"rahasia itu terungkap tanpa sepengetahuannya."
Happy reading...
Setelah kejadian itu, Aldi tetap ikut ke perkemahan bersama Aldo. Anak itu sendiri yang memaksa Aldi untuk tetap ikut dengannya walaupun Aldi sudah memberikan beribu alasan.Dan sekarang, mereka baru saja sampai ditempat perkemahan. Sudah ada beberapa teman Aldo yang terlihat sampai lebih dulu.
"Al, cuma ini yang ikut? Atau ada yang belum dateng?" Tanya Aldi saat mereka tengah berjalan menuju kebeberapa teman Aldo yang lainnya. Aldo melihat teman temannya yang datang kali ini, ia seperti orang yang tengah memperhatikan dan berakhir mengangguk pada Aldi.
"Iya, cuma ini. Sebenernya sih ini cuma sahabat sahabat gue, bukan kemah sama temen satu kelas an." Jawab Aldo. Aldi mendengus, Aldo sudah berbohong padanya, dan juga orang tua mereka tentunya.
Sesampainya mereka berdua didepan salah satu tenda, semua mata tiba tiba tertuju pada mereka. Tentu saja, mereka bertanya tanya tentang siapa orang yang berada disamping Aldo.
"H-hai, gue Aldi, saudara kembar Aldo." Ujar Aldi gugup. Semua teman teman Aldo yang sekitar ada lima orang itu, membelalak kaget. Awalnya mereka memang mengira kalau Aldi adalah adik dari Aldo, mengingat wajah keduanya mirip. Tapi mereka tak sampai kepikiran akan saudara kembar.
Toni, salah satu teman Aldo akhirnya angkat suara.
"Lo bilang, lo anak tunggal. Lo bohongin kita?"
"Hehe, maaf. Tapi sekarang kalian dah tau. Jadi, gak papa kan kalau Aldi ikut kemah?" Tanya Aldo pada teman temannya. Semua teman Aldo saling pandang, seperti berdiskusi melalui tatapan. Sampai akhirnya Toni kembali angkat bicara.
"Ya gak papa sih. Tapi kita ya masih agak kecewa sama lo."
"Ya kan gue dah minta maaf."
"Lagian kenapa Aldi gak satu sekolah sama Aldo sih?" Pertanyaan itulah yang Aldi hindari. Tapi sekarang malah salah satu teman Aldo menanyakannya. Aldi hendak buka suara, namun Aldo ternyata lebih gesit untuk menjawab pertanyaan itu.
"Ya gapapa kalik. Emang saudara kembar harus satu sekolah mulu? Enggak kan. Ntar kalo kita satu sekolah malah saling bergantung satu sama lain. Jadi mending dipisah." Aldi tersenyum. Aldo tidak mengatakan yang sebenarnya. Setidaknya, Aldo masih menjaga imejnya didepan teman teman Aldo, dan Aldi senang.
Teman teman Aldo hanya mengangguk mengerti. Lalu Aldo dan Aldi meletakkan barang barang yang mereka bawa. Kedua kakak beradik itu bergabung dengan teman Aldo yang lain. Sekedar membantu kegiatan mereka.
👥👥👥
Disisi lain, Rani tengah berjuang untuk meloloskan dirinya. Pria yang selalu bersamanya itu kini sedang memukuli kedua penjaga pintu gedung. Dan usaha mereka tidaklah sia sia. Kedua lelaki berotot itu pingsan ditempat setelah dipukuli menggunakan kayu.
Rani juga pria tadi segera meninggalkan kawasan gedung, hingga akhirnya mereka sudah berada dipinggir jalan raya kota Jakarta.
"Makasih banyak. Kamu sudah membantu saya bebas, sekali lagi terima kasih banyak."
"Udahlah, ini memang janji saya. Sudah sepatutnya dilaksanain. Kita udah bebas, sekarang, apa perlu saya antar anda sampai rumah?" Rani menggeleng. Ia rasa tidak benar jika ia juga diantar oleh pria itu. Ia sadar, sudah cukup merepotkan untuk membebaskan mereka berdua, jadi ia rasa sangat tak nyaman bila hal itu juga terjadi.
"Enggak usah, nanti malah ketemu sama Diana kan, repot. Makasih sekali lagi. Saya mau keliling keliling dulu, sekalian liat liat suasana kota yang udah berubah banyak." Ya, sudah bertahun tahun dia meninggalkan Jakarta, masuk kedalam gedung tua yang hanya ada dinding untuk bisa dilihat. Sekarang, kota Jakarta sudah sangat berubah dari ingatannya belasan tahun lalu, saat terakhir ia melihat kota.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AventuraApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...