Happy reading
•••••Chanyeol mengarahkan mobil nya menuju apartemen nya dan buka. ke rumah Rosse. Rosse menyerngit heran karena mereka berdua tiba di apartemen milik Chanyeol, ia mengendikkan bahu nya acuh. Jika tidak perintah dari ibu nya, ia tidak akan pernah mau tinggal seatap dengan Chanyeol. Ia menghela nafas.
Setelah sampai di apartemen milik Chanyeol, Rosse merebahkan tubuh nya di tempat tidur milik Chanyeol yang empuk dan nyaman, tiba tiba ia menguap dan mata nya seakan tidak kuat untuk dibuka lagi.
"Bersihkan dirimu dulu, baru kau boleh tidur," Rosse mengangguk dan berjalan menuju kamar mandi. Tetapi sebelum itu ia menepuk jidat nya, ia tidak membawa baju ganti nya. Rosse kemudian menatap Chanyeol.
"Eum, Chan, aku-aku tidak membawa baju ganti," Chanyeol menaikkan salah satu alis nya.
"Lalu?" Rosse mendengus sebal, pria ini sangat tidak peka.
"Lalu? Aku tidak membawa baju ganti, aku ingin meminjam baju mu, itu saja tidak tau, dasar bodoh!" Chanyeol melemparkan sebuah t-shirt yang berwarna putih lalu Rosse membawa t-shirt itu menuju kamar mandi.
Seusai mandi, Rosse keluar dengan mengenakan t-shirt yang diberikan Chanyeol, ukuran t-shirt itu sangat besar, hingga tubuh Rosse tenggelam karena ukuran nya yang besar. Rosse menghentak hentakkan kaki nya ke lantai. Ia sangat kesal pada pria itu, mungkin ia sengaja memberikan nya baju yang ukuran nya dua kali lipat dari tubuh nya.Rosse menatap Chanyeol garang ketika Chanyeol baru memasuki kamar nya. Rosse dapat menebak jika pria itu sehabis mandi karena ujung rambut nya terlihat basah.
Chanyeol sedari tadi menahan tawa ketika menatap t-shirt yang ia berikan sangat lah kebesaran di tubuh Rosse. Ia malah menyukai Rosse ketika memakai pakaian yang kebesaran, lebih terkesan imut dan lucu daripada memakai pakaian yang ketat dan menampilkan setiap lekuk tubuh nya.
Rosse menghampiri Chanyeol, sebelum ia berbicara Chanyeol lebih cepat menyela perkataan nya dulu.
"Jika kau tidak mau memakai pakaian itu, kau bisa melepas nya dan tak usah berpakaian," Rosse melebarkan mata nya didetik kemudian Rosse memukuli Chanyeol. Ia ternyata sangat lah mesum.
"Yaak!!! Dasar pria mesum!!!!!semua pria sama saja, kau sangat lah mesum!!!" Ucap Rosse dan tidak berhenti memukuli Chanyeol. Chanyeol hanya menangkis pukulan Rosse, kemudian ia dengan secepat kilat mencium lembut pipi Rosse.
Rosse sangat terkejut, ia kemudian berhenti memukuli Chanyeol dan menatap Chanyeol lebih garang.
"CHANYEOL!!!!!!!!!" Chanyeol berlari menuju ruang tamu. Rosse pun ikut berlari menuju ruang tamu, ia mengejar Chanyeol.
"Aku tidak akan memaaf kan mu Park Chanyeol, dasar!!! Si pencuri ciuman!" Chanyeol terkekeh pelan ketika menatap wajah Rosse yang garang dan terdapat rona merah sedikit di wajah nya. Setelah puas mereka berkejar kejaran, mereka duduk di soffa bersama sama, nafas mereka tersenggal senggal.
"Aku ti--," ucapan Rosse terputus.
"Jangan bicara! Jika kau bicara lagi aku akan mencium mu lagi," Rosse melebarkan mata nya.
"Dasar me--," belum sempat Rosse melanjut kan ucapan nya, Chanyeol lebih dulu menangkup wajah nya.
"Aku tidak akan pernah main main dengan ucapan ku," Rosse menatap Chanyeol dalam. Di lubuk mata nya, ia dapat melihat Chanyeol seperti menyimpan rasa untuk nya.
Wajah mereka berdekatan, tidak ada jarak lagi diantara mereka berdua. Rosse tidak mau menutup mata nya, ia tidak mau ditipu lagi. Dan tepat pada waktu itu, benda hangat dan kenyal sudah berada tepat di kening nya, lalu kemudian kedua pipi nya, dan aneh nya Chanyeol hanya mengelus lenbut permukaan bibir Rosse.
"Tidur lah! Ini sudah malam," Rosse mengangguk, di wajah nya pasti terdapat rona merah. Ia sangat sangat malu. Jika boleh jujur, dia sudah menaruh perasaan di Chanyeol, sang dosen dingin yang kerap ia umpati tersebut.
Rosss merebahkan tubuh nya dan menutup matanya. Tidak lama kemudian ia sudah berada di alam mimpi.
Ketika Chanyeol memasuki kamar nya, ia benar benar tidak bisa menahan senyum nya ketika di tempat tidur nya masih ada sisa dan berarti Rosse mengizinkan nya untuk tidur di samping nya. Ia kemudian merebah kan tubuh nya disamping Rosse. Ia menyingkap rambut Rosse dan menatap lama wajah Rosse.
•••••
Malam ini, tenggorokoan Rosse rasanya sangat lah kering, ketika terbangun, ia sangat terkejut ketika sebuah tangan melingkar di perut nya.
Rosse menengok Chanyeol yang masih terlelap dalam tidur nya, ia tidak bisa mengontrol detak jantung karena jarak mereka begitu dekat. Ia lalu menyalakan ponsel nya untuk menengok jam yang berada di ponsel nya. Ternyata masih tengah malam. Rosse memilih untuk melanjut kan tidur nya.
Tiba tiba perut nya berbunyi, ia lalu membuka mata nya. Rosse mengguncang tubuh Chanyeol yang masih terlelap.
"Chan,bangun lah! Perutku sedari tadi berbunyi," Chanyeol masih tak kunjung membuka mata nya.
"Chan,jika kau tidak membuka mata mu sekarang aku akan pergi sendiri untuk membeli makanan!" Tidak ada gerakan sama sekali. Rosse mendengus sebal lalu berdecak.
Ia kemudian hendak bangun dan melangkah, tetapi sebelum itu, Chanyeol sudah menarik terlebih dahulu lengan Rosse, hingga membuat Rosse terjatuh di tempat tidur nya.
"Tunggu lah sebentar," Rosse mendengus sebal. Lalu Chanyeol berjalan menuju kamar mandi.Setelah itu, mereka berdua menuruni apartemen menggunakan lift. Chanyeol mengendarai mobil nya dengan kecepatan sedang, jalanan kini sangat lah sepi, ia tidak tega jika harus membiarkan Rosse keluar sendirian di tengah malam yang begitu sunyi.
Dan kini Chanyeol harus menahan kantuk nya hanya karena Rosse yang kelaparan di tengah malam begini. Ia sangat heran, kenapa gadis itu selalu lapar di waktu yang tidak tepat.
Mereka berdua sampai di restoran yang buka selama 24 jam, Rosse jalan terlebih dahulu dan diikuti Chanyeol yang berkali kali menguap.
"Saya pesan dua mangkuk japchae," pelayan itu mengangguk dan pergi.
"Kau sangat lah rakus! Apakah satu mangkuk japchae saja tidak cukup huh!?" Rosse mendengus kesal.
"Satu mangkuk lagi untuk mu! Aku tau jika kau pasti lapar benarkan?" Chanyeol menghendikkan bahu nya.
Setelah itu makanan mereka datang dan Rosse lagi lagi lebih dulu menyantap nya. Chanyeol menikmati japchae itu dengan tenang, ia menatap arloji yang melingkar di tangan nya, sudah hampir jam satu malam.
"Cepat habis kan makanan mu! Besok pagi aku tidak mau kau terlambat lagi! Mengerti?" Rosse tidak terlalu memperdulikan Chanyeol, dirinya lebih fokus pada japchae yang sangat menggoda selera nya.
Setelah menghabis kan makanan nya, mereka keluar dari area restoran itu dan pergi menuju apartemen Chanyeol. Ketika sampai, Chanyeol lamgsung merebahkan diri nya dan menutup mata nya, sedangkan Rosse, dirinya memilih untuk menonton drama di ruang tamu. Chanyeol tidak memperdulikan Rosse, karena diri nya benar benar sangat mengantuk.
°°°°°
Vote + komen + share, ikutin akun ini buat info selengkap nya!! 👿❤
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Dosen [ChanRose]
Fanfiction[ SLOW UPDATE ] Rosse, terkadang wanita itu masih memikirkan bahwa bagaimana dirinya bisa terjebak di dalam hubungan yang entah direncanakan tuhan untuk maksud tertentu mungkin? Sebuah hubungan yang rumit dan aneh, terlebih lagi dosen dingin da...