Bion is a Baby Boy 🐥

664 64 2
                                        

Sudah Janina duga, kondisi studio Rockester pasti berantakan seperti kandang. Yoyo si relawan bersih-bersih sampai tak berdaya tidur di sofa sambil berselfie ria. Mereka harus latihan ekstra dua kali lipat karena jadwal yang sangat padat. Dan pandangan Janina langsung terpaku pada satu orang. Rambutnya acak-acakan, kemeja seragam yang biasanya rapi kini tampak lusuh, tak beraturan, dan kancing seragamnya sudah lepas dari tempatnya, matanya pun terlihat berteriak ingin terpejam. Dan entah mengapa apa yang dilihat Janina tersebut malah membuat pemuda itu lebih keren dari biasanya.

WHAT THE HECK, kenapa dia bisa sekeren itu saat kondisinya kaya gembel?! -Jen sadar jen!!

Ck, Bion pasti begadang semalaman! Dasar nyusahin aja nih orang!-Janina yang sebenarnya tak tega melihat kondisi Bion.

Janina melihat botol pocari yang ia genggam, lalu langkahnya mengantarkannya ke depan Bion yang masih sibuk bergantian menulis sesuatu di kertasnya lalu memetik gitar setelahnya.

"You need a break Mr. Allergy, and sleep of course!!" Suara Janina lebih tegas dari biasanya, tangannya mengulurkan botol pocari. Bion mengambilnya dan langsung menegaknya. Kondisinya memang benar-benar kacau. Kemana perginya image cool, classy, and clean genius Vabion?

"Masih banyak yang belum beres." Jawab Vabion singkat kembali menekuni dunianya. Janina menghembuskan nafas keras dan gregetan sendiri dengan cowok di depannya. Rasanya ia ingin menodongkan cermin besar ke depan Bion agar cowok ini tahu seberapa kacaunya dia.

"Kata Yoyo semuanya udah siap, kalian juga latihan dari subuh kan?! Gue juga yakin malemnya lo ngerjain aransemen semua lagu. AND NOW IS TIME TO YOU TO HAVE A BREAK VABION DARMAWANGSA!!" Akhirnya Janina nge gas juga karena cowok perfeksionis di depannya ini memang bandel. Semua sudah mengambil waktu buat istirahat, Juna dan Bobi sudah tidur ganteng di sofa, Yoyo udah terlihat segar kembali dan mulai bersih-bersih, Ezra tanding main PUBG bareng Jay sambil tiduran, dan satu cowok di depannya ini malah masih mengotak-atik guitarnya, gimana Janina nggak gregetan?!

"Bentar, ada nada yang masih nggak enak nih." Oke cukup! Janina sudah tidak kuat langi dengan sifat perfeksionis dan terlalu kerja keras Bion ini. Oke, Janina suka dan kagum dengan cowok kerja keras seperti Bion, tapi kalau terlalu berlebihan juga tidak baik kan?!

Janina mengambil paksa guitar Bion dan membawanya jauh dari jangkauan Bion. Janina mengacuhkan Bion yang sudah protes, tapi Janina tetap menahan Bion untuk duduk di sofa. Bion menatap Janina ingin tetap protes tapi badannya langsung membeku ketika tangan Janina menyentuh rambut dan wajahnya. Ada sedikit sorot khawatir di mata seorang Janina.

"Lo umur berapa sih? Ngurus diri sendiri aja masih belom lancar!" Protes Janina sambil merapikan rambut Bion. Apakah Janina sadar akan apa yang ia lakukan? Kondisi Bion lah yang mendorong naluri seorang cewek dalam diri Janina untuk melakukan ini. Setelahnya Janina mengambil tisu basah dan mengelap pelan wajah Vabion.

"Nih terusin sendiri, udah gede kan lo!" Janina menyerahkan tisunya. Bion yang masih oleng malah mengerjap polos, lalu mengambil tisu setelahnya ia sadar. Bion mengelap kasar wajahnya ala cowok dan menyisir rambut dengan tangannya. Ia meregangkan lehernya dan baru sadar ternyata badannya sudah kacau dan kaku. Benar kata Janina, he needs a break!

"Gimana dokumen sama surat izinnya, udah beres?" Bion melayangkan pertanyaan yang membuat Janina kembali kesal. "Bi, udah lo istirahat aja nggak udah mikirin yang lain-lain. Semua udah ada yang ngurus." Bion melirik raut muka Janina, dan benar saja, udah mirip induk ayam yang lagi angkrem. Janina mengambil bantal dan melemparnya ke Bion. "Udah tidur sana lo! Awas kalo berani pegang gitar atau laptop atau yang lainnya! Minum sama makanan ada di meja situ, gue keluar bentar!"

"Busetdah,udah mirip bunda gue aja lo! Ngga sekalian mau kasih gue uang jajan?" Bion menodongkan telapak tangannya yang langsung ditampar oleh tangan Janina. "Nggak ada, jasa tampol baru ada. Mau lo?" Bion langsunf meringis dan menggeleng. Janina mengisyaratkan Bion segera tiduran di sofanya. Bion akhirnya pasrah. "Iya-iya! Thanks mom" sambil membaringkan kepalanya pada bantal. Tanpa Bion sadari Janina melangkah keluar sembari menahan senyum gemas dengan perkataan Bion.

🍀🍀🍀

Janina dengan plastik besar indomaret tampak kebingungan di ruang studio. Keadaan memang masih sama seperti semula, kecuali satu orang yang tadi sempat membuatnya ingin cepat-cepat pulang ke studio.

VABION DARMAWANGSA, WHERE ARE YOU NOW??!! bandel banget sih tu orang, awas kalo ketemu. I'LL KILL YOU!!!-Jen yang darahnya naik ke kepala semua.

Setelah mendapat jawaban dari Bobi, Janina langsung melangkah cepat ke rooftop sekolah. Dan benar saja, Vabion ada di sana. Janina mempercepat langkahnya dan bersiap-siap memberikan Bion omelan dan tampolan gemas. Namun raut khawatir Janina memudar, seiring langkah yang semakin maju semakin lirih pula kecepatan langkah Janina.



Bion....ngerokok?-

Jen yang lagi shock!

🐣

🐣

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana Janina ngga shock orang seclassy dan ketos able gini ngerokok???!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Gimana Janina ngga shock orang seclassy dan ketos able gini ngerokok???!!

But he has reason :)
Sejauh ini belum masuk ke part yg direvisi yaa

But he has reason :)Sejauh ini belum masuk ke part yg direvisi yaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

MY BABY BOY BION 🐥❤

B I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang