3✓

5.3K 384 47
                                    

"Haruskah ada orang lain yang juga sama sama merasakan kejamnya dunia seperti dirinya?"

Happy reading...

Sinar matahari pagi menyeruak memasuki kamar lewat celah korden. Menyerobot lensa mata yang membuat si empu bangun dari istirahatnya.

Aldi melihat ke tempat tidur Aldo dan menemukan anak itu masih pulas dalam tidurnya. Tempat tidur mereka memang dipisah, masing masing hanya menggunakan single bed, namun dulu terkadang Aldo maupun Aldi sering menyelinap  untuk tidur dengan saudara kembarnya. Dulu, sudah lama sekali sebelum ibu mereka marah dan menyalahkan Aldi karna dikira menyuruh Aldo untuk tidur berdua dengannya. Dan kini, ranjang mereka sama sama berada disisi ruangan.

Aldi kemudian langsung beranjak kearah kamar mandi untuk membersihkan diri dan bersiap berangkat kesekolah. Tak lama, setelah ia selesai bersiap, ia berinisiatif untuk membangunkan Aldo agar anak itu tidak telat kesekolah.

"Al, Aldo bangun ih. Kebiasaan, kalo abis jalan jalan pasti tidurnya jadi nyenyak banget." Ucap Aldi sambil mengeringkan rambutnya. Tak lama, Aldo terusik dan akhirnya ikut bangun bersama dengan Aldi.

"Hehehe, nyenyak banget gue tidur semalem, mimpi naik kuda putih sambil bawa pedang😁"

"Tobat ah punya kembaran kek lo. Halunya ngelebihin fangirl!" Ucap Aldi kesal, lalu dengan cepat ia menyiapkan buku bukunya yang berserakan dimeja belajarnya setelah ia belajar tadi malam. Memasukkan beberapa buku kedalam tas. Sementara Aldo, anak itu sudah lebih dulu ngacir kekamar mandi sejak selesai bercanda tadi. Ia tahu, Aldi pasti kesal dengan candaannya, dan anak itu biasanya jika sedang kesal akan melempari Aldo dengan berbagai barang disekitarnya.

Seusai mereka berdua bersiap, mereka sama sama berjalan menuruni tangga untuk menuju meja makan dan sarapan bersama kedua orang tua mereka.

👥👥👥

"Al, plis lah. Mau ya? Ya? Ya?" Cakra terus saja memohon pada Aldi sejak mereka bertemu dikelas hingga jam istirahat seperti ini. Dan Aldi selalu menolak ajakan Cakra tersebut.

Sebenarnya ajakan Cakra sederhana, agar Aldi mau berkunjung kerumahnya. Tapi tentu saja Aldi menolak. Selain karna kemalasannya, alasan apa yang akan ia berikan pada orang tuanya nanti?

"Nggak bisa Kra. Emang mau ngapain sih?" Kesal Aldi akhirnya. Cakra hanya cengengesan seperti orang bodoh saat ditanya. Kemudian dengan suara pelan ia melanjutkan.

"Bantuin gue nyelesai in tugas. Gue gak ngerti."

"Ooooh itu doang? Yok kita selesai in sekarang aja. Gampang kok." Tapi, setelah Aldi mengucapkan kalimat itu, tiba tiba sesuatu yang ganjal menghampirinya. Membuat ia berfikir ulang.

Bukankah Cakra tadi juga menjawab soal soal contoh dengannya? Lalu, kenapa dia bilang tidak mengerti? Lalu Aldi akhirnya memilih membuka kelebihannya dan membaca pikiran temannya itu.

Bukan itu Al, temenin gue main soalnya bokap gue hari ini pulang.

"Maksudnya apa Kra?" Tentu Cakra yang ditanya begitu langsung terkejut. Ia lupa kalau Aldi bisa saja membaca pikirannya.

Bodoh lo Cakra!

"Emang, gak pinter bohong lo tuh" Cakra memutar bola matanya malas, haruskah Aldi membaca pikirannya disaat seperti ini? Lalu suara Aldi kembali menggema, memaksa Cakra untuk menjawab yang sebenarnya. Percuma dia berbohong, ujung ujungnya Aldi pasti akan tahu juga.

The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang