Happy reading
•••••
Chanyeol mengusap kasar wajah nya, bukan tentang Wendy yang ia khawatir kan yang ada dibuku itu, tetapi ia sudah menulis beberapa hal tentang Rosse, dan itu hanya tulisan yang mungkin membuat hati gadis itu sakit.Tunggu mungkin membuat sakit?
Rosse memang sedari tadi tak bisa fokus dengan pekerjaan nya, pikiran nya masih menuju ke buku yang tersimpan rapi di tas nya. Dia harus mengembalikan buku itu kepada
Pemiliknya. Menghela nafas sudah ia lakukan berkali kali. Entah kenapa dirinya tak mau mengakui bahwa dirinya hanya sekedar pelarian sementara.Rosse lebih cepat menyelesaikan pekerjaan nya, dan hanya tinggal beberapa piring dan gelas yang tersisa. Ia ingin lebih cepat mengembalikan buku itu, agar pikiran nya bisa tenang. Ia menatap pergelangan tangan nya, arloji sudah mengarah ke angka sepuluh. Mengingat bahwa malam ini ia ada kelas, ia segera cepat menyelesaikan pekerjaan nya.
Seusai menyelesaikan pekerjaan nya, Rosse segera melangkah menuju universitas fardcant, ia melangkah lesu ketika berada tepat di depan ruangan dosen ini. Ia rasa tidak perlu mengembali kan buku itu sekarang. Mungkin nanti malam ketika kelas nya berakhir.
Ketika melangkah pelan menjauhi ruangan itu, tiba tiba sebuah tangan menarik dan menyeret diri nya. Ia dan Chanyeol berbalik arah menuju ruangan pribadi nya. Ia meneguk saliva nya kasar, bersentuhan langsung dengan kulit Chanyeol membuat ia bergidik.
Chanyeol menatap Rosse sendu, sepertinya gadis ini sudah membaca isi buku harian milik nya. Ia mengacak pelan rambut Rosse, perlakuan nya mendapat kan tatapan tajam dari Rosse, dirinya hanya terkekeh pelan.
Jika boleh jujur, ia benar benar sudah melupakan masa lalu nya, diri nya lebih memilih Rosse daripada masalalu nya."Kau membaca tanpa seizin ku huh!?" Rosse mengalihkan pandangan nya, lalu ia mengeluarkan buku itu dan menyerah kan nya ke Chanyeol, ia mengangguk pelan.
"Kurasa begitu " Chanyeol menghela nafas. Lalu tatapan nya tajam dan menyendu pada waktu bersamaan.
"Lalu?" Rosse menatap mata Chanyeol. Dan jawaban nya selalu sama, pria itu seperti menyimpan rasa pada nya. Mungkin ego nya lebih besar dari perasaan nya.
"Tidak ada, hanya kecewa," Chanyeol mengangguk lalu menepuk ujung kepala Rosse pelan. Gadis itu tak membohongi dirinya, ia dapat melihat itu dari tatapan Rosse ketika menatap nya.
Rosse beranjak keluar dari ruangan pribadi milik Chanyeol, tetapi kejadian itu terulang kembali. Knop pintu keluar tidak bisa didorong. Ia menghela nafas lalu menatap Chanyeol.
"Biarkan aku pulang, malam nanti aku ada kelas," Chanyeol mengangguk dan membenarkan letak kaca matanya.
"Tidur lah di soffa, " ucap Chanyeol seraya menunjuk soffa di sudut ruangan nya, Rosse berjalan tanpa membantah, karena ia tahu tidak ada guna nya melawan pria itu, ia pasti sudah akan kalah.
Chanyeol tersenyum tipis ketika meliht Rosse mulai terlelap dalam tidur nya. Ia tak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa dirinya sudah melupakan masa lalu nya dan mulai menaruh hati pada gadis yang sedang terlelap itu.
Kemudian ia membuka satu persatu halaman di buku tersebut, beberapa bagian ada yang ia sobek dan ia buang. Ia harus melupakan masa lalu nya.
° ° ° ° °
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, lima belas menit lagi kelas Rosse akan dimulai. Tetapi gadis itu belum juga terbangun, Chanyeol mendekati nya dan menepuk pelan pipi nya. Tidak ada reaksi sama sekali, ia mencoba menepuk nya kembali, ada reaksi dari Rosse. Ia memeluk tangan kekar milik Chanyeol dan dijadikan guling.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Cold Dosen [ChanRose]
Fanfic[ SLOW UPDATE ] Rosse, terkadang wanita itu masih memikirkan bahwa bagaimana dirinya bisa terjebak di dalam hubungan yang entah direncanakan tuhan untuk maksud tertentu mungkin? Sebuah hubungan yang rumit dan aneh, terlebih lagi dosen dingin da...