Rehan menarik paksa Ze keluar dari cafe tapi Reka berusaha mengejar dan menahan sedangkan Ze meronta-ronta ingin lepas. Ze membanting tangan Rehan kasar.
"Lo apa-apaan Re!"
Ze berteriak kepada Rehan. Ze sudah terlewat sabar dengan tingkah Rehan yang labil. Rehan sering meninggalkannya tapi Ze tidak pernah merusak momennya dengan Dania.
"Ikut gue pulang."
Rehan kembali menarik Ze kasar tapi kali ini Reka menahan tangan Rehan.
"Dia pulang sama gue."
Dengan nada yang datar dan wajah menyiratkan ketidak sukaan. Reka berusaha menahan amarahnya.
"Gak, dia tunangan gue."
Reka tertawa mendengar penuturan Rehan. Membuat Rehan diam dan tidak suka.
"Tunangan mana yang ninggalin pasangannya sendirian di cafe sampai gak pulang dan masuk rumah sakit. Gue sanksi lo masih bisa dibilang jantan dan gue juga sanksi kalau Ze mau sama lo."
Tajam sekali kata-kata Reka membuat Rehan maupun Ze diam. Ze sudah ingin menangis dan membenarkan Reka tapi lidahnya kelu ingin bicara.
"Kita sampai disini aja Re. Gue bakalan bilang bunda kalau lo udah punya pacar Dan lo terpaksa nerima gue."
Ze melepaskan cekalan tangan Rehan dan berjalan mengikuti Reka menuju mobil. Rehan hanya menatap datar tanpa bisa bergerak.
"So, lo kehilangan berlian demi sebiji jagung."
Rehan memutar pandangannya mendapati Dara di sampingnya.
"Dia tetep milik gue Ra. Selamanya akan begitu."
Rehan melangkah menuju mobilnya.
"Lo gak bisa egois Re, kalau lo aja bisa memprioritaskan Dania. Ze juga bisa memprioritaskan Reka dan ninggalin lo. Mungkin lo cuma ninggalin dia di cafe tapi dia bisa ninggalin kehidupan lo Re."
🐾🐾🐾
Ze berjalan dengan diam di koridor sekolah, ia malas membuka mulut walau hanya mengucap satu huruf. Ia bukan putus cinta, tidak sedramatis itu. Dia hanya bimbang.
"Masih pagi buk, udah ditekuk aja mukanya."
Ze menatap malas Naya yang berusaha mensejajarkan jalannya.
"Cerita napa neng. Butek banget lo."
Ze berhenti membuat Naya menyerngit heran.
"Gue bingung Nay."
Naya mundur selangkah dan memandang Ze.
"Rehan?"
Ze mengangguk samar. Hatinya berat selalu di posisi seperti ini.
"Tinggalin."
Ze mengangkat wajahnya. Menatap Naya heran.
"Dia udah nyakitin lo banget Ze. Jadi tinggalin."
Ze menggeleng lemah.
"Gak bisa."
"Kenapa?"
Ze membuang napas kasar.
"Bunda."
🐾🐾🐾
"Gimana?"
Seorang cewek bertanya dengan seseorang yang baru saja mendudukkan pantatnya di kursi di atas rooftop.
"Seperti yang lo mau."
KAMU SEDANG MEMBACA
RELVINA (Completed)
Dla nastolatkówRevisi dan versi revisi bakalan di publis di storial❤❤ Semuanya tersembunyi begitu rapi sampai tidak ada satupun tanda yang kamu mengerti. Aku kira begitu, ternyata kamu tahu tapi tetap diam. -Rehan Untuk apa mengatakan apa yang aku tahu. Jika kamu...