Happy reading guice !
───────────────── · · · ·
Malam ini adalah malam pertama Rosse bisa tidur dengan tenang, tentu nya di pelukan Chanyeol. Mereka terlelap kedalam mimpi nya masing-masing tanpa terkecuali. Ah, mungkin Rosse kali ini akan bermimpi mengenai masa depan yang terjamin, dan itu masih berwujud kemungkinan bukan kepastian.
Kini matahari dengan malu-malu mengintip mereka yang sedang bersama, dan itu mengusik wanita cantik yang awal nya terlelap kini perlahan membuka matanya. Hal pertama yang dia lihat adalah wajah pria dengan hidung mancung, bibir tipis, alis sedikit tebal juga rahang nya yang kokoh. Dia memiliki daya tarik yang kuat, tidak heran jika para mahasiswi bahkan juga anggota universitas seperti dosen, rektor dan lain-lain ikut terpesona dengan daya tarik yang kuat.
Dengan perlahan wanita itu melepaskan pelukan nya, dia dengan langkah yang masih goyah di karenakan ngantuk itu pun kini berjalan menuju kamar mandi. Dia masih belum mau membangun kan suami nya itu, mungkin dia akan bangun sendiri, pikir nya begitu.
Dan kini benar apa yang ada di pikiran Rosse, pria itu bersandar pada kursi dan matanya masih meneliti beberapa dokumen. Entah lah, Rosse tidak terlalu tertarik dengan hal seperti itu.
"Kemari lah!" Rosse mengangkat salah satu alis nya, dia berjalan menuju meja kerja Chanyeol.
"Koreksi beberapa daftar ini, bantu lah aku untuk menyelesaikan nya," Rosse mendengus kesal, di pagi hari yang cerah ini Chanyeol sudah membuat nya ikut berkutat dengan dokumen aneh milik Chanyeol.
"Apa imbalan yang ku dapat kan?" Tanya Rosse angkuh. Pria itu hanya melirik tanpa ingin menjawab nya sedikit pun.
Rosse yang merasa di abaikan kini mulai mengkoreksi beberapa dokumen dengan contoh yang telah di benarkan. Rosse mengerut kan dahi nya ketika nama nya tertulis jelas disitu. Tetapi Rosse mengabaikan nya, dia hanya mencoret beberapa kalimat yang salah dan mengulangi nya lagi ketika dia mendapatkan hal yang tidak semesti nya.
"Sudah? Kau ada kelas hari ini?" Tanya Chanyeol ketika melihat Rosse mulai membereskan dokumen, lalu menyerahkan padanya. Wanita itu mengangguk lalu meregang kan tangan nya.
"Bukan kah nanti siang kau akan memulai kelas mu?" Chanyeol sempat berpikir sebentar, lalu dia mengangguk.
"Siapkan dirimu untuk nanti siang," Rosse membulat kan mata nya, dia sampai saat ini masih belum sepenuh nya paham dengan materi yang di sampai kan. Dia menggaruk tengkuk nya lalu menatap Chanyeol.
"Mau kah kau mengajari ku sebelum berangkat?" Chanyeol mendengus, dia tau bahwa hal ini akan terjadi karena selama ini Rosse sangat malas saat kelas nya dimulai. Dia tidak ingin membuang-buang waktu dengan hal seperti ini.
"Tidak, itu kesalahan mu sendiri," ucap Chanyeol acuh. Rosse mulai mengerucut kan bibir nya sebal.
"Kalau begitu biarkan aku meminjam buku mu," Chanyeol membulat kan mata nya, apa beda nya jika dia membaca buku milik nya maka semua soal akan dia jawab dengan mudah.
"Tidak akan," setelah mengucapkan itu Chanyeol pergi untuk bersiap-siap berangkat ke kampus. Rosse kini menggerutu sebal, bagaimana pun nilai adalah hal utama yang harus dia pertahan kan untuk beasiswa nya. Dia harus bekerja keras agar tidak mengeluar kan uang sepersen pun. Itulah motto hidup Rosse.
"Aku harus bisa!" Semangat Rosse, dia kini membuka handphone. Jika benda pipih itu bisa membantu, kenapa tidak? Pikir Rosse. Dia mulai mencari pengertian serta beberapa soal untuk memantap kan daya ingat nya. Chanyeol sendiri kini sudah pergi meninggalkan Rosse yang belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Dosen [ChanRose]
Fanfiction[ SLOW UPDATE ] Rosse, terkadang wanita itu masih memikirkan bahwa bagaimana dirinya bisa terjebak di dalam hubungan yang entah direncanakan tuhan untuk maksud tertentu mungkin? Sebuah hubungan yang rumit dan aneh, terlebih lagi dosen dingin da...