[26]

1K 90 3
                                    

Happy reading guice !
Ada sedikit kalimat anu, yang tidak suka silahkan di skip !

───────────────── · · · ·

Malam ini Rosse merasakan perbedaan hawa ketika tidur di rumah nya. Terasa begitu nyaman saat merasakan kembali tempat tidur yang telah menemani nya sejak kecil. Memang benar apa yang dikatakan orang-orang, rumah adalah tempat untuk pulang. Tak ada yang bisa membuat nya tenang selain ada di rumah.

Dia terdiam beberapa saat, hubungan pernikahan nya kini semakin aneh. Tidak lama kemudian pintu kamar nya berdecit, dan itu tidak membuat sang pemilik kamar membuka mata nya. Rosse merasakan ranjang yang ditempati nya bergerak, dia masih belum mau membuka mata nya. Rosse belum siap jika harus menerima kenyataan bahwa dia melarikan diri dari masalah.

"aku tau kau tidak tidur," dalam sekejap telinga Rosse berdenging, dia sangat mengenal suara itu. Dengan perlahan dia membuka mata nya, ah suami nya? Rosse terkekeh kecil lalu mengubah posisi nya menjadi duduk berhadapan dengan suami nya.

"aku ingin menyelesaikan semua nya," ujar Rosse lirih, dia melihat suami nya yang masih kebingungan dengan perkataan nya.

"ah, mungkin tidak disini," Chanyeol dengan tanggap langsung menarik lembut tangan putih itu.

Tatapan wanita itu beralih pada punggung Chanyeol, pria itu masih mengenakan pakaian yang biasa dikenakan saat mengajar di kampus dan penampilan nya bahkan jauh dari kata rapi, seperti bukan dosen yang biasa dia kenal. Katakan jika Rosse egois, dia ingin menghabiskan waktu untuk bicara lebih jelas mengenai hubungan aneh ini, dia ingin semua waktu yang dimiliki pria itu hanya untuk nya seorang. Bohong jika selama ini Rosse tidak menpunyai perasaan sedikit pun, dengan perlahan Rosse mempererat genggaman itu. Memberikan sensasi kenyamanan antara dirinya, dan mungkin saja pria itu juga merasakan nya.

"eh? Sejak kapan kau ada disini?" Chanyeol tersenyum hangat, dia mendekati wanita paruh baya itu dan mengecup pelan tangan nya.

"ah masalah dia lagi?" Chanyeol mengangguk membenarkan ucapan mertua nya. Sedangkan Rosse yang dibelakang nya hanya mendengus sebal, selalu saja begini.

"aku kesini untuk menjemput nya, ibu," ibu Rosse tertawa pelan lalu mengangguk, dia berjalan menuju kearah putri nya dan memeluk nya hangat.

"ibu akan selalu merindukan mu, sempatkan waktu mu untuk mengunjungi ibu," Rosse mengangguk mantap, dia melepaskan genggaman Chanyeol dan membalas pelukan ibu nya lebih erat.

"aku akan sering berkunjung kemari, ibu. Aku pamit dulu," Rosse menyudahi pelukan itu dan mengecup kedua pipi ibu nya.

"berhati-hati lah saat dijalan," Rosse sempat melambaikan tangan dan tersenyum lebar. Ah, masakan itu membuat reaksi yang berbeda pada wanita ini.

───────────────── · · · ·

"jadi? Sekarang apa?" Rosse menggaruk lengan nya, dia lupa bagaimana harus mengawali pembicaraan yang belum ia siapkan secara matang.

"em .... Ini menyangkut hubungan kita," Chanyeol terkekeh pelan, dia sudah tau rencana awal kenapa Rosse menjauhi nya beberapa saat terakhir ini.

"katakan lah semua yang ingin kau ungkapkan, aku akan mendengarkan nya," Chanyeol menumpu dagu nya diatas kedua lengan nya, mata tajam nya kini berubah menjadi hangat, memperhatikan wanita yang didepan nya dengan seksama.

"j-jangan menatap ku seperti itu bodoh!" ujar Rosse ketus dengan diselingi nada gugup diucapan nya tadi.

"kau sama sekali tidak mempunyai sopan santun, aku rasa kau perlu mendapatkan perhatian dariku," Rosse melotot ketika mendengar ucapan pria didepan nya. Apa hubungan nya dengan perhatian.

My Cold Dosen [ChanRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang