Dating Scandal Begin

637 49 3
                                    


Senin siang sebelum istirahat kedua, YGH.

5 menit sebelum bel istirahat kedua berdering, Janina izin keluar kelas untuk ke kamar mandi. Ia pun mengeluarkan peralatan kecantikannya yang ia sembunyikan di bilik kamar mandi tadi pagi. Ok, it's showtime! The real Janina Matcha is here.

Janina mulai menata rambutnya yang digerai, biasanya rambut Janina tidak tertata rapi dan menutupi sebagian wajahnya. Namun kini rambutnya ia sampirkan ke sisi wajahnya sehingga wajahnya terlihat jelas. Jenina mulai touch up make up natural yang ia bawa. Hanya dengan sedikit perubahan, Janina sudah menjadi orang yang berbeda. Janina kembali menghembuskan nafas, meyakinkan dirinya sekali lagi bahwa ini adalah keputusan yang tepat.

Janina mungkin tidak secantik Jelita yang secantik mawar, namun dia punya aura kuat seperti bunga lotus untuk menarik perhatian dan membuat orang lain terkesima dalam hitungan detik lalu tak mau memalingkan wajah setelahnya. Janina yang anti spotlight tentu saja memilih untuk menutup aura tersebut dengan rambutnya. Namun kini saatnya ia bersinar. Yes Im shining solo Janina Matcha.

Sepersekon kemudian bel istirahat berbunyi, Janina kembali menatap cermin dan meyakinkan dirinya lagi. Walau tangannya sudah dingin dan jantung berdegup cepat, untung polesan make up tipisnya mampu menyamarkan wajahnya yang sudah pucat pasi.

Demi ekskul jurnalistik, FIGHTING! - Janina yang butuh penyemangat.

Mungkin ini salah satu momen paling menegangkan bagi Janina. Dimana dia akan keluar dari zona nyamannya dan akan memasuki dunia baru yang menantinya. Dunia sosial. Dunia popularitas. Dunia penuh fakers. Dunia dimana manusia mencoba menjadi manusia lain yang bukan dirinya.

Langkahnya menuntunnya ke lapangan YG High, seperti yang telah ia duga. Hari senin merupakan hari anak Rockester bebas dari latihan bandnya. Ia semakin mempercepat langkahnya tatkala manik matanya menangkap siluet target misinya. Vabion Darmawangsa.

Kini ia mulai mendengar cicitan yang membicarakan dirinya, cicitan yang satu demi satu mampu mengikis kepercayaan dirinya dan membangun kembali insecuritynya Tidak boleh, dia tidak boleh lengah. Justru cicitan menambah semangat Janina untuk menyelesaikan misinya.

Reaksi awal yang cukup bagus, go janina go go!! Kebelet pipis urusan nanti! - Janina yang sebenarnya lagi kebelet famous-eh pipis.

Di hadapannya kini ada Vabion yang sudah tegang dan kaku melihat keberadaannya dan yashhh!!! Yang Janina dengar kini hanya suara jeritan terpatah dan tatapan kaget tidak percaya. Dibalik letupan dada Janina, ia tersenyum miring. YES! MISINYA BERHASIL!! Kini Vabion menjadi miliknya.

**

Senin Sore, di kamar Janina bersama tiga chipmunk kesayangannya.

"Im not kissed him, okay?" Janina kembali meyakinkan ketiga sahabatnya.

"Then, What did you do??!!! Cursing him?!!" Tanya Lycia lagi dengan nada meledek.

"YES I DID THAT!!!" Jawab Janina membuat chipmunk dikamarnya melongo.

"HAH?!"

"Ya tadi gue Cuma bisikin sesuatu ke dia, terus gue senyum sebentar. Habis itu kabur deh hehe." Jelas Janina sambil cekikikan. Ketiga chipmunk lainnya saling berpandangan masih dengan muka bingung.

"Lo bisikin apa?" Tanya Jeje penasaran.

"Jampi-jampinya mbah dukun? Doa penangkal jomblo, atau..... 'Bion, gue hamil anak lo?'" Tebak Lycia yang berhasil mendapat tampolan bantal dari Janina, dan mendapat tawa ngakak dari Jeje.

"Terus apa dong? orang mukanya sampai kaget gitu!"

"Errrr... it's a secret." Jawab Janina sambil meletakkan jari telunjuk di depan bibirnya sambil tersenyum misterius. "Just wait a moment then I can tell u girls" tandasnya.

"Terus, lo belom jawab pertanyaan gue! Kenapa harus BION?"

"Karna ini..." Janina mengambil ponselnya yang dari tadi bergetar, senyumnya merekah seperti bunga yang baru saja merasakan musim semi. " Ta-Daaaa~"

Janina menunjukkan salah satu artikel di portal online jurnalistiknya ada dimana-mana. Bahkan artikel jurnalistik yang biasanya hanya mendapat tak lebih dari 20 komentar kini sudah tembus ribuan komentar. Belum lagi akun instagram Janina yang baru dibuat tadi pagi notifikasinya sudah ratusan dan followersnya langsung naik tajam tanpa modal beli followers fake account.

"Yang terpentiiiiing...... Ekskul jurnalistik nggak jadi di hapus! YEAAAAAY!!!"

Ketiga chipmungknya masih bergeming, lalu berteriak heboh kemudian sampai loncat-loncat di atas kasur kamar Janina. Seketika pintu kamar Janina kembali terbuka dan kembali menampakkan muka abangnya yang kini tampak sangar.

"HEH! KALIAN UDAH GILA YA?"

"IYA GUA GILA BANG, HAHAHA!!" Janina malah tertawa sambil memeluk ponselnya, Jelita Cuma cengingisan, sementara Rosa dan Lychia memandang awkward satu sama lain.

"Eh hehe bukan kamu kok Je-" Nino menampilkan senyum gantengnya sambil menatap Jelita, lalu kembali memasang muka sangarnya ketika menatap Janina. "HEH adek pungut jangan berisik lo! Gua lagi nonton Avanger, marimar!" katanya galak. Janina mencebikkan bibirnya dan melempar bantalnya ke muka Nino.

"Yaudah sih, biasa aja dong, dasar abang pungut!" usir Janina, karena sehabis melemparkan flying kissnya ke Jeje, Nino kembali ke kamarnya. Untuk melanjutkan menonton ..... drama korea. Lebih tepatnya drama korea Park Seo Jun dengan mantannya Lee Min Ho.

Ssst! Its a secret, kay! - Nino galak, berhati imut seperti kuda poni

Seusai kepergian Nino, chipmunk kembali melingkar dan melanjutkan acara rumpinya.

"Terus Jen, si Bion bilang apa ke elo?"

"Nggak tau, lihat aja besok! Kita berdua di panggil ke unit kedisiplinan waktu istirahat pertama." Kata Janina agak khawatir juga. Karena mulai hari ini juga, tudung merah si pendiam dan penyendiri Janina akan terus terbuka. Karena ini baru permulaan. Permainan yang sesungguhnya bahkan belum dimulai. Namun ketiga sahabatnya memberikan senyum terbaiknya untuk memberi dukungan pada Janina.

***

Lets meet Vabion Darmawangsa --->

B I O NTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang