[21] Deep Fatigue

2.2K 158 27
                                    

Happy reading.
•••••

Rosse menatap kesal Chanyeol yang sedang sibuk dengan beberapa data, dirinya dipaksa untuk mengikuti kelas pagi ini. Jika saja dia tak memaksa ku, mungkin aku sedang tidur nyenyak saat ini. Batin Rosse sambil melirik Chanyeol sinis.

"Kenapa kau menatap ku seperti itu hm?" Rosse mendecak, kemudian dirinya menekuk tangan nya dan menenggelamkan wajah nya di lipatan tangan tersebut. Dirinya masih mengantuk dan lelah.

Entah sudah berapa kali Rosse menguap dan mengucek mata nya. Dirinya sedang dalam mood yang kacau. Lagi lagi dirinya menggerutu kesal, ia sangat ingin mencekik lelaki yang berada dihadapan nya saat ini. Tetapi, Rosse tak segila seperti itu.

Chanyeol menatap Rosse yang menahan kantuk nya. Ia tersenyum tipis membiarkan Rosse tertidur di ruangan nya. Chanyeol mengerutkan kening nya ketika menatap sebuah luka di leher putih Rosse. Luka itu nampak jelas. Lalu ia melangkah mendekati Rosse ditatapnya luka itu. Semacam luka goresan yang nampak dalam.

Lalu ia melangkah menjauh Rosse yabg tertidur. Terdapat kantung mata tepat dibawah mata Rosse. Chanyeol tak sejahat itu untuk menyuruh Rosse bangun. Hari ini adalah hari pengumpulan skripsi. Sedangkan Rosse masih belum menyelesaikan skripsi nya. Ia tak mau Rosse tak ikut wisuda. Ia ingin Rosse lulus dengan hasil yang memuaskan. Tidur! Hanya kata itu yang selalu dipikirkan Chanyeol, sangat lelah jika mengurus dan merekap beberapa data data mahasiswa dan mahasiswi yang berada di kelas nya. Belum lagi dirinya harus mengecek beberapa murid yang belum mengumpul kan skripsi.

Rosse mengintip Chanyeol yang sedang kelelahan. Mungkin Chanyeol lebih merasakan lelah dibanding Rosse. Rosse menepuk jidat ketika tugas skripsi nya untuk meneliti beberapa hal belum ia kerjakan, sedangkan waktu dikumpulkan terakhir adalah minggu depan. Hufttt!! Jika saja ia tidak sesibuk itu hal ini tidak akan pernah terjadi.

Skripsi nya yang belum selesai membuat tidur Rosse tidak pernah senyenyak biasa nya. Memikirkan semua itu membuat Rosse seakan akan tidak pernah hidup tenang. Tapi harus bagaimana lagi, berkuliah adalah impian nya sejak kecil, ia tidak mungkin untuk memberhentikan kuliah nya secara tiba tiba hanya karena pusing memikirkan tugas skripsi nya.

"Ekhem," deheman itu mengejutkan Rosse yang sedang melamun. Chanyeol melangkah menemui Rosse, kemudian mengelus lembut puncak kepala nya.

"Apa yang sedang kau pikirkan, hm?" Rosse menggeleng pelan, ia memeluk tubuh kekar Chanyeol.

"Bagaimana dengan skripsi ku, mewawancarai mu dalam keadaan yang sama sekali tidak mendukung ku," ucap Rosse dengan memanyunkan bibir nya. Chanyeol tersenyum kecil.

"Kau bisa mewawancaraiku dirumah nanti, Rosse," Rosse menggeleng pelan.

"Aku yakin kau sedang lelah saat ini,"

"Aku tidak lelah, apa yang tidak bisa kulakukan untuk mu, akan kubiarkan dirimu mewawancaraiku nanti," Rosse tersenyum lebar dengan mata yang berbinar binar. Ia dengan refleks nya memeluk erat tubuh Chanyeol. Menenggelam kan wajah nya kedalam pelukan Chanyeol.

"Ekhem," lagi lagi Chanyeol berdehem, Rosse menatap Chanyeol dengan cengiran khas nya yang dapat membuat dunia Chanyeol menghilang seketika saat menatap senyuman itu.

___________________________________

Membaring kan diri! Itu hal pertama yang dilakukan Chanyeol ketika sampai di apartemen nya. Rosse memperhatikan hal itu membuat ia salah tingkah sendiri. Jam di dinding menunjukkan angka 1.30 PM masih banyak waktu untuk beristirahat. Rosse meminta Chanyeol untuk mengistirahat kan tubuh nya.
Rosse berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya terlebih dahulu. Tak lama kemudian Rosse keluar dari kamar mandi dan merebahkan tubuh nya di samping Chanyeol.

My Cold Dosen [ChanRose]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang