[23]

1.7K 131 14
                                    

Happy Reading
Hwhw;)

______________________________________

Lagi lagi perasaan gelisah itu muncul. Senyum wanita itu membuat Chanyeol tidak bisa fokus sama sekali dengan sarapan nya kali ini. Sama juga dengan Rosse, namun yang Rosse pikirkan hanya satu orang, yaitu Chanyeol.

"Chan," suara itu mampu mengejutkan Chanyeol, ia pun menoleh.

"ada apa?"

"aku hari ini diundang oleh teman lama ku untuk datang ke kafe dan bertemu dengan nya, jika kau mengizinkan ku aku akan menemui nya," ucap Rosse seraya memasukkkan satu suapan kemulut nya. Chanyeol menaikkan satu alis nya kemudian berdehem.

"pergilah jangan pulang diatas jam 10 malam," ucap Chanyeol, Rosse bersorak bahagia ia pun segera menghabiskan makanan nya dan bersiap-siap untuk pergi. 10 menit kemudian Rosse turun lalu ia melangkah mendekati Chanyeol.

"terima kasih Chan, aku berangkat dulu," ucap Rosse. Chanyeol mengangguk

° ° ° °

Setelah kepergian Rosse, Chanyeol segera bersiap-siap pergi ke tempat dimana wanita yang kemarin menemui nya. Tak butuh waktu yang lama, Chanyeol akhir nya pergi dengan menggunakan mobil kesayangan nya. Mata Chanyeol menyapu sekeliling kota Seoul yang padat karena kendaraan, ia hanya berdecak pelan ketika kepadatan di jalan yang ia lewati semakin menjadi-jadi.

Dilain sisi

Rosse tersenyum sumringah saat sahabat masa SMA nya datang menemui nya setelah beberapa tahun ia menghilang.

"Hai Rosse, bagaimana kabar mu?"

"baik seperti yang kau lihat," ucap Rosse seadanya.
"kau terlihat sangat cantik hari ini Rosse," Rosse tertawa pelan.
"kau juga terlihat cantik hari ini wen," ucap Rosse sambil tersenyum hangat.

Tiba-tiba Wendy melambaikan tangan ke seseorang dan menatap nya, Rosse pun mengikuti arah tangan Wendy. Seketika tubuh Rosse kaku.

"Rosse, perkenalkan Dia sahabat lama–ku," Rosse mengulurkan tangan Chanyeol, Chanyeol yang mengetahui bahwa itu istri nya sendiri hanya nenerima uluran tangan itu dengan senang hati.

Kapan lagi dia bisa memegang tangan istri nya sendiri?

"Rosseane Park, panggil saja Rosse," ucap Rosse sambil tersenyum lebar. Chanyeol hanya berdehem, ia berusaha agar tidak tertawa.

"Park Chanyeol, suami dari mahasiswi universitas fardcant. Suami dari Rosseanne park," ucap Chanyeol dengan menaikkan sedikit dagu nya. Wendy membulatkan mata nya, lalu ia menatap Chanyeol dan Rosse secara bergantian, kemudian ia menggebrak meja.

"INI SANGAT TIDAK ADIL, KALIAN MENIKAH TANPA MEMBERIKU UNDANGAN PERNIKAHAN KALIAN," ucap wendy sambil berteriak dan hal itu sukses menjadi bahan tontonan orang-orang yang berada di kafe tersebut. Seketika Wendy nenutup wajah nya karena malu, Rosse membaca menu kafe dengan posisi buku yang terbalik, dan Chanyeol sibuk bersiul seakan tidak terjadi apapun.

"dasar bodoh! Ternyata sifat bar-bar mu masih melekat sampai sekarang," ucap Rosse. Wendy menyengir tanpa dosa.

"sebagai ganti nya, kalian harus mentraktir aku hari ini," ucap Wendy, Rosse mengendikkan bahu nya acuh.

"kau minta saja pada dia," ucap Rosse sambil menunjuk kearah Chanyeol.

"apa saja untuk kalian," ucap Chanyeol.

"Wen? Bukankah kita sudah sangat lama tidak berbelanja bersama?" ucap Rosse dengan senyum licik di bibir nya. Chanyeol yang mendengar itu pun menoleh seketika. Dasar wanita!

"ide yang bagus Rosse, bagaimana jika hari ini?" tawar Wendy, Rosse mengangguk mantap, lalu ditatapnya Chanyeol.

"pergi, jangan pulang larut malam. Aku ada urusan setelah ini," ucap Chanye

•••••

Rosse menggaruk tengkuk nya yang tak gatal ketika dirinya kini berhadapan dengan teman lama nya, ralat! Bukan teman tetapi sahabat yang dulu selalu menami nya disaat suka maupun duka. Rencana yang ia buat bersama Wendy kini harus dibatalkan karena Wendy secara tiba-tiba ada urusan mendadak dan kini ia malah bertemu dengan sahabat lama nya.

"Apa?" Tanya Rosse dengan tampang yang tak berdosa. Kris Wuyifan, nama yang sudah terkenal karena ia seorang penulis terkenal dan kini berada dalam masa kejayaan nya.

"Perubahan yang drastis," gumaman itu terdengar jelas. Rosse hanya menaikkan salah satu alis nya dan berlagak menjadi orang cool.

Kris menggeleng pelan lalu mendorong pelan kepala Rosse kebelakang. Kris sudah menduga kebiasaan Rosse, wanita ini sangat lah angkuh pada dirinya. Astaga dasar mawar batin Kris

"Hei hei dimana sopan santun mu? Kau memukul kepala ku tanpa sebab dan aku bisa menuntut mu karena ini," ucap Rosse sambil melipat tangan nya diatas dada. Sedangkan Kris hanya memutar bola matanya malas.

"Dan kau juga berubah. Untuk apa topi dikepala mu huh? Ingin terlihat keren? Kau tidak akan bisa keren dengan tampang mu yang pas pas an itu," ucap Rosse sambil memeletkan lidah nya. Kris mendelik tidak terima

"Dasar mawar! Kapan kau akan berubah untuk tidak mengejekku huh?" Ucap Kris dengan nada sinis.

"Hah sudah lah! Daripada kita bertengkar lebih baik kau mentraktir ku," ucap Rosse dengan senyuman lebar.

"Ck! Pesan lah apa yang kau mau dan itu tidak akan membuat ku seketika miskin," ucap Kris dengan nada sombong

"Hei dasar kau pun ti---,"

"Jadi ini yang kau sebut berbelanja bersama Wendy?"

°°°°°

Piuwit, cewek, hahaha. Vote + komen + share, ikutin akun ini buat info selengkap nya!! 👿❤

My Cold Dosen [ChanRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang