kasihan istrimu harus ikut berlari, kalau terjadi sesuatu pada keponakanku, kutebas lehermu". Yuna membantu Eunbi untuk berjalan perlahan. Jungkook langsung memukul pelan kepala Yuna.

"Kau yang keterlaluan. Mengabariku mendadak. Kami tadi sedang di rumah orangtua Eunbi". Yuna tergelak.

"Bukannya sudah kuberitahu kemarin lusa kalau hari ini aku berangkat".

"Tapi kamu gak bilang pesawat berangkat sepagi ini". Jungkook memukul kepala Yuna, sementara gadis itu cemberut.

"Salah siapa langsung pergi tanpa menghubungiku sama sekali sampai sekarang".

"Pesawatmu berangkat jam berapa, Na?". Eunbi yang sejak tadi diam ikut menanggapi.

Yuna menatap jam tangannya dan terbelalak.

"Oh astaga, sepuluh menit lagi. Maafkan aku Kookie, Eunbi, aku akan merindukan kalian dan calon keponakanku. Jaga diri kalian, kalau sempat mainlah ke Denmark. Akan aku kirimkan alamatku. Aku akan menghubungi kalian sesampainya di sana". Yuna memeluk Eunbi sambil mengelus perut buncit perempuan itu.

Jungkook langsung merengkuh Yuna dalam pelukannya setelah Yuna melepas pelukannya dengan Eunbi.

"Jaga diri baik-baik anak nakal. Jangan lewatkan waktu makan dan istirahat yang cukup. Jangan terlalu lelah. Sering-seringlah mengunjungiku, kau tau kan aku—".

"Sudahlah sayang, Yuna bisa tertinggal pesawat nanti". Eunbi menarik lengan kiri suaminya agar melepas Yuna.

Yuna tersenyum, berjalan mundur sambil melambaikan tangannya yang dibalas dengan ekspresi masam Jungkook. Yuna yang melihatnya terkekeh hingga tubuhnya lenyap di balik ruang penghubung menuju kabin pesawat.

"Bilang aja kamu seneng Yuna pergi, jadi gak ada lagi yang memonopoli aku seperti yang pernah kamu bilang".

Eunbi langsung membelalak tak percaya dengan apa yang baru saja Jungkook katakan.

"Astaga Jungkook, kotor sekali pikiranmu. Aku emang sempat cemburu karena kamu lebih milih nemenin Yuna yang lagi galau daripada nemenin aku makan malam sama temen-temen aku. Tapi aku gak pernah punya pikiran bahwa dengan perginya Yuna, maka kamu bakal seutuhnya milikku. Aku gak pernah menganggap Yuna sainganku untuk dirimu, karena aku yakin hubungan kalian murni sebagai sahabat. Tega sekali kamu menilai perasaan tulusku seperti itu. Sekarang terserahmu, mau ikuti Yuna-mu ke Denmark pun terserah, aku akan pulang".

Jungkook ternganga mendengar keluh kesah Eunbi dan menyadari kata-katanya tadi telah melukai istrinya. Jungkook berlari dan mencekal lengan kanan Eunbi.

"Eunbi-ya, maafkan aku. Aku gak bermaksud negatif thinking sama kamu. Aku cuma kesel aja karena waktuku ketemu Yuna cuma beberapa menit. Demi Tuhan, Yuna yang gak pernah bisa jauh dari aku akan pergi dariku dalam batas waktu yang kami pun gak tau sampai kapan".

"Tapi kamu juga harus memikirkan bahwa kamu sekarang adalah calon ayah, bagaimana bisa calon ayah masih bermain bersama sahabat lawan jenisnya". Eunbi berusaha melepaskan tangannya.

"Maafkan aku yang membuatmu sakit hati karena sebagian besar waktuku sering kuhabiskan bersamanya. Kamu tau sendiri kan, Yuna baru saja mengalami pukulan terberat dalam hidupnya disakiti dan ditinggal mati oleh kekasih yang sebentar lagi akan jadi pasangan hidupnya. Bagaimana bisa aku membiarkannya melewati masa-masa gelapnya sendirian. Kumohon mengertilah sayang. Kau tahu Yuna tak punya siapapun di sampingnya untuk mencurahkan keluh kesahnya. Bahkan jika aku tidak membujuknya setengah mati, dia tak akan menceritakannya padaku. Sedangkan kamu masih punya keluarga yang lengkap ditambah aku dan sebentar lagi anak kita. Coba pikirkan baik-baik sayang, gimana perasaan Yuna kalau aku satu-satunya sahabat yang ia percaya juga meninggalkannya?".

Jungkook memegang kedua bahu Eunbi, meyakinkan istrinya bahwa Yuna hanyalah sahabat yang disayanginya, sedangkan Eunbi adalah istri yang dicintainya.

Eunbi hanya khawatir perasaan Jungkook akan kembali berkobar pada Yuna, mengingat Jungkook pernah memiliki perasaan khusus terhadap sahabatnya itu.
.
.
.

[END] It's You! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang