"sebuah petunjuk baru dan terakhir, juga luka baru yang kembali datang. Kapan ini semua akan berakhir?"
Happy reading...
Setelah dirasa Cakra mulai tenang, Aldi berpamitan pulang. Ia dijemput oleh paman Joko setelah sebelumnya menelpon beliau. Namun, didalam perjalanan, tepatnya disamping Aldi duduk kini ada Ica yang juga ikut duduk.
Sama seperti sebelumnya, Ica juga menyunggingkan senyuman manis nya. Dan, ia juga memberikan sebuah kalimat, sama seperti sebelumnya dan lalu kembali pergi.
"Ingat akhir dari cerita yang diceritakan. Kuncinya adalah terus mencoba hal yang kamu pikir nggak mungkin terjadi, dan jangan pernah menyerah."
Ya, Aldi ingat itu. Itu adalah kata terakhir Ica sebelum bunuh diri, tapi ia masih tidak mengerti. Hal yang nggak mungkin terjadi? Apa maksudnya itu?
Aldi terus memikirkannya hingga ia sampai dirumah. Dan ia baru sadar, hal yang mungkin nggak akan terjadi menurutnya adalah membaca pikiran keluarganya. Tapi bukankah ia memang tidak bisa membaca pikiran keluarganya sendiri? Walaupun ia belum pernah mencoba, tapi ia tau dari seorang pak tua yang ia temui dirumah sakit dahulu. Haruskah ia mencobanya? Tapi untuk apa? Apakah itu salah satu petunjuk yang didapat Ica?
Saat ia baru saja keluar dari mobil, Ica kembali menemuinya. Namun tak lama, hanya sebentar sekedar memberi sebuah info.
"Itu petunjuk terakhir yang kudapat, setelah ini aku nggak bisa ngasih petunjuk lagi, maaf. Dan, sampai jumpa." Ica melambaikan tangannya sebelum akhirnya ia menghilang. Dan sepertinya, ini adalah pertemuan terakhirnya dengan Ica.
Aldi melanjutkan langkahnya yang sempat tertunda. Didalam rumah, ia disuguhi pertanyaan oleh sang ayah. Ayahnya saat ini tengah duduk dihadapan tv sambil menonton acara tengah malam seorang diri, mungkin ibunya dan Aldo sudah tidur, mengingat ini sudah hampir pukul sebelas malam.
"Kenapa baru pulang? Emang ngapain aja?" Tanya ayahnya. Memang tampak tenang, namun tekanan udara disana tetap saja berubah. Memang sudah biasa, ayahnya marah namun tetap tenang, namun tenang yang berbeda bagi si korban. Tak membuat ayahnya menunggu lama, Aldi segera menjawab.
"Tadi Aldi nemenin teman dulu yah, kasian dia habis ditinggal sama ayahnya." Jawab Aldi sekenanya. Namun, jawaban itu sepertinya tidak memuaskan untuk sang ayah, hingga ayahnya harus repot-repot kembali bertanya sambil menghadapkan pandangan kearah Aldi.
"Ayahnya kemana?"
"Meninggal." Ayahnya cukup tersentak, tapi karna memang sudah keturunan dari ayahnya kalau mereka bisa mengendalikan ekspresi, reaksi itu tak terlalu terlihat.
"Hahh... Memang meninggalnya kenapa?"
"Kecelakaan yah. Aldi tadi ikut kekuburan dulu, habis itu nemenin temen Aldi. Aldi nggak tega yah, dia ditinggal setelah sebelumnya baru aja baikkan sama ayahnya, pasti ngerasa kehilangan banget. Mana ibunya sudah meninggal dari dia masih kecil." Jelas Aldi panjang lebar. Ayahnya kemudian terlihat mengangguk mengerti, tapi tetap saja belum cukup puas akan jawaban sang anak. Hingga ia memutuskan untuk mengobrol sebentar dengan Aldi.
"Sini duduk dulu, ceritain emangnya ia ada masalah apa sama ayahnya." Ujar ayah Aldi lagi. Aldi hanya mengangguk mengerti sambil mengikuti arahan dari ayahnya, lalu ia menceritakan seperti yang disuruh oleh sang ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AdventureApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...