"Nyaman datang setelah berbagi. Hari ini tuhan baik padanya walau dalam keadaan yang sulit."
Happy reading...
Seorang diri, Aldi tengah berjalan jalan di taman belakang sekolahnya. Taman ini benar benar tak terawat, oleh sebab itu tak ada murid yang mau kesini. Tapi entah kenapa Aldi ingin sekali kesini, untuk menyendiri karna Cakra tak turun sekolah hari ini.
Tanpa sadar, Aldi sudah berada diujung taman, jauh dari gedung sekolahnya. Menyadari hal itu, Aldi ingin kembali karna takutnya bel masuk akan berbunyi. Namun baru beberapa langkah ia berjalan, sebuah tangan dengan cepat menariknya dan lalu menutup mulutnya dengan kain berbius. Seketika pandangan Aldi menghitam, semuanya gelap, dan Aldi tak tahu apa yang terjadi setelahnya.
👥👥👥
Wanita paruh baya itu, Rani. Ia sedang menatap keadaan dirinya sendiri didepan cermin. Pria yang tempo hari lalu bersedia membantunya itu baru saja melaporkan kalau digedung sebelah tempat penyekapannya, ada seorang anak yang juga sedang disekap. Rani menghela nafasnya, ditempat ini, ada dua gedung tempat penyekapan. Lokasi disamping gedungnya itu kerap kali menjadi saksi bisu kekerasan dan pemerasan. Ia sedih akan nasib seorang anak itu, ia membayangkan bagaimana jika itu adalah anaknya, jelas ia tak akan terima.
Ia menolehkan kepalanya kearah gedung disebelahnya, terlihat dari celah jendela, bayangan seorang anak yang ditampar oleh orang dewasa. Hati Rani sakit, kekerasan pada anak, ia paling tidak bisa melihat seorang anak dimarahi dan dipukuli. Bahkan jika ia berada disitu, mungkin tak akan segan segan baginya untuk melindungi anak itu.
Dengan segera Rani mengundurkan dirinya, terlalu sakit bila dilihat secara langsung, ia tak akan tega.
Rani lalu duduk dilantai kotor gedung penyekapannya, lalu menatap pria yang berada di satu ruangan dengannya itu dengan sendu.
"Siapa anak itu? Dan kenapa dia disekap?" Tanya Rani, ia hanya terlalu penasaran. Pria itu kemudian menjawab dengan tenang.
"Entahlah. Yang saya tau, dia diculik karna sudah berani menghalangi rencana Kevin."
"Lalu, bagaimana kau akan membantuku? Kau bilang ingin membantuku kan?"
"Iya, saya akan bantu anda untuk memeriksa keadaan anak anda diluar sana." Seketika pandangan mata Rani mengarah ke pria tadi. Dia menatap penuh binar pada pria itu, membuat kecantikannya menguar setelah sekian lama tertutupi dengan wajah sendu dan sedih.
"Kau serius? Kau akan melihat keadaan anakku dan akan melaporkannya padaku kan?" Pria itu mengangguk sembari tersenyum. Ia senang karna sudah bisa membantu wanita rapuh dihadapannya ini. Ia benar benar tak bisa membayangkan jika istrinya yang berada diposisi ini, mungkin ia akan mengamuk pada orang yang sudah berbuat seperti ini pada istrinya.
"Sekarang makan makanan anda. Saya akan langsung menyuruh anak buah saya untuk melacak keadaan keluarga anda."
👥👥👥
Aldi mengerjapkan matanya sembari menetralkan pandangannya. Ia melihat kesekelilingnya, ruangan gelap dan pengap. Kepalanya pusing, ingin sekali ia menangis disini, tapi ia tak mau hal itu terjadi, tak boleh terlihat lemah dihadapan musuh sendiri. Kemudian, suara decitan pintu terdengar, dan disusul lampu yang menyala setelah saklarnya ditekan tombol on.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Secret Of My Family [ FINISHED ✔️ ]
AdventureApa yang harus Aldi lakukan jika keluarganya saja tak berbagi rahasia dengannya? Haruskah Aldi menyalahkan saudara kembarnya karna telah merebut semua yang harusnya juga dirasakan Aldi? Tapi, seiring berjalannya waktu, badai itu membesar, dan membua...