[19] Two More Days?

2.1K 146 5
                                    

Happy reading :)

Hari bahkan minggu sudah mereka lewati bersama, tak jarang pula mereka bertengkar hanya karena masalah spele, seperti saat ini, Rosse yang mengerucutkan bibir nya sedari tadi. Pria itu sangat lah menyebalkan.

Chanyeol menatap Rosse yang menggembungkan pipi nya dan mengerucutkan bibir nya, ah--gadis itu memang selalu membuat jantung nya seakan berhenti berdetak hanya karena menatap dirinya, ia mendekati gadis itu dan menghela nafas.

Chanyeol duduk di samping Rosse dan menepuk kepala nya pelan, kemudian gadis itu menoleh sambil mendelik sebal. Pria itu melarang dirinya untuk menemui ketiga sahabat nya, padahal ia sangat merindukan nya, ia menjauh dan berbaring di tempat tidur nya.

"Ini musim dingin Rossie, apa kau mau terkena flu huh?" Rosse tak menjawab ia menarik selimut nya hingga menutupi semua tubuh nya, Chanyeol melangkah dan menidurkan dirinya disamping Rosse, ia memeluk pinggang gadis itu erat. Lalu ia membuka suara.

"Dua hari lagi," gumam nya, Rosse menyerngit dan membuka selimut nya lalu menatap Chanyeol.

"Kenapa dengan dua hari lagi" Chanyeol menyentil kening Rosse, gadis itu mempunyai ingatan yang lemah, baru saja diberi tahu dan ia kini sudah melupakan nya, ia menatap Rosse yang mengerucutkan bibir nya, lalu Rosse memukul dada Chanyeol pelan.

"Kenapa kau menyentil ku huh?" Chanyeol menangkup wajah Rosse, lalu meniup nya pelan.

"Kau lupa hm? Ibu sudah menyiapkan semua nya," Rosse lagi lagi menyerngit ia tak paham dengan apa yang pria iti bicarakan.

Rosse mengendikkan bahu nya, lalu perut nya berbunyi, ia mendorong Chanyeol agar menjauh dari nya, ia lalu melangkah keluar kamar.
Chanyeol menaikkan alis nya, lalu mengikut dibelakang Rosse. Ia memperhatikan Rosse yang sedang sibuk membuat sandwich, lalu gadis itu menatap dirinya.

"Kau mau?" Chanyeol mengangguk dan membuka ponsel nya, minggu lalu ia membeli ponsel sekaligus memilih cincin untuk dirinya dan Rosse.

Ada beberapa pesan masuk dari ponsel nya, lalu ia melihat satu persatu, ada beberapa nomor yang tidak ia kenal. Ia tetap membuka nya.

Rosse, kenapa kau belum datang? Kita sudah menunggumu di rumah Lisa.

Aku sibuk.

Kau sudah berjanji pada kita, Rossie.

Sudah kubilang aku sibuk.

Apakah pria itu lagi yang melarang mu?

Chanyeol hanya membaca pesan itu dan tak berniat untuk menjawab nya, lalu ia menatap Rosse sejenak. Ia membuka beberapa pesan dari teman nya, lalu membalas nya, ketika ia melihat Rosse menghampiri nya, ia menutup ponsel nya dan segera menyantap sandwich buatan Rosse.

Chanyeol menatap ada enam buah sandwich di piring Rosse, sedangkan dirinya memakan dua sandwich sudah membuat dirinya kenyang, ia menggeleng kan kepala nya, gadis itu memang sangat doyan makan. Ia tak khawatir dengan tubuh nya, ia menjadi heran, porsi makan gadis itu sangat lah banyak, tetapi pinggang nya sangat lah kecil, ukuran nya seperti pinggang anak kecil. Ia hanya tersenyum tipis melihat Rosse sangat lahap sekali memakan sandwich itu.

"Dua hari kedepan kita tak akan pergi kemanapun," Rosse menoleh lalu menaikkan alis nya.

"Kenapa?" Chanyeol menatap Rosse sejenak lalu melanjutkan memakan sandwich nya.

"Dua hari kedepan kita akan–," belum sempat Chanyeol melanjutkan kata kata nya, Rosse sudah lebih dulu memotong ucapan nya.

"Ya. aku tahu," Chanyeol mengendikkan bahunya.

"Tak bisa, aku mendapat banyak sekali skripsi dari dosen ku yang selalu membuat skripsi terus menerus," ucap Rosse menyindir Chanyeol. Chanyeol menoleh dan menatap nya sengit, begitu pula Rosse, gadis itu menatap nya lebih sengit.

"Itu karena kau sering terlambat," Rosse mendelik tak terima, ia kemudian memukul dada Chanyeol.

"Terserah, selama dua hari kau harus membantuku mengerjakan skripsi nya," Chanyeol menggeleng tanda tak setuju.

"Jangan berpikir kau adalah kekasih sekaligus murid ku kau akan memanfaatkan ku," Rosse tiba tiba pergi dan meninggalkan beberapa buah sandwich yang belum ia habiskan. Chanyeol menghela nafas, gadis itu selalu bisa membuat nya mengalah. Ia lalu melangkah menuju kamar itu.

Chanyeol membuka knop pintu itu, ternyata gadis itu mengunci pintu itu dari dalam, ia tak terlalu gelisah, toh ia mempunyai kunci cadangan nya, ini kan apartemen milik nya, tentu saja di semua sudut ia memiliki kunci cadangan nya.

Chanyeol membuka pelan pintu itu dan mendapati gadis itu sedang mengerjakan skripsi nya. Ia tersenyum tipis menatap wajah yang sangat serius, mungkim dirinya tak tau dirinya memasuki kamar ini. Chanyeol lalu duduk di pinggir tempat tidur dan menatap gadis itu.

Dua jam terlalu, Rosse terkejut ketika melihat Chanyeol yang tertidur pulas, ia mendekat dan merebahkan diri di samping pria itu, ia menatap langit langit kamar itu, dua hari pernikahan nya, ia berdoa agar pernikahan ini menjadi pernikahan pertama dan terakhir, kemudian dirinya memeluk tubuh atletis milik Chanyeol dan ikut terlelap kedalam mimpi.

°°°°

Aks tau jika part ini pendek, kayak kalian.G
Vote + komen + share, ikutin akun ini buat info selengkap nya!! 👿❤

My Cold Dosen [ChanRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang