[20] Exhausting Day

2.4K 166 24
                                    

Happy reading:)

Rosse menghela nafas. Ia menatap dirinya dipantulan cermin didepan nya. Sempurna! Tak ada yang kurang dengan penampilan nya. Ia hanya duduk diam dan menunggu panggilan dari ibu nya. Kegelisahan menyelimuti tubuh nya, berkali kali dirinya menatap pintu dan berharap pernikahan ini segera berakhir dan dirinya bisa tidur dengan tenang dan nyaman.

Suara pintu membuat Rosse terjengkang. Ia menunduk karena malu. Pasti make up di wajah nya terlihat sangat tebal. Tidak ada rasa percaya diri untuk saat ini. Sandara, ibu Rosse tersenyum tipis ketika menatap Rosse memakai gaun pernikahan. Ada rasa takut akan kepergian nya. Meninggalkan anak satu satu nya ini. Rosse memainkan jari jari nya sambil menunduk malu, entah kenapa ia semakin tak percaya diri sama sekali. Kemudian ibu Rosse, Sandara menghampiri nya dan memeluk nya erat dirinya, seolah olah mereka akan berpisah jauh pada saat ini juga.

"Berjanjilah kau akan selalu mengunjungi ibu!" Rosse tersenyum kemudian mengangguk semangat.

"Tentu! Aku akan mengunjungi ibu setiap hari," Sandara tersenyum dan terkekeh pelan. Suara pintu yang terbuka membuat kedua wanita yang berada di dalam ruangan itu menoleh.

"Rosse! Kau sangat lah cantik! Astaga, diriku seperti menatap bidadari," Rosse tersenyum malu, dirinya menunduk dan menggeleng pelan.

"Kau membuat ku malu," Jhoenwa tertawa bersama Sandara, kemudian mereka memuntun Rosse untuk keluar dari ruangan itu.

"Pendeta menyuruh mu untuk turun," Rosse mengangguk, jantung nya berdegup kencang. Ia belum sepenuh nya siap untuk menjadi seorang istri.

Ketika Rosse mengedarkan pandangan nya, ia tak sengaja bertemu dengan seseorang yang menurut nya tak asing. Kim Hanbin teman sekampus nya.

Ia menyerngit heran, kenapa ia bisa datang kemari?
Lamunan nya terhenti ketika pendeta memanggil nya dan bersanding di samping Chanyeol.

Rosse gugup ketika menatap Chanyeol dengan setelan tuxedo berwarna hitam serta dilengkapi dengan dasi yang bertengger manis di saku nya. Dengan polesan sedikit pemanis di wajah Chanyeol membuat ia lebih cerah dibandingkan hari hari biasa. Wajah datar nya mampu membuat jantung Rosse berdegup kencang dan sulit untuk mengatur napas nya. Ia mulai mengalihkan pandangan nya ketika pendeta berbicara dan menyuruh Chanyeol dan dirinya untuk mengucapkan janji pernikahan.

Seusai mengucapkan janji tersebut, Chanyeol menautkan jari jari nya di tangan Rosse dan menuntun nya untuk menyambut tamu. Perlakuan tersebut dapat membuat Rosse raus akan oksigen.

Tiba tiba beberapa pria menghampiri mereka dengan senyum jahil nya, kecuali satu. Pria yang berwajah dingin sama seperti Chanyeol. Rosse bahkan tak mengenal mereka sama sekali.

"Hei Chan!" Chanyeol hanya menaikkan salah satu alis nya dengan tampang datar nya. Mereka berdecak kemudian salah satu dari mereka menepuk bahu Chanyeol pelan.

"Kau sama sekali tak berubah, aku tak menyangka jika kau akan menikah," Chanyeol mendelik kesal kemudian menatap tajam pria tersebut.

"Hei, apa? Benarkan? Mana ada wanita yang mau dengan mayat berjalan seperti mu," ucapan pria itu mampu membuat mereka tertawa, Rosse pun tak dapat menahan tawa nya, ia tertawa terbahak bahak. Chanyeol mendelik menatap istri nya yang mengejek dirinya.

"Lihat lah! Istri mu bahkan menertwakan mu, benarkan cantik?" Rosse tersenyum tipis, tiba tiba Chanyeol memeluk pinggang Rosse sangat erat. Perlakuan itu membuat mereka tertawa lagi. Kecuali satu diantara mereka yang hanya tersenyum tipis.

My Cold Dosen [ChanRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang